Berita Kriminal

Anggota DPRD Labusel Asal PDIP Ditangkap Polisi: Cabut Kuku dan Keroyok Warga

IF yang juga anggota DPRD Labuhanbatu Selatan tersebut nekat mencabut kuku seorang warga. Atas perbuatannya, IF terancam hukuman 9 tahun penjara.

Editor: rika irawati
Ledbible via Tribunnews
Ilustrasi penganiayaan 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Politikus PDI Perjuangan berinisial IF (28) ditangkap polisi setelah diduga melakukan kekerasan terhadap warga.

IF yang juga anggota DPRD Labuhanbatu Selatan tersebut nekat mencabut kuku seorang warga. Atas perbuatannya, IF terancam hukuman 9 tahun penjara.

Politikus PDI Perjuangan berinisial IF (28), yang berstatus anggota DPRD Labuhanbatu Selatan (Labusel), ditangkap polisi pada Selasa (25/8/2020) malam sekitar pukul 22.45 WIB.

IF, bersama tiga orang rekannya, disangkakan melakukan penganiayaan dan pengeroyokan terhadap seorang warga Labusel. Para pelaku terancam hukuman penjara selama 9 tahun.

Bupati Banyumas Beri Penghargaan Top 10 Inovasi Pelayanan Publik bagi OPD, Ini Daftarnya

Rekonstruksi Pembunuhan Satu Keluarga di Baki Sukoharjo: Pelaku Tusuk 3-7 Kali Setiap Korban

Dari 89 Ribu Karyawan di Ungaran, Baru 20 Orang yang Terima BSU Hari Ini. Ada Namamu?

Penganiayaan yang dilakukan IF dkk sempat viral di medsos, lantaran kuku korban dicabut secara paksa.

Informasi yang berhasil dihimpun Tribun-Medan.com pada Rabu (26/8/2020) malam, IF diamankan di Jalan Said, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu.

Pengungkapan kasus ini tepat satu hari setelah pisah sambut Kapolres Labuhanbatu yang baru, AKBP Deni Kurniawan.

AKBP Deni mengatakan, Satreskrim Polres Labuhanbatu telah menangkap satu tersangka dan tengah memburu tersangka lainnya.

Lebih lanjut disampaikan Kapolres, tiga tersangka lainnya ialah MS (20), EP (21) dan ES (21).

Ketiganya merupakan warga Dusun II, Desa Pinang Damai, Kecamatan Torgamba, Kabupten Labusel.

"Mereka dipersangkakan telah melanggar Pasal 170 ayat (2) Jo Pasal 353 ayat (2) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 9 tahun penjara atas laporan korban bernomor LP/122/VII/Res.1.8/SU/RES LBH/ SEKTOR TORGAMBA, Tanggal 29 Juni 2020 an Pelapor Tarman," ujarnya.

Kronologi Kejadian

IF diduga terlibat penganiayaan dan pengeroyokan terhadap korban Muhammad Jefry Yono (21), warga Torgamba, Kabupaten Labusel.

Tahun Ini, Tradisi Potong Rambut Gimbal Tak Dibuka untuk Wisatawan Tapi Disiarkan secara Virtual

Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina Diduga Putri Pasangan Pembom Gereja Katedral

Akhirnya, BSU bagi Karyawan Swasta Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Cair Mulai Hari Ini

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (28/6/2020) malam di Desa Gapura, Kampung Sawah, Kecamatan Torgamba.

Korban mendapat penyiksaan karena dituduh menggelapkan sepeda motor milik IF.

Korban mengalami luka serius di bagian kepala badan dan kakinya. Kuku jari kelingking kaki kiri korban, juga dicabut paksa.

Muhammad Jefry Yono mengalami luka lebam di sekujur tubuh bagian wajah, dada, punggung, perut dan kepala terdapat pembekuan darah.

Dia juga harus menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum di Kota Rantauprapat, setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum di Kotapinang.

Dikutip dari KompasTV, Muhammad Jefry Yono memaparkan bahwa kasus tersebut dimulai ketika dia meminjam sepeda motor pelaku sekira pukul 14.00 WIB.

Kemudian, Muhammad Jefry Yono mendapat telepon dari IM sekira pukul 23.00 WIB, yang menanyakan tentang sepeda motor Yamaha Jupiter yang dipinjamkan.

Korban yang merasa ketakutan menginformasikan keberadaanya di hotel melati di Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu.

Rusia Tawarkan Vaksin Covid-19 Sputnik-V ke Indonesia yang Diklaim Tiga Kali Lebih Murah

Pelaku Penembakan Massal di Masjid di Selandia Baru Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup

Kemudian IM bersama tiga orang rekannya menjemput Muhammad Jefry Yono menggunakan mobil untuk dibawa ke Cikampak, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labusel.

Sesampainya di Desa Gapura, Kampung Sawah, Kecamatan Torgamba, Muhammad Jefry Yono diinterogasi terkait keberadaan sepeda motor.

Saat perselisihan berlangsung, IM bersama rekannya memukul korban mengunakan benda-benda tumpul.

Bukan itu saja, kuku kelingking kaki kiri korban juga dicabut paksa.

Beruntung, warga yang melihat berinisiatif membantunya, sehingga nyawa Muhammad Jefry Yono bisa terselamatkan.

Setelah kejadian itu, Muhammad Jefry Yono sempat dirawat di salah satu rumah sakit umum di Kotapinang selama beberapa hari.

Dari perawatan medis, terdapat gumpalan darah di kepala korban. Korban sempat melewati masa kritis di rumah sakit selama delapan hari.

Usai dirawat, korban kemudian melaporkan kasus penganiayaan ke Polres Labuhan Batu pada Kamis, 9 Juli lalu. (mft/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Politikus PDI Perjuangan Pencabut Kuku Warga Akhirnya Ditangkap Polisi, Terancam 9 Tahun Penjara.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved