Berita Sains
Loncatan Besar Dunia Medis, Ciptakan Chimera Hasil Oplosan Manusia dengan Tikus
Chimera gabungan antara manusia dan tikus dengan jumlah sel manusia terbanyak sepanjang sejarah. Berikut penjelasan para peneliti.
Namun, tidak ada sel manusia ditemukan dalam sistem reproduksi chimera seperti pada sel telur atau sperma.
• Berkah Tetap di Rumah Saja, Peminat E-Perpus Kabupaten Batang Tambah Dua Kali Lipat
• Perpanjangan Masa PKM Kota Semarang Direstui DPRD, Kadarlusman: Jangan Sampai Berakhir Sia-sia
• Ini Dosa Besar Pelanggar Aturan Covid-19 Menurut Jusuf Kalla: Jadi Penyebar Virus Tanpa Disadari
• Pemkot Tegal Sidak Supermarket, Bukan Makanan Kadaluarsa Tetapi Temukan Ini
Sudah Sejak 1984
Percobaan chimera pertama dilakukan pada 1984.
Yaitu ketika ilmuwan menciptakan chimera kombinasi antara kambing dan domba dengan cara menyatukan sel embrio dari masing-masing hewan.
Chimera tersebut bertahan hidup hingga tua.
Desember 2019, para ilmuwan China menciptakan dua ekor chimera gabungan monyet dan babi.
Namun, hewan tersebut hanya bertahan hidup satu minggu lamanya.
Percobaan chimera, untuk apapun tujuannya, menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak.
Jika sel pada hewan bisa menyatu dengan apik dengan stem cell manusia, bukannya tak mungkin di kemudian hari bisa menyaksikan organ manusia ditanam pada tubuh hewan.
Ini menjadi potensi untuk mempersingkat antrean transplantasi organ manusia.
Oleh karena kasus chimera tikus-manusia ini memiliki jumlah sel manusia tertinggi pada hewan.
Percobaan ini merupakan loncatan besar dalam dunia medis. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makhluk Campuran Tikus dan Manusia Tercipta, 4 Persen Selnya Mirip Kita"
• RS Darurat Covid-19 Kendal Sudah Tampung 10 PPDT, Semuanya Dari Luar Negeri
• Bupati Semarang: Silakan Gelar Salat Idulfitri, Bila Berada di Wilayah Zona Putih
• Korban PHK Dipastikan Dapat Bantuan di Cilacap, Disnakerin: Sudah Diusulkan ke Pemprov Jateng
• Terminal Kota Tegal Tetap Saja Sepi Penumpang, Padahal Sudah Direstui Kemenhub