Berita Kesehatan
Vaksin Covid-19 Baru Bisa Diproduksi Massal Mulai Februari 2021, Ini Alasan Bio Farma
Dari ratusan lembaga penelitian yang mengembangkan vaksin Covid-19, tidak banyak lembaga penelitian yang sampai pada uji klinis fase tiga.
Namun, produksinya dilakukan secara bertahap.
"Rampung 2021, artinya produksi Februari bisa digunakan (vaksin hasil uji klinis fase 3) dan dilanjutkan lagi," pungkasnya.
Uji klinis vaksin Covid-19 tidak hanya dilaksanakan di Indonesia.
Tetapi juga dilakukan di empat negara lain, yakni Bangladesh, Turki, Chile, dan Brazil.
Kelima negara ini melaksanakan uji klinis vaksin Covid-19 hampir secara bersamaan, yakni pada Juli dan Agustus 2020.
Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, dunia saat ini sedang membutuhkan vaksin Covid-19.
Dari ratusan lembaga penelitian yang mengembangkan vaksin Covid-19, tidak banyak lembaga penelitian yang sampai pada uji klinis fase tiga.
Salah satunya Sinovac dari China.
"Diperlukan uji klinis tahap tiga sebelum vaksin Covid-19 bisa diproduksi," ucap dia.
Vaksin ini sudah melalui beberapa tahap, mulai dari uji praklinis, uji klinis tahap satu, hingga uji klinis tahap dua di China.
Hasilnya pun sudah diketahui Badan POM RI.
Honesti mengungkapkan, Sinovac dipilih karena kesamaan platform produksi dengan Bio Farma, yakni inactivated vaccine.
Alasan lainnya, Sinovac berpengalaman dalam hal pengembangan vaksin dalam kondisi pandemi, seperti vaksin SARS.
Sinovac juga sudah mempunyai produk yang memenuhi prakualifikasi WHO. (*)
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul "Bio Farma Memperkirakan Vaksin Covid-19 Diproduksi Februari atau Maret 2021"
• Tahap Pertama Menyasar 1 Juta UMKM, Berikut Ini Cara dan Syarat Dapat BLT Rp 2,4 Juta
• Ayo Tantang Temanmu Pasang Stiker #MerahPutihChallenge di Instagram, Begini Caranya
• Satu Investor Asal Korea Selatan Dipastikan Mengisi KIT Batang, Tahap Awal Bangun 450 Hektare
• Warga Boleh Gelar Malam Tirakatan Kemerdekaan RI, Gubernur Ganjar: Tapi Wajib Patuhi SOP Kesehatan