Berita Jawa Tengah
BP Jamsostek Bakal Fasilitasi GTT Kabupaten Semarang, Muslih: Biar Tidak Ada Kecemburuan
GTT yang belum memiliki jaminan asuransi khususnya BPJS Ketenagakerjaan jumlahnya mencapai ribuan di Kabupaten Semarang. Ini upaya BP Jamsostek.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Ribuan guru tidak tetap (GTT) pada sejumlah sekolah di Kabupaten Semarang yang belum masuk dalam kepesertaan BP Jamsostek bakal diakomodir.
Kepala BP Jamsostek Cabang Ungaran, Muslih Hikmat mengatakan, masalah GTT yang belum memiliki jaminan asuransi khususnya BPJS Ketenagakerjaan jumlahnya mencapai ribuan.
"Nah, ini akan kami fasilitasi biar tidak ada kecemburuan karena di Kota Salatiga juga bisa."
"Karenanya, saat ini kami berikan sosialisasi terlebih dahulu karena tahapannya begitu," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (2/10/2020).
• Bupati Semarang Mundjirin Dipecat Sebagai Kader PDIP, Termasuk Anaknya Bina Munawa Hatta
• Bawaslu Kabupaten Semarang: Ratusan APK Paslon Langgar Aturan Kampanye Pilkada
• PSIS Semarang Makin Merugi Akibat Liga 1 Ditunda Lagi, Sudah Terlanjur DP Hotel di Bantul Yogyakarta
• Dua Pengurus PKB Kabupaten Semarang Terancam Dipecat, Dinilai Membelot Karena Dukung Paslon Lain
Menurut Muslih, tahapan sosialisasi dinilai penting agar para GTT mengetahui hak maupun kewajiban ketika terdaftar sebagai anggota BP Jamsostek.
Dia menambahkan, sebelum diputuskan bergabung dalam keanggotaan BP Jamsostek pasca sosialisasi diharapkan dibentuk koordinator pada setiap kecamatan.
"Karena ini amanat undang-undang siapapun pekerjanya wajib mengikuti BP Jamsostek."
"Hanya kendala GTT ini ada sebagian dianggarkan pemerintah, dan ada yang belum."
"Padahal sebagai pekerja mereka juga ingin ada jaminan sehingga nyaman," katanya.
Pihaknya mengungkapkan, sementara seusai sosialisasi para GTT diarahkan membayar iuran kepesertaan secara mandiri.
Ke depan, BP Jamsostek akan membantu menjembatani ke Pemkab Semarang.
Kepala Disdikbudpura Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo berjanji akan memberikan perhatian terhadap kesejahteraan GTT.
"Hanya pemerintah ini juga melihat kemampuan keuangan."
"Yang jelas GTT di Kabupaten Semarang insentif mereka sudah UMK."
"Nanti, kami akan coba anggarkan untuk jaminan BPJS Ketenagakerjaan itu," ujarnya.
Sukaton menjelaskan, mengenai skema iuran BP Jamsostek dapat dilakukan model subsidi berkisar 30-70 persen.
Sisanya, dibayar mandiri oleh para GTT.
Dia mengungkapkan, jumlah GTT di Kabupaten Semarang ada 1.500 orang untuk jenjang SD.
Sedangkan SMP sekira 600 orang, itu pun datanya terus mengalami kenaikan.
"Karena pada 2020-2021 kami prediksi banyak yang pensiun."
"Sehingga, tanpa dukungan GTT Dinas Pendidikan bisa lumpuh."
"Atas itu pemerintah ya harus memperhatikan," jelasnya. (M Nafiul Haris)
• Tekan Angka Kematian di Jateng, Ganjar Minta RS Rujukan Beri Perhatian Serius Pasien Komorbid
• Alokasi Pupuk Bersubsidi Bertambah 6.210 Ton, Oktober Mulai Disalurkan Melalui KLP di Purbalingga
• 4.651 UMKM di Batang Sudah Terima BLT Banpres Rp 2,4 Juta
• Pelaku Tipu Tetangga Desanya di Kutasari Purbalingga, Jual Dua Pohon yang Bukan Miliknya