Berita Banjarnegara

Masih Dibangun, Kondisi Terkini Rumah Dua Nenek Penyandang Tuna Netra di Pucungbedug Banjarnegara

Saminem dan Ratinem yang juga pendengarannya terganggu hanya duduk tenang di gubuk kecil di dekat lokasi pembangunan rumahnya itu.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Dentang suara palu tukang mungkin tak terdengar oleh Saminem (80) dan Ratinem (75), dua nenek tuna netra asal Desa Pucungbedug, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara.

Ramainya warga, anggota TNI dan Polri serta relawan yang bahu membahu mendirikan rumah tak bisa mereka saksikan, Selasa (14/7/2020).

Saminem dan Ratinem yang juga pendengarannya terganggu hanya duduk tenang di gubuk kecil di dekat lokasi pembangunan.

25 Pasien Covid-19 Masih Dirawat, Bupati Banjarnegara: Kemarin Tambah Lagi 4 Orang

BLT Tahap III Disalurkan Pemkab Banjarnegara, Tiap Keluarga Penerima Manfaat Rp 600 Ribu

TNI Bersama Warga Akhirnya Robohkan Rumah Nenek Tuna Netra di Pucungbedug Banjarnegara

Meski tak melihat, mereka tahu betapa pedulinya masyarakat terhadap kondisinya.

Keadaannya yang nelangsa justru menumbuhkan kepedulian sosial di tengah situasi sulit pandemi Covid 19.

Rumahnya yang roboh beberapa waktu lalu menuai respon cepat masyarakat dari berbagai unsur.

Hingga bangunan rumah yang sudah lapuk itu dirobohkan untuk dibangun kembali.

Sebuah gubuk kecil dibangun untuk singgah mereka sementara sebelum rumahnya dibangun.

Material bangunan cepat berdatangan dari para donatur.

Belum bantuan lain yang terus mengalir.

Mereka yang peduli bukan hanya menyumbang harta, namun juga tenaga untuk membangun.

Lahan rata itu pun dengan cepat berdiri sebuah bangunan yang sudah setengah jadi.

Bentuk rumah sudah tampak, meski belum sempurna.

Puluhan aparat TNI, Polri, komunitas dan warga hari ini gotong royong membangun rumah untuk dua nenek kakak beradik itu.

Dandim 0704 Banjarnegara, Letkol Inf Dominggus Lopes pun ikut prihatin dengan kondisi kedua nenek tuna netra itu.

Karenanya, pihaknya berinisiatif membantu, bukan hanya berupa sembako, juga bentuk lain semisal bahan bangunan.

Ia juga mengerahkan tenaga anggotanya untuk membantu proses pembangunan rumah agar cepat jadi.

"Kami ke sini untuk mengecek perkembangan pembangunan rumah kedua nenek, orangtua kita ini," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (14/7/2020).

Dandim mengatakan, progres pembangunan sudah mencapai sekira 40 persen.

Rumah yang didirikan nantinya dipastikan layak untuk dihuni kedua nenek malang itu.

Ia pun berharap, setelah rumah jadi, Saminem dan Ratinem bisa tinggal nyaman di dalamnya.

"Harapan kami kedua nenek atau orangtua kita ini bisa menikmati tempat yang layak untuk dihuni," katanya.

Kantor Dispendukcapil Kendal Ditutup Sementara, Hanya Terima Layanan Online, Ini Penyebabnya

Terakhir Besok Rabu, BST Kemensos Tahap Tiga di Kantor Pos Semarang, Hangus Jika Tidak Diambil

Debitur Sudah Dapat Keringanan Kredit Tapi Tetap Bangkrut, Ini Tips OJK Tegal Agar Tidak Terjadi

Kepala Desa Pucungbedug, Wahirin berterima kasih bagi pihak-pihak yang membantu warganya itu.

Ia mengatakan, selain bantuan masyarakat luar, Saminem dan Ratinem selama ini mendapat perhatian warga atau tetangganya.

Warga setempat yang mengurus kedua nenek itu hingga mereka bisa bertahan hingga sekarang.

Terlebih untuk mencukupi berbagai kebutuhan, mereka sangat bergantung dari bantuan orang lain karena keterbatasannya.

"Sejak awal lingkungan guyup membantu sesuai kemampuan," katanya.

Gotong Royong Robohkan Rumahnya

Sebelumnya telah diberitakan, musibah yang melanda kakak beradik tuna netra, Saminem (80) dan Ratinem (75) itu memantik kepedulian masyarakat.

Tak ada angin, bangunan tempat tinggal dua nenek bersaudara itu tiba-tiba roboh beberapa hari lalu.

Beruntung, dua nenek yang mengalami kebutaan dan gangguan pendengaran itu selamat dari bencana.

Mereka kebetulan berada di ruangan yang aman dari reruntuhan.

Musibah ini menambah penderitaan Saminem dan Ratinem.

Dapur tempat nenek itu memasak tak lagi memiliki dinding.

Angin dan hujan bebas masuk mengancam penghuni rumah.

Ini bisa jadi awal petaka yang lebih besar karena kondisi rumah itu sudah lapuk.

Rumah itu mesti segera dikosongkan.

Mereka harus segera hengkang agar terhindar dari marabahaya.

Kodim 0704 Banjarnegara ikut sigap merespon kejadian itu.

TNI bersama warga setempat bergotong royong memperbaiki rumah kakak beradik tuna netra, Saminem (80) dan Ratinem (75) di Desa Pucungbedug, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (7/7/2020).
TNI bersama warga setempat bergotong royong memperbaiki rumah kakak beradik tuna netra, Saminem (80) dan Ratinem (75) di Desa Pucungbedug, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (7/7/2020). (TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI)

Pemuda Warga Purwanegara Diciduk Polisi, Setubuhi Anak Bawah Umur di Hotel Dekat Stasiun Purwokerto

Polemik Jembatan Banagara Banjarnegara, Warga Tolak Buka Portal, Pekerja Tambang Ngadu ke Dewan

Dandim 0704 Banjarnegara, Letkol Inf Dominggus Lopes didampingi Ketua Persit Chandra Kirana Cabang XIX Dim 0704 Banjarnegara, Agnes Puspita Kristiningrum.

Danramil 08 Purwanegara, Kapten Arh Rahmun, dan pemerintah desa setempat mengunjungi nenek malang itu.

Ia langsung mengerahkan prajuritnya untuk bahu membahu bersama warga membongkar rumah Saminem dan Ratinem yang sudah tidak layak huni, Selasa (7/7/2020).

Setelah dibongkar, di lahan sama akan dibangun kembali rumah baru yang lebih layak.

"Ini sebagai wujud kepedulian kami dengan kondisi kedua nenek yang semuanya tuna netra."

"Kami memberikan sembako dan tali kasih, juga akan membantu membangun kembali rumahnya yang rusak berat," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (7/7/2020).

Rumah baru untuk dua nenek tuna netra itu rencananya akan dibangun dengan ukuran 5 x 7 meter dan tinggi 2,8 meter.

Dengan kondisi fisik yang terbatas, dua nenek itu memang tak butuh rumah berukuran luas yang justru akan merepotkan mobilitas mereka.

Kedua nenek itu hanya butuh rumah yang layak huni, serta ramah bagi orang dengan keterbatasan seperti mereka.

Dandim akan membantu kebutuhan material untuk pembangunan rumah tersebut, yakni berupa besi, batu bata, dan pasir.

Tokoh masyarakat Desa Pucungbedug juga secara sukarela mengumpulkan dana untuk pembangunan rumah itu.

Selain membantu kebutuhan material bangunan, Dandim juga memberikan bantuan sembako serta uang tali asih untuk kedua orangtua itu.

"Semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan bisa meringankan beban ibu Saminem dan Ratinem yang baru mendapatkan cobaan," katanya.

Di tengah kondisinya yang nelangsa, Saminem dan Ratinem selama ini mengandalkan belas kasih orang atau tetangga untuk mencukupi kebutuhannya.

Sebenarnya Saminem mempunyai anak bernama Saryo.

Namun sudah puluhan tahun anaknya yang merantau ke Sumatera itu tidak pernah pulang hingga putus kontak dengan orangtuanya. (Khoirul Muzakki)

Masih Nekat Tarik Pungutan ke Wali Murid, Bupati Banyumas: Si Kepala Sekolah Bakal Kami Copot

Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit

Ini Panduan Lengkap Protokol Penyelenggaraan Salat Iduladha, Termasuk Saat Sembelih Hewan Kurban

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved