Berita Kriminal

Tak Cuma Disentuh Tapi Diremas Juga, Begal Pantat Lagi Marak di Semarang, Incar Pesepeda Perempuan

Ciri-ciri pelaku begal pantat itu berusia sekira 35 tahun, berperawakan gendut pendek, mengenakan kaos kuning, dan bercelana kolor warna abu-abu.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
ILUSTRASI - Dua pesepeda perempuan melintasi Jalan Sriwijaya Semarang, Minggu (21/6/2020) pagi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Tren bersepeda tengah mewabah di masyarakat Kota Semarang, di masa pandemi virus corona (Covid-19).

Ternyata hal ini dimanfaatkan oleh pelaku begal untuk beraksi.

Tetapi ini bukanlah begal kendaraan bermotor atau sepeda yang diincar para pelaku tindak kriminal.

Justru pelaku membegal pantat dimana yang disasar adalah para pesepeda perempuan di Kota Semarang.

Resepsi Pernikahan Sudah Bisa Digelar di Kota Semarang, Tapi Harus Patuhi Aturan Ini

Viral Denda Minimal Rp 250 Ribu Jika Tak Gunakan Masker, Sekda Kendal: Itu Dipastikan Hoaks

Ganjar Cium Modus Palsukan KK di PPDB Online, Banyak Juga Orangtua Titip Anak Masuk Sekolah Favorit

Kritikan Ganjar Terbukti, Empat Hari Zero Covid-19, Kasus Positif Corona Muncul Lagi di Kebumen

Baru-baru ini ada satu pesepeda yang telah menjadi korban.

Perempuan itu berinisial LD (24) warga Gajah Raya Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

LD membeberkan, kejadian begal bokong yang menimpanya terjadi pada Sabtu (13/6/2020) sekira pukul 08.00.

"Saya sepedaan bersama sembilan saudara saya."

"Kami start dari rumah saya di daerah Gajah menuju ke Kota Lama, lalu ke Simpang Lima Semarang."

"Ketika itu saya happy banget bisa guyon sama saudara sambil sepedaan."

"Setelah itu kami pulang melalui Jalan Sriwijaya, di situlah kejadian tidak mengenakan menimpa saya," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (21/6/2020).

LD menjelaskan, ketika pulang itu dia terpisah dari rombongan lantaran para saudaranya lebih memilih istirahat terlebih dahulu di perempatan Jalan Pahlawan Semarang.

Sebaliknya, LD memilih terus menggenjot sepedanya secara santai sembari menunggu saudaranya.

"Saya memilih jalan terus, di Jalan Sriwijaya itu tiba-tiba ada yang sentuh bokong (pantat) saya."

"Tidak cuma menyentuh, dia bener- bener ngeremes gitu," bebernya.

Menurut LD, memang ketika diremas pantatnya, dia kaget dan mengira ada saudara perempuannya yang iseng.

Namun ketika dia menengok, sangat kaget pasalnya di belakangnya ada seorang pria yang naik motor scoopy warna putih.

Ciri-ciri pria itu berusia sekira 35 tahun, berperawakan gendut pendek, mengenakan kaos kuning, dan bercelana kolor warna abu-abu.

Pelaku mengenakan helm warna putih.

Sedangkan plat nomor motor yang digunakan pelaku tidak hafal sebab saat itu dia mengalami syok.

Setelah membegal pantatnya, ucap LD, pelaku melajukan kendaraannya secara pelan dan sangat santai.

"Saya langsung syok, lalu berhenti di pinggir jalan, nangis."

"Saya telepon saudara buat nyamperin di tempat itu," katanya.

Pegawai BMT Insan Mandiri di Banyumas Gelapkan Uang Nasabah, Jumlahnya Bisa Capai Rp 2 Miliar

Ini Syarat Wajib Tempat Wisata Bisa Dibuka Lagi di Banyumas

Bersepeda di Jalanan Perkotaan Juga Bakal Diatur, Ini Rencana Dishub dan Satlantas Polresta Banyumas

Aturan Jam Malam Belum Diperlonggar, Kapolresta Banyumas: Masih Banyak Titik Kumpul di Pertokoan

Selepas kejadian itu, LD trauma hingga saat ini, sebab hal itu baru pertama kali dialaminya.

Bahkan trauma itu sampai menimbulkan ketakukan dalam dirinya terutama ketika aktivitas pergi ke kantor tempat dia kerja.

"Kalau ke kantor naik motor sendiri juga takut, apalagi kalau liat scoopy putih," katanya.

Selain trauma, LD juga heran atas perbuatan bejat pelaku.

Padahal saat beraktivitas naik sepeda dia sudah mengenakan pakaian yang sopan.

"Dengan ngelakuin perbuatan kayak gitu apa untungnya sih bagi pelaku?"

"Lalu apa dia tidak berpikir kalau yang dia perbuat bisa berdampak trauma bagi korban?," ujarnya.

Dijelaskan LD, para korban dari pelaku begal pantat kemungkinan sudah banyak.

Hanya saja yang berani membagikan kejadian pahit itu sangat jarang.

Dia pun berpesan kepada para korban seperti dirinya mau share pengalaman ke orang lain terutama sesama perempuan agar muncul sikap lebih waspada.

"Pesan saya bagi perempuan yang hobi bersepeda kalau bersepeda rame-rame saja."

"Jangan sendirian, terus pakai pakaian yang tidak mengundang kejahatan."

"Jangan lewat jalanan yang sepi, harus bisa jaga diri," terangnya.

Di sisi lain, begal pantat maupun payudara bukan hal baru di Kota Semarang.

Bahkan mungkin kejadian tersebut sudah acapkali terjadi.

Hanya saja memang tidak semua korban berani bersuara.

Kendati demikian, ada beberapa korban yang berani bercerita, seperti dialami oleh dua wanita ini masing-masing Minul (39) dan Ika (25).

Korban Minul (39) bukan nama sebenarnya mengalami begal pantat di Jalan Rinjani, Gajahmungkur Semarang, Sabtu (7/3/2020) sekira pukul 22.00.

"Waktu itu saya pulang COD-an dengan customer."

"Ketika melewati pertigaan Jalan Rinjani, pantat saya diremas oleh seorang pria mengendarai motor Vario hitam."

"Sontak saya kaget dan bilang astaghfitulloh," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (21/6/2020).

Bukannya takut, pelaku begal pantat itu malah dengan santainya bilang "Wuih bokongnya," kata Minul menirukan ucapan pembegal.

Setelah kejadian tersebut Minul trauma.

Dia pun kini lebih berhati-hati terutama saat berkendara motor waktu malam hari.

Kejadian serupa dialami pula oleh Ika (25) warga Semarang Barat.

Hanya saja Ika mengalami begal payudara di Jalan Pandansari Semarang Tengah pada awal Maret 2020 di waktu siang hari.

Ketika itu Ika hendak takziah ke rumah temannya.

Dia menuturkan, mengenakan pakaian muslim yang longgar sehingga terhitung sopan dan tidak memancing perhatian.

"Pelaku nekat karena melakukan pada siang hari mungkin karena saat itu jalan sepi."

"Saya memang trauma melewati jalan itu dan juga heran apa tujuan pelaku melakukan perbuatan itu," bebernya. (Iwan Arifianto)

Korban Ditemukan Syok, 3 Hari Dipaksa Layani Pelaku, Siswi SMP di Banyumas Ini 14 Kali Disetubuhi

Pemuda Kober Ciptakan Mobil Listrik, Proposal Sempat Dicuekin Pemkab Banyumas, Begini Kisahnya

Kisah Pasutri Pasien Covid-19 di Banjarnegara, NT Ngotot Minta Diisolasi Lagi Demi Temani Istri

Tak Cuma Disebar di Medsos, Foto Syur Mantan Pacar Juga Bercaption Open BO di Kebumen

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved