Berita Banyumas
Satgas Desa Sidak Warganya di Banyumas, Wajib Hafal Pancasila Bila Tidak Bermasker, KTP Juga Ditahan
Selain diminta menghafal Pancasila, petugas juga akan menahan KTP dan mereka wajib membuat surat pernyataan bagi mereka yang tidak mengenakan masker.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona, Satgas Covid-19 di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas melakukan sidak terhadap warganya yang tidak bermasker.
Aksi tersebut dilakukan berdasarkan peraturan daerah tentang pencegahan penanggulangan penyakit di Kabupaten Banyumas.
Tidak seperti razia pada umumnya, warga yang diketahui tidak bermasker harus menghafal Pancasila.
• Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit
• Bupati Banyumas: Desa Sokawera Terapkan Pembatasan Sosial Secara Ketat
• Maksimal Dihadiri 30 Orang Saat Akad Nikah, Berikut Aturan Baru Kemenag Terkait Acara Pernikahan
• Gubernur Ganjar Minta Polisi Usut Pengancam Perawat Pasien Covid-19 di Sragen
"Jadi yang tidak pakai masker kami punya hukuman agar tahu simbol-simbol negara Indonesia ini yaitu Pancasila."
"Memang khusus yang muda, kami minta mereka menghafal Pancasila."
"Terutama seberapa tahu mereka terhadap Pancasila," ujar Korlap Operasi Masker Dusun III Desa Pageraji, Anwar Nur Huda kepada TribunBanyumas.com, Senin (1/6/2020).
Masih ada saja warga desa yang tidak patuh dalam penggunaan masker.
Mereka beralasan karena jarak dekat sehingga lupa membawa masker.
Padahal setiap warga desa juga sudah diberikan masker.
"Kami dari pemerintah desa sudah mendistribusikan masker 1 KK 4 masker," katanya.
Dan dari pantauan sudah ada sekira 70 persen warga di desa tersebut yang taat dalam penggunaan masker.
Menurut Kepala Desa (Kades) Pageraji, Sutono mengatakan, selain diminta menghafal Pancasila, petugas juga akan menahan KTP dan mereka wajib membuat surat pernyataan.
"Kami mintai KTP untuk ambil di balai desa dan membuat surat pernyataan," kata Sutono.
Razia masker di tingkat desa ini dibagi di sembilan titik dari tiga dusun yang berbatasan dengan desa tetangga.
"Masker mencegah dan menangkal kemungkinan penularan virus corona."
"Dibagi 3 dusun, masing-masing dusun 3 titik," terangnya.
Seorang warga setempat, Sugiono yang tidak menggunakan masker sebenarnya membawanya.
Namun masker yang dia bawa itu tidak digunakan dan hanya ditaruh dalam bagasi motornya.
Alasannya adalah karena aktivitas yang dia lakukan masih sekitaran desa.
"Maskernya dibawa, karena dekat jadi tidak dipakai."
"Ke depannya saya akan pakai terus," pungkasnya.
• Bantuan Sosial Kemensos Rp 600 Ribu Sudah Cair, Simak Cara dan Syarat Warga Semarang Mengambilnya
• Tiga Warga Majenang Positif Corona, Bupati Cilacap: Terpapar Klaster Lembang Bandung
• Dua Tempat Karantina Masih Tanpa Penghuni, Meski Pemudik Masuk Purbalingga Capai 10.989 Orang
• Dituduh Tolak Bansos Pemprov Jateng, Bupati Banjarnegara: Jangan Asal Ngomong
Tim Pemburu Warga Tak Bermasker
Sebelumnya juga telah diberitakan di Tribunbanyumas.com, Bupati Banyumas Achmad Husein menerjunkan tim motor pemburu warga tak bermasker, Sabtu (30/5/2020).
Ada sekira 3 tim motor yang yang diterjunkan untuk menyisir setiap warga dan pengguna jalan yang ketahuan tidak menggunakan masker.
Sebelumnya Pemkab Banyumas telah melakukan berbagai macam cara.
Baik itu KTP ditahan dan membuat surat pernyataan, hingga push up serta sidang pengadilan.
Namun masih saja ditemukan warga yang bandel dan ngeyel tidak menggunakan masker.
Achmad Husein secara pribadi, terus menerus memimpin razia masker di berbagai tempat.
Hampir setiap hari baik pagi maupun sore, Bupati Banyumas mengimbau warganya untuk menggunakan masker.
Menurut Bupati, saat ini masker menjadi sesuatu yang vital, yang tidak boleh ditinggalkan karena untuk mencegah dan memutus mata rantai virus Covid-19.
Bupati terus menegur langsung warga Banyumas yang tidak menggunakan masker.
"Masih saja ditemukan warga yang ndableg, bandel, dan ngeyel."
"Tidak memakai masker," kata Bupati Banyumas kepada TribunBanyumas.com, Sabtu (30/5/2020).
Tim motor pemburu warga tak bermasker berasal dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas.
Apabila ditemukan pengendara kendaraan bermotor, yang lari karena tidak menggunakan masker, tim menggunakan motor mengejar mereka.
Hal tersebut untuk memberi efek jera kepada mereka.
"Bukannya tidak tahu protokol kesehatan, mereka cenderung orang yang ndableg dan ngeyel."
"Beberapa tempat masih ditemukan sekira sepuluh persen," katanya.
Bupati meminta agar semua bergotong royong untuk saling mengingatkan, agar semua patuh atas protokol yang ada, agar semua bisa segera berlalu. (Permata Putra Sejati)
• 11 Pejabat Pemkab Kendal Wajib Isolasi Mandiri Selama Seminggu
• Akses Menuju Puncak Gunung Telomoyo Semarang Mulai Dibuka Besok Senin
• Disdikbud Jateng: Dimajukan Menjadi 12 Juni, Sekolah Serahkan Laporan Hasil Belajar Siswa
• PPDB Jawa Timur Mulai 8 Juni, Anak Petugas Kesehatan Dapat Jatah Masuk SMA-SMK