Berita Banyumas
Tidak Sedikit Masyarakat Banyumas Anggap Test Virus Corona Massal Menakutkan, Bupati Angkat Bicara
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas mengambil langkah untuk melakukan tes swab atau PCR secara massal.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas mengambil langkah untuk melakukan tes swab atau PCR secara massal.
Hal itu dilakukan untuk mendeteksi sebaran Covid-19 di Banyumas terutama mereka yang memiliki status OTG.
Namun, tidak sedikit masyarakat yang memandang langkah itu justru menimbulkan masalah.
Mereka memandang kebijakan itu menyebabkan jumlah terkonfirmasi positif di Banyumas bertambah banyak.
• Di Balik Suara Melengkingya, Judika Sempat Alami Gangguan Pita Suara
• Bisnis Rumah Mewah di Tegal Justru Melonjak saat Pandemi Virus Corona
• Profil Calon Penantang Gibran di Pilkada Solo, Seorang Penjahit Baju dan Ketua RW
• Judi Togel Kembali Marak, WLY Ditangkap Sat Reskrim Polresta Banyumas
Selain itu tes massal dianggap menakutkan masyarakat bahkan merugikan secara ekonomi karena ada pasar yang harus ditutup hingga Mall Pelayanan Publik (MPP) yang juga ditutup.
Maka bupati Banyumas, Achmad Husein menjelaskan bahwa tes swab atau PCR massal adalah dalam rangka memenuhi standar WHO.
"Tetapi yang lebih penting adalah mengetahui dan mengamankan Orang Tanpa Gejala (OTG) atau kasus terkonfirmasi tanpa gejala (Asimtomatik).
Karena OTG tidak akan pernah kita ketahui tanpa di tes terlebih dahulu," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (23/7/2020).
Bupati mengatakan OTG inilah yang akan menularkan kepada orang lain, dimana semakin banyak OTG kontak dengan orang lain maka semakin banyak orang akan tertular Covid-19.
Jika orang yang tertular imunitasnya bagus, maka akan menjadi OTG baru dan begitu pula seterusnya akan membuat OTG baru yang lain.
Sehingga OTG akan sangat banyak sekali, kalau tidak melakukan pencegahan.
Sebaliknya jika orang yang tertular imunitasnya jelek, maka orang itu akan menjadi orang yang terkonfirmasi positif dengan gejala.
Kalau orang itu punya riwayat penyakit pemberat seperti jantung, darah tinggi, gula dan sebagainya maka hal itulah yang menyebabkan kematian.
"Oleh karena itu kita perlu melakukan swab massal secara agresif supaya tidak membiarkan OTG itu semakin banyak dan memutuskan mata rantainya," imbuhnya.
• Satlantas Polres Pekalongan Panggil Emak-emak yang Viral Setelah Main TikTok di Exit Tol Setono
• Bek PSIS Semarang akan Bersaing dengan Pemain Naturalisasi di Timnas, Bagaimana Peluangnya?
• Kecelakaan Truk Ayam di Pudakpayung Semarang, Lalu Lintas Padat Merayap Pagi Ini
• Juventini Bersiaplah, Cristiano Ronaldo CS Bisa Saja Pastikan Gelar Juara Serie A Malam Ini
Justru menurut bupati swab tes massal ini nantinya akan memberikan rasa aman kepada masyarakat.