Berita Jateng

Server PPDB Online Jateng Sulit Diakses, Ganjar: Kuoata Habis, Saya Minta Kemendagri Menambahi

Server PPDB Online Jateng Sulit Diakses, Ganjar: Kuoata Habis, Saya Minta Kemendagri Menambahi

Istimewa
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo berbicara dengan orangtua yang akan berkonsultasi terkait PPDB di Kantor Disdikbud Jateng. 

"Ada beberapa faktor yang membuat server PPDB sempat sulit diakses. Pertama karena kuota yang disediakan sebanyak 300.000 sudah habis pada pukul 10.30 WIB. Ternyata image-nya masih cepat-cepatan seperti tahun lalu. Saya sampaikan jangan cepat-cepat, santai saja, waktunya masih ada." 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sejumlah calon peserta didik atau orangtua siswa sempat mengeluhkan kesulitan saat mengakses situs Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online Jawa Tengah (Jateng).

Mengetahui adanya keluhan itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, kemudian mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, guna mencari tahu penyebab sulitnya situs PPDB online diakses.

Diketahui, proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) daring atau online di Jawa Tengah sudah dibuka mulai hari ini, Rabu (17/6/2020).

Ganjar mengatakan, ada beberapa fakto sehingga server PPDB online Jateng mengalami pelambatan, sehingga sulit diakses.

Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini

Celeng Aneh Milik Warga Banyumas Viral, Suka Makan Nasi Hangat Roti dan Kopi, Kaki Berjari Panjang

Tiga Daerah Masih Berzona Merah di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Kirim Surat Khusus

PAUD Harus Menunggu 5 Bulan Lagi, Begini Ketentuan Mendikbud untuk Membuka Kembali Sekolah

Satu di antaranya ternyata adalah adanya kuota untuk mengakses situs tersebut.

"Ada beberapa faktor yang membuat server PPDB sempat sulit diakses. Pertama karena kuota yang disediakan sebanyak 300.000 sudah habis pada pukul 10.30 WIB," kata Ganjar dalam keterangan persnya.

Tapi masalah tersebut sudah teratasi setelah ada permintaan ke Kemendagri untuk penambahan kuota.

Kemudian, karena ini adalah hari pertama pendaftaran, pemahaman masyarakat harus segera mendaftar dengan sistem kebut, yang cepat akan lebih dulu masuk. Padahal anggapan itu salah.

"Ternyata image-nya masih cepat-cepatan seperti tahun lalu."

"Maka saya sampaikan jangan cepat-cepat, santai saja, waktunya masih ada. Kami sudah perbaiki sistem," ujarnya.

Sebelumnya, Ganjar sempat menerima banyak komplain dan server error.

"Sebenarnya, publik tidak usah repot. Kami segera memperbaikinya. Kuota kita hari ini sampai satu juta, sudah dibuka tadi dan sekarang masih 500 ribuan," tandasnya.

Selain itu, komplain dari masyarakat yang banyak masuk adalah terkait kartu keluarga (KK).

Ganjar menuturkan aturan tahun ini untuk KK minimal satu tahun memiliki KK di satu wilayah.

Saat di Kantor Disdikbud Ganjar juga mendapati sejumlah orangtua yang konsultasi terkait KK tersebut.

"Ada yang baru enam bulan, ada yang 11 bulan, dan ada yang sudah lama tinggal di Kota Semarang tetapi baru menetap dan memiliki KK."

"Hampir banyak pertanyaan ke kami soal KK. KK ini satu modus, ingin dapat itu terus dititipkan."

"Saya ingatkan kalau memang sudah satu tahun, monggo. Tapi ada yang bilang sudah sejak kecil lho pak tapi kita tidak sempat mikir KK, juga ada," jelasnya.

Ia juga mengingatkan kepada petugas Disdikbud untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang datang untuk komplain dan konsultasi.

Ruang khusus sesuai dengan protokol kesehatan juga dimintanya harus tersedia.

"Tolong nanti sediakan ruangan lengkap dengan pembatas transparan dan tetap bisa jaga jarak. Kalau terlalu dekat kasihan," ucapnya kepada Kepala Disdikbud Jateng, Jumeri. (mam)

Begini Syarat Penerapan New Normal Menurut WHO dan Bappenas, Daerah Mana Sudah Siap?

Celeng Aneh di Banyumas Dipindahkan ke Tempat Rahasia, Kades Pekuncen: Tak Perlu ke Sini Lagi

Gubernur Sebut Kota Semarang Masih Berzona Merah, Hendi: Apa Benar Cuma Tiga Daerah di Jateng?

Idap Tumor di Perut, Warga Jateng asal Banjarnegara 6 Bulan Terkatung-katung di Masjid Lampung

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved