Teror Virus Corona
Berawal dari Bisul, Cerita di Balik Terungkapnya Ribuan Kasus Positif Covid-19 di Secapa AD Bandung
Berawal dari Bisul, Cerita di Balik Terungkapnya Ribuan Kasus Positif Covid-19 di Secapa AD Bandung
TRIBUNBANYUMAS.COM - Terungkapnya klaster baru penyebaran Covid-19 di komplek Sekolah Calon Perwira (Secapa) Angkatan Darat (AD) di Bandung, berawal dari bisul
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, saat mendatangi Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/7/202).
Kedatangan Andika untuk memantau kondisi para siswa yang dinyatakan positif Covid-19.
Dari live streaming yang disiarkan akun YouTube TNI AD, Andika mengawali kunjungannya dengan menanyakan kondisi dari para siswa yang terinfeksi corona.
• Ngebet Gabung Jadi Anggota BIN, Iswan Warga Pekanbaru Tertipu Rp17 Juta, Silau Surat Tugas Palsu
• Klaster Secapa AD Bandung, 1.200 Personel Positif Covid-19, Ridwan Kamil: Ditangani Mabes TNI
• Dor! Terduga Teroris di Ngruki Ditembak Densus 88, Berusaha Lari saat Hendak Ditangkap
• Polisi Dibacok Warga hingga Tewas, setelah Tengahi Perkara di Masyarakat, Diserang saat Naik Motor
Bermula dari bisul anggota
Kemudian Andika menjelaskan, kasus corona di Secapa terungkap dari pemeriksaan dua siswa.
Awalnya, dua siswa Secapa tersebut pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan penyakit bisul dan masalah tulang belakang.
"Dua di antara rekan berobat ke rumah sakit tanpa sengaja. Yang dikeluhkan bukan soal pernapasan, tetapi justru kalau tidak salah ada bisul, ya seperti infeksi, satu lagi masalah tulang belakang," ujar Andika.
Namun, setelah pemeriksaan berjalan, ditemukan bahwa dua siswa tersebut positif Covid-19.
Komandan Secapa AD saat itu langsung menghubungi Andika.
"Saya perintahkan untuk siapa pun yang berinteraksi dengan dua siswa agar diakukan rapid test."
"Saya kirim rapid test kit ke semua dan seterusnya mengalami, dan itu berarti seluruh pejabat utama TNI Angkatan Darat sudah ikut memberikan perhatian dan dukungan ke rekan-rekan semua," ujar Andika.
Mengutip BBC, saat ini ada 1.262 siswa dan pelatih Secapa AD dinyatakan positif Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19 Jawa Barat, Berli Hamdani menuturkan, pihaknya menerima laporan kasus positif di Secapa AD pada 2 Juli 2020, tiga hari setelah penyelidikan epidemiologi selesai dilakukan pada 29 Juni 2020.
Saat itu, kata Berli baru ada tujuh kasus positif yang dilaporkan.
Penyelidikan epidemiologi kedua dilakukan pada 7 Juli 2020.
"Tetapi dari 2 Juli sampai 9 Juli kita sebenarnya sudah bisa memprediksi angkanya akan sangat meningkat dengan cepat," kata Berli.
Pada 9 Juli 2020, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan kasus positif corona di Secapa AD berjumlah 1.262 orang.
Melonjak berkali-kali lipat dari laporan awal yang diterima Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Angka kasus positif Secapa AD menyebabkan jumlah kasus positif baru mencapai rekor tertinggi, yakni sebanyak 2.657 orang pada Kamis (8/7/2020).
"Penambahan yang cukup banyak di Jawa Barat ini didapatkan dari klaster yang sudah kita selesaikan penyelidikan epidemiologi sejak 29 Juni lalu secara berturut-turut."
"Yakni di Sekolah Pendidikan Calon Perwira TNI AD (Secapa AD). Dari klaster ini ada 1.262 orang positif terdiri dari peserta didik dan tenaga pelatih," ujar Yuri.
Ditangani Mabes TNI
Terpisah, sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan penanganan pasien positif Covid-19 klaster Secapa AD ini langsung diambil alih oleh Markas Besar (Mabes) TNI.
Dituturkan, hingga Jumat (10/7/2020), sekitar 1.200 orang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes swab.
Hal itu sekaligus mengklarifikasi adanya informasi soal jumlah kasus positif Covid-19 di klaster Secapa AD Bandung yang disebut bertambah menjadi 2.000 orang.
"Berita itu belum terkonfirmasi, saya belum mengiyakan atau menidakkan."
"Contoh, di awal-awal kan laporannya 200 orang ya, maka kami sampaikan kepada masyarakat sesuai informasi."
"Hari berikutnya, setelah ada pengumuman dari pusat, diumumkannya 962."
"Itu kalau ditotal dalam tiga hari, totalnya 1.200-an," tutur Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Jumat.
Emil belum bisa memastikan penyebab penyebaran itu terjadi.
Namun, dari informasi awal yang ia terima, kasus pertama di klaster Secapa AD diduga bermula dari salah seorang penghuni asrama yang dinyatakan positif setelah beraktivitas di luar asrama saat hari libur.
"Karena ada pesiar waktu libur. Hasil lainnya saya belum dapat," ucap Emil.
Dari 1.200 orang yang positif, menurut Emil, mayoritas adalah orang tanpa gejala (OTG).
Namun 17 orang di antaranya tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi.
Untuk itu, Emil meminta masyarakat tidak khawatir.
Apalagi klaster itu berada di lingkungan militer yang relatif lebih disiplin dalam proses karantina.
"Media juga sudah melihat, mayoritas OTG, hanya 17 dari seribuan sekian. Ini mengindikasikan penyembuhan 14 hari di Secapa ini bisa berlangsung dengan cepat.
Karena yang masuk ke lembaga pendidikan itu adalah orang yang sehat, kuat, masuk virus ke respiratorinya, sembuhnya juga dari pengalaman Sukabumi (Setukpa) itu hampir 100 persen," kata Emil.
Emil menegaskan bahwa penanganan klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) ditangani langsung oleh Mabes TNI.
Adapun Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar hanya akan menangani potensi penyebaran di luar klaster.
"Kita hanya mengerjakan parameter di luar kompleks, tracing keluarga, testing kepada kontak di luar kompleks menjadi tanggung jawab Pemprov dan Pemkot," kata Emil, di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Jumat (10/7/2020).
Emil sudah meminta izin kepada Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo untuk melakukan tes massal di lembaga kenegaraan lain.
"Kami sudah lapor ke Pak Doni Monardo, sudah disepakati bahwa puluhan tempat pendidikan vertikal akan dites massal untuk memastikan bahwa peristiwa yang sama tidak ada lagi," ujar Emil.
Hingga saat ini, menurut Emil, tim Gugus Tugas Jabar masih melakukan pelacakan kontak dan mendata keluarga orang yang terpapar Covid-19 dari klaster Secapa AD.
• Purbalingga Belum Siap Terapkan New Normal, Ini Alasan yang Diungkap Gugus Tugas Covid-19
• Lima Ponpes yang Menjadi Klaster Penyebaran Covid-19 di Jatim, Jateng dan Jabar
• Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?
• Rayakan Ulang Tahun dengan Berpesta Seks Puluhan Remaja Ditangkap Aparat
"Belum ada data dari keluarga perwira siswa itu yang positif. Tapi perintah saya jelas, bahwa saat berita itu masuk, tolong di-tracing keluarganya," kata Emil.
Mengenai kesiapan rumah sakit, Emil menjelaskan, klaster Secapa AD tidak akan membebani ketersediaan ruang inap di rumah sakit di Jabar.
Sebab, mayoritas yang terpapar masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).
"Karena tadi Angkatan Darat sudah punya sistem yang kuat, maka sebagian dibawa ke Jakarta di RSPAD Gatot Subroto dan Rumah Sakit Dustira Cimahi." (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 1.262 Orang di Secapa AD Positif Covid-19, Ketahuan karena Bisul