Teror Virus Corona

Santri Ponpes Gontor Positif Covid-19 Kembali Bertambah, Bupati Ponorogo: Ada 2 Sub Klaster

Santri Ponpes Gontor Positif Covid-19 Kembali Bertambah, Bupati Ponorogo: Ada 2 Sub Klaster

Tangkapan Layar Kompas TV
Pondok Pesantren Gontor 2, Siman, Ponorogo. Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menyebut Gontor sebagai klaster baru penularan Covid-19, seiring jumlah santri yang dinyatakan positif Covid-19 terus bertambah. Kini total ada 11 santri yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Ipong menyebut ada 2 sub klaster dari klaster Gontor: sub kalster Sidoarjo dan sub klaster Kendari. 

4 santri Ponpes Gontor 2 di Kecamatan Siman, Ponorogo, dinyatakan positif Covid-19. Hingga saat ini, total terdapat 11 kasus positif Covid-19 dari klaster Gontor. Bupari Ponorogo, Ipong Muchlissoni, menyebut ada 2 sub klaster dari klaster Gontor ini. Yakni sub klaster Sidoarjo dan sub klaster Kendari, Sultra.

TRIBUNBANYUMAS.COM, PONOROGO - Jumlah santri pondok pesantren (Ponpes) Gontor 2, yang dinyatakan positif Covid-19 kembali bertambah.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menyebut, ada dua sub klaster penyebaran virus corona dari klaster Gontor ini.

Saat ini, hingga Kamis (9/7/2020), jumlah santri Gontor 2 di Desa Madusari, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang positif Covid-19 total ada 11 orang.

Ini setelah ada penambahan 4 kasus positif Covid-19 dari santri yang berasal dari Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Jumlah Santri Positif Covid-19 Melonjak, Bupati Ponorogo: Pondok Gontor Klaster Baru Covid-19

Guru SLB Hamili Sisiwi Tuna Grahita, Keluarga di Blora Pilih Tak Lapor Polisi, Kepsek: Kekeluargaan

Petugas Kebersihan Kereta Temukan Uang Rp500 Juta, Dikembalikan ke Pemiliknya, Inilah Sosok Mujenih

Kuli Bangunan Tewas, Kepalanya Dicangkul Anak Pemilik Rumah yang Sedang Direnovasi, Pelaku Kesal

“Keempat anak ini sama seperti enam temannya yang kemarin. Terdeteksi RDT reaktif saat akan berangkat ke PP Gontor Kendari (bukan Ternate)."

"Setelah dilakukan swab hasil PCR dinyatakan positif,” ungkap Ipong saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (9/7/2020) sore.

Sama halnya dengan santri positif Covid-19 sebelumnya, empat santri baru berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Mereka tidak menunjukkan gejala klinis terpapar Covid-19 seperti demam, panas tinggi, atau pun sesak napas.

Dua sub klaster

Ipong menjelaskan, terdapat dua sub klaster dari klaster Pondok Pesantren Gontor 2, yakni Sidoarjo dan Kendari.

Sub klaster Sidoarjo berawal dari satu orang santri asal Sidoarjo yang dinyatakan positif.

Kemudian dilakukan tracing dan ditemukan 98 kontak erat.

Dari jumlah itu, 68 orang dilakukan pemeriksaan rapid test dan 30 orang dilakukan swab untuk pemeriksaaan PCR.

Sementara klaster Kandari berawal dari 11 orang santri baru yang akan berangkat ke Kendari dengan hasil rapid test reaktif.

Setelah dilakukan pemeriksaan PCR, 10 di antaranya dinyatakan positif.

Hasil tracing santri-santri Kendari ini didapatkan semua kontak eratnya telah meninggalkan Pondok Gontor 2 untuk pergi ke ibu kota Sulawesi Tenggara.

Pemprov Jawa Timur telah menghubungi Pemprov Sulteng untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

Klaster baru

Sebelumnya diberitakan, jumlah santri di pondok pesantren (Ponpes) Gontor 2 yang positif Covid-19 terus meningkat.

Bupati Ponogoro, Ipong Muchlissoni pun menyebut, Pondok Gontor 2 yang berada di Desa Madusari, Kecamatan Siman, sebagai klaster baru Covid-19.

Hingga Rabu (8/7/2020), jumlah santri di Pondok Gontor yang terkonfirmasi positif Covid-19 tujuh orang.

“Bisa disebut klaster Gontor. Untuk itu langkah sementara kami isolasi dulu,” kata Ipong, kepada Kompas.com, Rabu (8/7/2020).

Untuk mengambil tindakan lebih lanjut, kata Ipong, Pemkab Ponorogo akan berkonsultasi dengan Satgas Covid-19 Jatim.

Tindak lanjut terkait perlu tidaknya seluruh santri di-rapid test atau hanya yang berkontak erat saja.

Hingga Rabu (8/7/2020) sore, jumlah santri Pondok Pesantren Gontor 2 Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang positif menjadi tujuh orang.

Ketujuh orang itu berasal dari Sidoarjo, Manado, Banjar (Kalsel), Ternate, Gowa dan dua orang dari Makassar.

Ipong meminta pesantren lain yang ada di Ponogoro mengambil pelajaran dari kasus Covid-19 di Pondok Gontor 2.

Sebab, pelaksanaan rapid test menjadi penting untuk deteksi awal status Covid-19 dari masing-masing santri, ustaz ataupun penghuni pondok lainnya.

Bagi Ipong, surat keterangan sehat tanpa disertai rapid test tidak mampu menunjukkan bahwa terindikasi ada infeksi Covid-19 atau tidak dalam tubuh seseorang.

Apalagi, hampir semua penemuan kasus positif Covid-19 diawali dengan rapid test.

“Jadi, penting sekali rapid bagi siapapun yang datang dari zona merah. Terbukti juga dengan 80 persen yang terkonfirmasi positif di Ponorogo saat ini datang dari zona merah,” ujar Ipong. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bertambah 4, Jumlah Santri Gontor Positif Covid-19 Jadi 11 Orang

Ajudan Jenderal Soedirman Ingin Bagikan Buku Karyanya di Ultah ke-100, Abu Arifin: Saya Undang SBY

Ombudsman Jateng Ungkap Rapid Test Jadi Lahan Bisnis untuk Keuntungan Segelintir Oknum

Ibu Muda Ini Curi Perhiasan Senilai Ratusan Juta untuk Foya-foya, Jadi Buron Malah Live di Medsos

Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved