Berita Purbalingga
Geliat Ekspor Sapu Glagah Purbalingga di Tengah Pandemi, Tiap Hari Tidak Pernah Menganggur
Penyelenggara sekolah biasa memborong produk sapu, khususnya saat tahun ajaran baru atau kenaikan kelas, tapi saat ini sedang sepi-sepinya.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
Fifiani berucap, sapu glagah jualannya sepi pembeli.
Ini juga berlaku untuk sapu dari bahan lain, semisal sapu ijuk.
Kebijakan belajar di rumah selama pandemi Covid-19 bagi siswa turut memengaruhi.
Penyelenggara sekolah biasa memborong produknya, khususnya saat tahun ajaran baru atau kenaikan kelas.
Maklum, sapu jadi perlengkapan wajib di sekolah untuk membersihkan lantai ruangan sekolah atau kelas.
Tetapi lantaran pembelajaran di sekolah ditiadakan atau beralih di rumah, permintaan sapu glagah untuk kebutuhan sekolah di tokonya pun sepi.
"Biasanya pihak sekolah sekali beli sampai 50 biji, 100 biji," katanya. (Khoirul Muzakki)
Baca juga: Terdampak Prank Liga 1, PSIS Semarang Bakal Jual Aset, Yoyok: Bayar Keterlambatan Gaji Pemain
Baca juga: Lebih Cepat Dibanding PCR, Rapid Swab Antigen Diterapkan Mulai Pekan Depan di RSUD Karanganyar
Baca juga: Anna Maria Minta Dua Kali Lipat, Irwan Hidayat: Jadi Bintang Iklan Sido Muncul Termahal