Teror Virus Corona
Ratusan Dokter Umum dan Gigi Jalani Tes Swab, Dinkes Kota Semarang: Hasilnya Belum Keluar
Naiknya jumlah ODP di Kota Semarang dipengaruhi oleh jumlah orang positif Covid-19 yang melonjak beberapa hari ini.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Upaya memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang menggelar tes swab di sejumlah titik.
Salah satu fokus Dinkes Kota Semarang yakni pengadaan tes swab untuk seluruh dokter umum dan dokter gigi, Sabtu (30/5/2020).
"Untuk tes swab ini, kami juga melakukan tes swab kepada seluruh dokter umum dan dokter gigi di Kota Semarang."
"Jumlahnya ada sekira 239 dokter," kata kepala Dinkes Kota Semarang, dr Moh Abdul Hakam kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (31/5/2020).
• Beroperasi Mulai 19 Juni, Freeder Trans Semarang Rute BSB Mijen Menuju Kampus Unnes
• Operasional Kereta Api Luar Biasa Diperpanjang Hingga 7 Juni, Simak Skema Terbaru Keberangkatan
• Pasca Mobilnya Hantam Rumah di Rembang, Kapolsek Iptu SY Dicopot, Ditahan di Mapolda Jateng
• Dapatkan Surat Keterangan Bebas Covid-19 Full Gratis di Tegal, Semarang Bayar Rp 500 Ribu
Adapun untuk hasil tes swab kepada para dokter ini, Hakam menjelaskan masih menunggu.
"Hasilnya belum keluar. Sabtu (30/5/2020) kami lakukan tes swab massal di sejumlah tempat."
"Seperti di Pasar Ngaliyan, di tenda karantina. Kami juga adakan di Bandara Ahmad Yani dan Rusunawa Kaligawe Semarang," jelasnya.
Dikutip dari Jatengprov.go.id saat ini jumlah kasus Covid-19 di Kota Semarang meningkat drastis.
Utamanya untuk orang dalam pantauan atau ODP.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, naiknya jumlah ODP di Kota Semarang dipengaruhi oleh jumlah orang positif Covid-19 yang melonjak beberapa hari ini.
Untuk itu, Pemkot Semarang berupaya memaksimalkan pelacakan orang yang kontak fisik dengan penderita, untuk dapat menekan penyebaran Covid-19.
Ditambahkan, contoh pelacakan yang dilakukan, salah satunya terhadap kasus Covid-19 di Pasar Rejomulyo lama, atau yang biasa disebut Pasar Kobong.
Dia mengungkapkan, hasil dari rapid test yang dilakukan pada Klaster Pasar Kobong sebelumnya, ada 8 orang yang dinyatakan reaktif.
Pemkot Semarang berupaya melakukan pelacakan, dan hasilnya terdapat orang di sekitarnya, yakni keluarga dan tetangganya terkena Covid-19.
“Jadi kami tracking itu, siapa saja pedagang yang waktu itu positif."