Berita Banjarnegara

Pantau Aplikasi Ini Jika Tidak Ingin Kecele saat Memburu Embun Beku di Dieng Banjarnegara

Embun upas atau embun beku di dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara memang menjadi daya tarik wisatawa.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Penampakan daun yang terkena embun es atau bun upas di komplek Candi Arjuna, kawasan wisata dataran tinggi Dieng, Minggu (26/7/2020). Fenomena alam ini hampir terjadi tiap tahun, namun selalu menyedot animo masyarakat dan menghebohkan wisatawan Dieng. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Embun upas atau embun beku di dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara memang menjadi daya tarik wisatawa.

Biasanya di Bulan Agustus hingga September, embun beku itu lebih sering hadir di pagi hari.

Namun, tanggalnya memang tidak bisa dipastikan.

Oleh karena itu, tidak sedikit di antara wisatawan harus gigit jari, karena embun es tidak muncul.

AFPI Pastikan Kreditplus Bukan Anggota dan Perusahaan Fintech P2P Lending

Siswa SD Positif Covid-19 di Kabupaten Tegal Sempat Berangkat Sekolah dan Ikuti KBM Tatap Muka

Mulai 7 Agustus, PT KAI Daop 5 Purwokerto Kembali Operasikan KA Wijayakusuma dan KA Sawunggalih

Daftar Motor Hasil Curanmor yang Disita Polres Tegal, Begini Cara Mengambilnya

Padahal mereka telah tiba di lokasi sejak dini hari untuk melihat fenomena langka yang biasanya muncul pada pagi hari itu.

Lantas bagaimana kita mengetahui embun es akan muncul?

Wisatawan kini dapat memantau cuaca di Dieng dengan menggunakan aplikasi Cuaca Dieng.

Aplikasi yang dibuat oleh sekelompok anak muda di Banjarnegara ini dapat diunduh di Play Store atau App Store.

Mantan Kepala UPT Obyek Wisata Dieng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Aryadi Darwanto mengatakan, wisatawan dapat melihat kondisi cuaca Dieng, khususnya di kompleks Candi Arjuna mulai malam hari.

"Bisa dilihat di aplikasi, sudah ada di grafik, suhunya kelihatan. Seperti beberapa hari lalu yang minus 5,3 derajat celsius, pukul 19.00 WIB suhu di aplikasi sudah 0,26 derajat celsius, pagi harinya kemungkinan ada embun es," kata Aryadi, Selasa (4/8/2020).

Namun dengan catatan, tidak ada angin. Jika suhu dingin, tapi malam harinya angin cukup kencang, maka kemungkinan besar embun es tidak muncul pada pagi harinya.

"Ada angin atau tidak bisa kelihatan di grafiknya. Kalau penurunan suhu pada malam hari landai, tidak ada kenaikan, hampir pasti besok ada embum es."

"Tapi kalau suhu nol derajat celsius, naik 1, turun nol lagi, naik lagi 0,5 misalnya, berarti ada angin, kemungkinan besar besoknya enggak ada embun es," jelas Aryadi.

Namun aplikasi itu hanya efektif untuk wisatawan yang waktu tempuh dari daerahnya ke Dieng antara dua hingga tiga jam.

Daftar Motor Hasil Curanmor yang Disita Polres Tegal, Begini Cara Mengambilnya

Banyak Guru Gagal Paham, Kebijakan Kumpulkan Siswa untuk Belajar Tatap Muka di Banyumas Dibatalkan

Situs Resmi Disdik Kota Semarang Diretas Hacker

HARI INI, 28 Tahun Lalu, Susi Susanti Raih Medali Emas Olimpiade Pertama Indonesia

"Wisatawan yang waktu tempuhnya dua atau tiga jam masih bisa mengejar, misal dini hari suhu sudah turun bisa langsung berangkat."

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved