Berita Banyumas
Status Tanggap Darurat Diperpanjang Hingga Akhir September, Ini Pertimbangan Bupati Banyumas
Meski kasus Covid-19 sudah mulai terkendali, perpanjangan status tanggap darurat dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas, Sadiyanto mengatakan, angka reproduksi virus Covid-19 di Banyumas sudah berada di ambang batas ketetapan WHO.
Yakni berada di bawah 1 selama sepekan terakhir ini.
Sehingga kondisi Banyumas saat ini bisa dikatakan cukup terkendali.
Namun pihaknya akan tetap melihat perkembangannya dua kali masa inkubasi ke depan.
Sadiyanto mengatakan, sejak 25 Agustus 2020, angka reproduksi efektif (RT) berada di angka 0,89.
Kemudian, pada 26 Agustus (0,82), 27 Agustus (0,73), 28 Agustus (0,71), 29 Agustus (0,60), 30 Agustus (0,60) dan 31 Agustus (0.55).
"Jadi upper, median, lower sudah di bawah satu semua," imbuhnya.
• Admin PT Herbatama Indo Perkasa Purwokerto Ditangkap Polisi, Dilaporkan Gelapkan Uang Perusahaan
• Napi Terorisme Asal Karanganyar Meninggal, Jalani Hukuman Tiga Tahun di Nusakambangan Cilacap
• Gunakan Pola Integrated Farming, Pekarangan Warga Desa Mernek Cilacap Hasilkan Rp 2 Juta Tiap Bulan
• Mengintip Warga Pesahangan Cilacap Bikin Tikar Daun Pandan, Berburu Bahan Baku Sampai Cianjur
Turunnya angka reproduksi efektif selama sepekan terakhir, menurutnya, belum dapat dikatakan penularan Covid-19 telah terkendali sepenuhnya.
"Mulai terkendali, betul-betul aman kalau dua kali masa inkubasi reproduksi virusnya di bawah 1."
"Masa inkubasi itu 14 hari."
"Jadi, 28 hari di bawah 1 betul-betul aman atau hampir satu bulan, begitu teorinya memang," tambahnya.
Sementara itu, berdasarkan data di laman covid-19.banyumaskab.go.id, total kasus terkonfirmasi Covid-19 hingga saat ini sebanyak 310 orang.
Rinciannya, 264 orang sembuh, 39 masih dalam perawatan, dan 7 meninggal dunia.
Disinggung terkait kerja sama terkait rencana pembelajaran tatap muka, Sadiyanto mengatakan, Dinkes akan membantu memberi pemahaman dan sosialisasi protokol kesehatan.