Wonosobo
KONI UNGKAP POTENSI 'Harta Karun' Wonosobo, Satu Event Olahraga Bisa Datangkan 5.000 Wisatawan
Satu event Kejuaraan Provinsi Gateball tingkat yunior di Leksono disebut mampu mendatangkan lebih dari 5.000 orang.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Wonosobo mengungkap potensi 'harta karun' terpendam yang dapat mendongkrak perekonomian daerah secara signifikan, yaitu sport tourism atau pariwisata berbasis olahraga.
Ketua Umum KONI Wonosobo, Khozin, menegaskan bahwa setiap perhelatan olahraga, bahkan di tingkat yunior, terbukti mampu menarik ribuan orang untuk datang ke Wonosobo.
Baca juga: Jalan Alternatif ke Dieng via Watumalang Wonosobo Longsor, Separuh Jalan Hilang
Potensi Sport Tourism
Khozin memberikan contoh nyata saat Kejuaraan Provinsi Gateball Yunior 2025 digelar di Leksono.
Event tersebut, menurutnya, berhasil mendatangkan lebih dari 5.000 orang ke Wonosobo.
"Jumlah orang yang hadir pasti berkali-kali lipat dari atlet. Biasanya kelipatan lima. Mereka ke Dieng, makan mie ongklok, tempe kemul, menginap di hotel. Semua jadi ramai," terang Khozin, Kamis (18/9/2025).
Menurutnya, sport tourism adalah nyata dan memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat dan UMKM, mulai dari penginapan, kuliner, hingga penjualan pernak-pernik olahraga.
Manfaatkan Stadion Sekarang
Untuk memaksimalkan potensi tersebut, KONI mendorong agar Stadion Pancasila yang pembangunannya belum rampung bisa segera dimanfaatkan.
Menurutnya, penggunaan stadion sembari proses penyempurnaan akan lebih efektif.
"Kalau tidak digunakan, rumput bisa tinggi-tinggi lagi. Tapi kalau sambil digunakan, nanti ada kekurangan, kita bisa beri masukan," ungkapnya.
Meski secara fisik bangunan utama sudah berstandar nasional, fasilitas pendukung seperti air, listrik, dan akses parkir diakui masih jauh dari kata siap.
Terkendala Pengelolaan GOR
Selain stadion, Khozin juga menyoroti kendala birokrasi terkait pengelolaan GOR Wonosobo (gedung olahraga indoor) yang berada di bawah Disdikpora.
Hal ini membuat cabang olahraga (cabor) harus membayar kontribusi untuk berlatih.
"Cabor masih setengah hati berlatih di GOR karena harus bayar. Kami sudah sampaikan, tolong GOR bisa digunakan tanpa beban. Kalau KONI yang kelola, kontribusinya biar KONI yang bayar," jelasnya.
Ia berharap pengelolaan GOR bisa diserahkan ke KONI agar bisa menjadi pusat pembinaan atlet secara gratis dan maksimal.
KONI menargetkan pada 2027, kawasan Stadion Pancasila sudah menjadi sport center terpadu yang menjadi markas bagi 39 cabor aktif di Wonosobo. (ima)
INOVASI KEREN Wonosobo, Bayar PBB Cukup Pakai Sampah Plastik, Stafsus Mendagri Sampai Cek Lokasi |
![]() |
---|
INOVASI SENI WONOSOBO, Penari Tunarungu Tampil Memukau Pakai Alat Getar 'Pragati' |
![]() |
---|
'HUKUM MATI!' Warga Geruduk Polres Wonosobo, Teriakkan Hukuman Mati Bagi Pembunuh Anggota TNI |
![]() |
---|
TAK SAMPAI 24 JAM, Pembunuh Anggota TNI di Wonosobo Ditangkap di Rumah Kosong Bersama Kekasihnya |
![]() |
---|
BUPATI WONOSOBO Lantik 6 Ketua PKK Kecamatan, Langsung Sandang Tiga Peran Strategis Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.