Cuaca Hari Ini

Kamu Merasa Gerah dan Udara Panas Beberapa Hari Ini? Ini Penjelasan Resmi BMKG

suasana gerah secara meteorologis disebabkan suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi.

Editor: deni setiawan
SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI tentang suhu udara panas yang terjadi di Indonesia beberapa hari terakhir ini. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Kamu merasakan sumuk atau merasa kepanasan dalam beberapa hari belakangan ini?

Ya, di beberapa wilayah, suhu udara terasa panas tersebut bakal terasa.

Lalu apa yang menyebabkan kondisi lingkungan suhu udara tempat tinggalmu terasa panas?

Jam Malam Diakhiri Arab Saudi Mulai 21 Juni, Apakah Termasuk Aktivitas Ibadah Haji?

Balita Empat Tahun Masuk Klaster Cempaka, Tambah Enam Pasien Positif Corona di Sidorejo Salatiga

Kisah Pemudik Berlebaran di GOR Satria Purwokerto: Karantina Serasa di Penjara

Tujuh Pemuda Keroyok Petugas Posko Covid-19, Tolak Diperiksa Saat Lintasi Desa Kaliboja Pekalongan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab rasa gerah yang dialami warga sebagai contoh di Jabodetabek.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal menyampaikan, suasana gerah secara meteorologis disebabkan suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi.

“Kelembapan udara yang tinggi menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada udara."

"Semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara, maka akan semakin lembap udara tersebut."

"Apabila suhu meningkat akibat pemanasan matahari langsung karena berkurangnya tutupan awan, suasana akan lebih terasa gerah,” ujar dia, Selasa (26/5/2020).

“Udara panas gerah juga lebih terasa bila hari menjelang hujan."

"Karena udara lembap melepas panas laten dan panas sensibel yang menambah panasnya udara akibat pemanasan permukaan oleh radiasi matahari,” ujar Herizal.

Di sisi lain, suasana gerah menandakan bahwa suatu wilayah hendak memasuki musim kemarau.

Selama bertahun-tahun, periode April-Mei 2020 menjadi salah satu periode dengan suhu tertinggi di Indonesia.

Selain saat puncak kemarau pada Oktober-November 2020.

Berdasarkan pantauan BMKG, sekira 35 persen wilayah zona musim di Indonesia baru saja memasuki musim kemarau pada pertengahan Mei 2020.

Di Jabodetabek, wilayah Bekasi bagian utara serta sebagian Jakarta disebut sudah memasuki musim kemarau, sehingga suhu udara semakin tinggi.

“Di Jabodetabek, pantauan suhu maksimum tertinggi terjadi di Soekarno Hatta 35 derajat Celcius."

"Lalu Kemayoran 35 derajat Celcius, Tanjung Priok 34,8 derajat Celcius, dan Ciputat 34,7 derajat Celcius,” kata Herizal.

Dia menambahkan, warga tak perlu merasa gusar dengan suasana gerah yang dirasakan selama sekira 5 hari belakangan ini.

“Banyak minum dan makan buah segar sangat dianjurkan,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Merasa Gerah Beberapa Hari Terakhir? Ini Penjelasan BMKG"

Update Tawuran Pemuda di Cilacap Saat Lebaran, Kapolsek: Kedua Kelompok Sudah Sepakat Damai

Dituduh Tolak Bansos Pemprov Jateng, Bupati Banjarnegara: Jangan Asal Ngomong

Bandara JB Soedirman Purbalingga Batal Difungsikan Saat Lebaran, Proyek Terhenti Sejak April

Purbalingga Urutan Kedua Keakuratan BST di Jateng, Bupati: Terima Kasih Semua Pihak

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved