Penanganan Corona

Lebih Cepat Dibanding PCR, Rapid Swab Antigen Diterapkan Mulai Pekan Depan di RSUD Karanganyar

Apabila ada lonjakan kasus Covid-19, pihak RSUD Karanganyar akan mengurai menggunakan rapid swab antigen.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/AGUS ISWADI
Dirut RSUD Karanganyar, Iwan Setiawan Adji. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - RSUD Karanganyar berencana mulai menggunakan rapid swab antigen guna mempercepat diagnosis awal bagi pasien yang memiliki gejala Covid-19 pada pekan depan. 

Dirut RSUD Karanganyar, Iwan Setiawan Adji menyampaikan, ada beberapa hambatan yang dialami pihaknya dalam memberikan pelayanan Covid-19 kepada masyarakat. 

Seperti hasil pemeriksaan swab yang tidak dapat dipastikan lamanya.

Baca juga: Tradisi Ngangsu di Dusun Grenjeng Karanganyar Dikemas Jadi Destinasi Wisata Baru, Begini Jadinya

Baca juga: Lima Jam Sudah Diketahui Hasilnya, RSUD Karanganyar Siapkan Penerapan Rapid Swab Antigen

Baca juga: Satu Pegawai Puskesmas Colomadu I Hasilnya Belum Keluar, DKK Karanganyar: Masih Uji Laboratorium

Baca juga: Satu Kali Dapat Rp 250 Ribu di Karanganyar, Insentif Petugas Pemulasaran Jenazah Sedang Diproses

Trend pasien yang tidak bersedia dikategorikan suspect dan menolak dirawat di ruang isolasi, dan trend penolakan pemakaman dengan protokol Covid-19. 

Menurutnya, beberapa permasalahan itu dapat diselesaikan dengan penggunaan rapid swab antigen dalam penegakan diagnosis awal pasien bergejala Covid-19.

Pasalnya sesuai standar, diagnosis awal dilakukan dengan pengambilan swab PCR dan itu hasilnya keluar dalam rentang waktu cukup lama minimal 3 hari.

Begitu juga penggunaan rapid antibodi yang itu terlalu luas untuk diagnosis awal. 

"Kami lebih optimis seperti itu (penggunaan rapid swab antigen) daripada membuat ruang isolasi baru karena biaya cukup besar dan SDM."

"Kasihan kalau mereka (nakes) terus dipacu."

"Penggunaan antigen sementara ini kami fokuskan terlebih dahulu untuk pasien yang membutuhkan tindakan operasi."

"Termasuk fokus juga pada menekan angka suspect," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (16/11/2020). 

Dia menjelaskan, teknis penggunaan rapid swab antigen sama dengan swab PCR yakni mengambil sampel lendir dari hidung.

Hasil dari rapid swab antigen dapat diketahui sekira dua jam.

Lanjutnya, sehingga apabila ada lonjakan kasus Covid-19, pihak RSUD Karanganyar akan mengurai menggunakan rapid swab antigen.

Itu untuk penegakan diagnosis apakah pasien tersebut bergejala Covid-19 atau tidak.

Rapid swab antigen diklaim memiliki keakuratan sekira 90 persen. 

"Jadi cepat, kalau tidak Covid-19, kami tempatkan di bangsal biasa," ucapnya. 

Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Karanganyar, Kristanto menambahkan, saat ini sudah tersedia 200 Bahan Habis Pakai (BHP).

Itu untuk penggunaan rapid swab antigen di RSUD Karanganyar.

Selain alat sudah tersedia, di RSUD Karanganyar juga memiliki tempat untuk pengecekan hasil rapid swab antigen.

"Misal ada pasien mau melahirkan harus operasi, kalau nunggu swab kan lama, minimal tiga hari."

"Kalau pakai antigen, dua jam langsung bisa."

"Juga misalkan ada jenazah, suspect dan belum diswab."

"Dia mau dimakamkan protokol Covid-19 atau tidak, itu bisa pakai antigen, jadi lebih cepat," imbuhnya. 

Kris sapaan akrabnya mengungkapkan, sampai saat ini tercatat ada 29 pasien suspect Covid-19 dan 35 pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSUD Karanganyar.

Di sisi lain, RSUD Karanganyar hanya memiliki kapasitas 72 tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19. (Agus Iswadi)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Baca juga: Kolam Renang di Banyumas Boleh Buka Lagi, Pengunjung Jadikan Tujuan Refreshing

Baca juga: Akibat Teror Semut di Pageraji Banyumas, Penderes Tak Berani Lagi Naik Pohon Kelapa

Baca juga: Diajari Bertani, Mantan Napi Binaan Bapas Purwokerto Kelola Rumah Penyulingan Minyak Sereh

Baca juga: Uji Coba KBM di SMPN 6 Purwokerto Tidak Dilanjutkan Mulai Besok Selasa, Satu Guru Positif Covid-19

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved