Larangan Mudik 2020
Terminal Kota Tegal Tetap Saja Sepi Penumpang, Padahal Sudah Direstui Kemenhub
Tidak ada aktivitas kedatangan maupun keberangkatan bus trayek antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kota Tegal hingga saat ini.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Dua minggu setelah transportasi umum diperbolehkan beroperasi kembali, suasana Terminal Tipe A Kota Tegal hingga saat ini masih sepi, Rabu (20/5/2020).
Tidak ada aktivitas kedatangan maupun keberangkatan bus trayek antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kota Tegal itu.
Sebelumnya, pada Kamis (7/5/2020), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI memperbolehkan transportasi umum mengangkut penumpang dengan empat kategori.
• Korban PHK Dipastikan Dapat Bantuan di Cilacap, Disnakerin: Sudah Diusulkan ke Pemprov Jateng
• Bupati Semarang: Silakan Gelar Salat Idulfitri, Bila Berada di Wilayah Zona Putih
• RS Darurat Covid-19 Kendal Sudah Tampung 10 PPDT, Semuanya Dari Luar Negeri
• Sopir Bus Pariwisata Jalan Kaki Hingga Batang, Pulang Kampung di Solo: Saya Jadi Korban PHK
Pertama, penumpang dalam perjalanan dinas lembaga pemerintahan atau swasta.
Kedua adalah penumpang berstatus pekerja migran, WNI, dan pelajar yang berada di luar negeri.
Lalu pemulangan orang dengan alasan khusus oleh pemerintah sampai ke daerah, dan terakhir penumpang yang anggota keluarganya meninggal dunia.
Kepala Terminal Tipe A Kota Tegal, Soeprawito mengatakan, suasana di terminal masih sepi.
Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada kedatangan bus AKAP.
"Sampai saat ini belum ada kedatangan bus AKAP," kata Soeprawito kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (20/5/2020).
Soeprawito mengatakan, bus yang masih beraktivitas di Terminal Tegal hanya dua bus trayek antarkota dalam provinsi (AKDP), yaitu Bus Coyo dan Nusantara.
Ia menjelaskan, Bus Coyo dan Nusantara dari Terminal Tegal ke Semarang hanya satu kali perjalanan dalam sehari.
Keberangkatan Bus Coyo pukul 09.00 dan Bus Nusantara pukul 12.00.
"Bus Coyo dan Nusantara, sehari hanya sekali keberangkatan."
"Untuk saat ini, penumpang mereka per hari tidak lebih dari lima orang," ungkapnya.
Soeprawito memperkirakan, bisa jadi banyak transportasi umum bus belum beroperasi karena mempertimbangkan besar biaya operasional yang keluar.
Ia mengatakan, bisa jadi biaya operasional kendaraan terlalu besar dibandingkan dengan jumlah penumpang yang diangkut.