Berita Semarang
BKPP Kota Semarang: 203 ASN di Pemkot Terpapar Covid-19, Jalani Isolasi di Sejumlah Tempat
Hingga Selasa (17/11/2020), ada 203 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menjalani isolasi akibat Covid-19.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Hingga Selasa (17/11/2020), ada 203 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menjalani isolasi akibat terpapar Covid-19.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang Litani Satyawati saat sidak protokol kesehatan di lingkungan Balai Kota Semarang, Selasa.
"Hampir setiap hari saya menerima surat pengajuan izin. Banyak dari tenaga Dinkes, guru, juga OPD (organisasi perangkat daerah) lalin. Hampir merata," ungkap Litani di sela-sela sidak.
Menurut Litani, para ASN tersebut menjalani isolasi di sejumlah tempat. Selain di rumah sakit, ada juga yang menjalani isolasi di rumah dinas wali kota Semarang, kantor Diklat, serta isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Baca juga: Kedapatan Tak Pakai Masker saat Kerja, Seorang ASN di Pemkot Semarang Terima Sanksi Pemotongan PTT
Baca juga: Tak Cuma Razia Masker, Polres Kebumen Juga Cek Isi Dompet Pengendara, Kalau Kosong Diberi Uang
Baca juga: Terjaring Razia Masker di Kota Tegal, Somad Pasrah Didenda Rp 100 Ribu
Baca juga: KTP Pelanggar Razia Masker Numpuk di Kantor Satpol PP Kota Semarang, Sudah Seminggu Lebih
Litani pun mengatakan, kasus Covid-19 di lingkungan Pemkot Semarang cukup tinggi. Bahkan, banyak ASN yang meninggal akibat paparan virus corona jenis baru tersebut.
Namun, dia tak mengungkap secara pasti berapa jumlah ASN yang meninggal akibat Covid-19.
Hanya, Litani mengatakan, hampir setiap hari BKPP mengumumkan adanya pegawai yang meninggal, baik karena Covid-19 maupun tidak.
"ASN kami banyak berkurang, baik karena meninggal atau pensiun. Kalau laporan kematian Covid-19 kami belum dapat memastikan karena kadang, ada OPD yang lapor, ada yang tidak," paparnya.
Itu sebabnya, Litani mengatakan pentingnya memastikan ASN menerapkan protokol kesehatan, terutama di lingkungan kerja.
Dalamk sidak tersebut, menurut Litani, tim gabungan tak hanya mengecek soal pemakaian masker tetapi petugas juga mengecek ketersediaan tempat cuci tangan atau hand sanitizer, alat pengecek suhu tubuh, dan penyekat meja kerja.
"Ruangan-ruangan seharusnya dipasang pembatas. Kemarin-kemarin sangat ketat tapi akhir-akhir ini merosot, semakin diabaikan," papar Litani.
Baca juga: 2 Hari Warga Soropadan Temanggung Temukan Ikan di Sungai Elo Mati, Diduga Tercemar Limbah Pabrik
Baca juga: Viral Foto Pemotor Lewat Terowongan Super Pendek di Brebes, Ini Faktanya
Baca juga: 34 Kabupaten/Kota di Jateng Setor Usulan UMK ke Gubernur, Hanya 10 Daerah yang Setor Satu Angka
Baca juga: BREAKING NEWS: Sekeluarga di Banjarpanepen Banyumas Tertimbun Longsor, Ayah dan 2 Anak Masih Dicari
Razia protokol kesehatan yang dilakukan tim gabungan Pemkot Semarang kini menyasar perkantoran. Untuk langkah awal, tim yang terdiri dari Satpol PP, BKPP, Inspektorat, dan Bagian Hukum itu menyasar lingkungan Balai Kota Semarang.
Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan, ke depan, mereka berencana melakukan sidak ke kantor kecamatan, kelurahan, puskesmas, juga kantor-kantor swasta. (*)