Teror Pocong Purbalingga
Teror Pocong di Purbalingga Belum Berakhir, Kali Ini Warga Desa Munjul Temukan Kain Kafan di Jalan
Teror pocong kali ini berupa penemuan kain putih menyerupai kain kafan yang ditemukan masyarakat Desa Munjul, Kecamatan Kutasari, Purbalingga.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
Laporan tersebut membuat heboh warga dan mengejar pocong hingga ke semak-semak.
"Saya warga yang juga sebagai anggota BPBD di Kelurahan Kalikabong dan kebetulan sedang masuk malam."
"Saya melihat warga yang mendapat laporan itu berbondong-bondong mengejar pocong," tutur dia.
Dikatakannya, warga yang mendapat laporan itu sama sekali tidak melihat adanya penampakan.
Namun warga tetap fokus menyisir keberadaan pocong.
"Katanya menghilang di kebun yang penuh semak-semak."
"Selama berjam-jam dikepung warga tidak ketemu."
"Langsung hansip berjaga sampai pagi hari," jelasnya.
• Kemenag Jateng Batal Berangkatkan 30.091 Calon Jamaah Haji, Digeser Tahun Depan
• Tangkap Pengguna Seusai Transaksi Online, Polisi Buru Pemasok Sabu di Purbalingga
• Bantu Pemkab Purbalingga, BNN Sumbang Masker dan Ikut Sosialisasi Pencegahan Covid-19
• Bupati Banjarnegara Bernostalgia dengan Pasien Covid-19 yang Sembuh: Kanca Sekelase Inyong Kiye
Ia menyebutkan, pengejaran pocong itu juga menghadirkan ahli spritual yang bisa mengetahui keberadaan makhluk astral tersebut.
Bahkan polisi yang sedang berpatroli sampai turun tangan mencari pocong yang meresahkan masyarakat.
"Karena kejadian sedang ramai di Kutasari, 4 polisi yang sedang patroli juga ikut menyisir," imbuhnya.
Geger masalah pocong tersebut dibenarkan oleh Lurah Kalikabong, Suwartono.
Awal mula penampakan pocong dilihat oleh pemuda yang ada di kelurahan tersebut.
"Awalnya ada anak yang lihat terus lari ke tanah kosong di belakang kelurahan namun tidak ketemu. Tanah kosong itu rimbun," tutur dia.
Kejadian itu, kata dia, mencuri perhatian masyarakat sekitar."
"Hal ini membuat masyarakatnya ikut mencari keberadaan pocong tersebut.
"Namanya anak-anak mungkin teriak terus pada keluar semua ikut mencari di rerumputan di lahan belakang kantor kelurahan," imbuhnya.
Menurutnya, kejadian tersebut baru pertama terjadi di lingkungannya.
Adanya kejadian itu masyarakatnya telah siap untuk ronda.
"Tadi malam saya keluar tapi tidak melihat apa-apa. Tapi warga pada mengejar," kata dia.
Ia mengimbau setiap RT dan RW untuk mengaktifkan ronda.
Dia juga berharap adanya kejadian tersebut lebih siap untuk menjaga lingkungannya.
"Sebelum sudah ada penjagaan terkait orang mudik."
"Adanya kejadian ini harus siap dijaga saja," tukasnya. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)
• Disdikbud Jateng: Dimajukan Menjadi 12 Juni, Sekolah Serahkan Laporan Hasil Belajar Siswa
• Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit
• Pasar Kobong Semarang Sudah Dibuka Lagi, Disdag: Jangan Sampai Sepelekan Protokol Kesehatan
• New Normal Kabupaten Batang Diterapkan Pekan Depan, Dimulai Tiga Kategori Ini