Penanganan Corona

Bukan Klaster Piknik, Bupati Temanggung Menyatakan 10 Kasus Baru di Parakan dari Klaster Tilik

Bupati Temanggung mengatakan bahwa klaster yang ada di Kecamatan Parakan hanya ada klaster kondangan dan tilik (menjenguk) orang sakit.

Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq meralat pemberitaan yang menyebutkan klaster piknik sebagai klaster penyebaran Covid-19 di Kabupaten Temanggung.

Ia mengatakan bahwa klaster yang ada di Kecamatan Parakan hanya ada klaster kondangan dan tilik (menjenguk) orang sakit.

Sebelumnya, Al Khadziq menyebutkan bahwa sembilan warga Parakan Positif Covid-19 dan satu warga meninggal akibaet virus tersebut, sepulang piknik dari tempat wisata air di Banjarnegara.

Namun, ia meralat bahwa sembilan orang yang terkonfirmasi positif tersebut bukan dari klaster piknik melainkan klaster tilik orang sakit di luar daerah.

10 Warga Temanggung Positif Covid-19 Sepulang Piknik dari Banjarnegara, 1 Meninggal Dunia

Masyarakat Temanggung Bisa Tukar Botol Plastik Menjadi BBM di SPBU, Begini Syaratnya

Dua Hari Sudah 99 Warga Ikuti Tes Swab di Puskesmas Parakan Temanggung, Penyebabnya Karena Ini

Hindari Klaster Ponpes, Bupati Temanggung: Pengelola Ponpes Jangan Terima Tamu Terlebih Dahulu

Sementara, rombongan yang sebelumnya piknik masih menunggu hasil tes swab yang sudah dilakukan Selasa (6/10/2020) lalu.

"Jadi, sembilan orang yang positif kemarin itu dari klaster tilik. Kalau yang meninggal benar, juga mengikuti rombongan piknik tetapi pikniknya di wisata air di Purbalingga bukan Banjarnegara. Nah, rombongan piknik sudah dilakukan tes swab dan hasilnya kemungkinan Sabtu (10/10/2020) nanti," terangnya di Temanggung, Jumat (9/10/2020).

Al Khadziq menuturkan, saat ini, Kecamatan Parakan yang sebelumnya menjadi wilayah dengan penyebaran Covid-19 tertinggi di Temanggung kembali kondusif.

Sejumlah warga Parakan yang terpapar corona, baik dari klaster kondangan maupun tilik, sudah pulang ke rumah masing-masing seusai menjalani isolasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Temanggung.

Kini, menunggu hasil tes swab 40 orang dari rombongan piknik yang belum keluar.

"Saat ini, di Kabupaten Temanggung, tren angka Covid-19 menurun. Di gedung karantina kabupaten sudah kosong, mudah-mudahan tidak terjadi peningkatan lagi," terangnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Ruang Terbuka Hijau (RTH) Parakan Kauman yang juga ikut dalam rombongan piknik, Bambang Heriyanto, sempat resah lantaran rombongannya dianggap menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Ayah di Kudus Tega Bunuh Anak: Diduga Depresi Khawatir Terpapar Covid-19

Harga Emas Antam di Pegadaian Pagi Ini, 9 Oktober 2020 Rp 2.054.000 Per 2 Gram

Jadwal Acara TV Hari Ini, Jumat 9 Oktober 2020: Ada Film Twilight Saga Breaking Dawn Part 2

Didatangi Ganjar di Mapolrestabes Semarang, Buruh Ini Mengaku Takut Tak Dapat Pesangon saat Di-PHK

Hal tersebut lantaran peserta piknik yang mengikuti tes swab hasil tracing, belum terbukti positif Covid-19.

Ditambah, usaha mereka sebagai pedagang di RTH depan Puskesmas Parakan, menurun drastis lantaran pemberitaan tersebut.

Pihaknya pun meminta klarifikasi kepada bupati Temanggung tentang fakta yang terjadi di lapangan.

"Jujur, perekonomian kami menurun drastis karena warga takut membeli dagangan kami. Karena itu, kami minta ada kejelasan agar apa yang disampaikan sesuai yang terjadi. Biar tidak ada yang dirugikan dan sudah ditanggapi serta diluruskan langsung oleh bupati," ujarnya.

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (memakai masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun, dan selalu menjaga jarak). (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved