Berita Sains
Loncatan Besar Dunia Medis, Ciptakan Chimera Hasil Oplosan Manusia dengan Tikus
Chimera gabungan antara manusia dan tikus dengan jumlah sel manusia terbanyak sepanjang sejarah. Berikut penjelasan para peneliti.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Chimera gabungan antara manusia dan tikus dengan jumlah sel manusia terbanyak sepanjang sejarah.
Hasil ciptaan para ilmuwan di University of Buffalo dan Roswell Park Cancer Institute mengklaim telah berhasil dan menemukan beberapa fakta menarik.
Chimera adalah makhluk yang dibuat dari gabungan dua genetik berbeda.
Dalam kasus ini adalah sel tikus dan stem cell manusia.
Percobaan ini telah dimuat dalam jurnal Science Advances.
• Dua Skenario Tahun Ajaran Baru Disiapkan, Mendikbud: Kami Merujuk Kajian Gugus Tugas Covid-19
• Bila Kondisi Tidak Memungkinkan, Liga Italia Diakhiri Melalui Skenario Playoff dan Playout
• Terungkap, Inilah Alasan Gubernur Ganjar Pranowo Canangkan Gerakan Jogo Tonggo di Jateng
• Dibatasi Tirai Plastik, Pengumpulan Zakat Juga Tanpa Jabat Tangan di Masjid Al Huda Banyumas
Percobaan ini dimulai dari para ilmuwan menyuntikkan stem cell manusia pada embrio tikus yang tengah berkembang.
Jumlah ini tergolong sangat banyak, karena sel antara manusia dan hewan tidak selalu cocok ketika digabungkan.
Dari segi fisik, bentuk chimera tersebut masih seperti tikus pada umumnya.
“Sejauh ini belum ada yang bisa menghasilkan stem cell manusia dari embrio tikus."
"Percobaan ini memungkinkan seseorang membuat organ manusia pada hewan di kemudian hari,” tutur para peneliti seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (21/5/2020).
Dalam percobaan tersebut, para ilmuwan harus mengembalikan stem cell manusia dalam tahap naïve (baru dibentuk).
Untuk melakukan hal itu, mereka harus menghambat pertumbuhan protein dalam rentang waktu tiga jam.
Sehingga bisa “dirakit” kembali menjadi bentuk jaringan baru yang diinginkan.
Langkah selanjutnya, stem cell berusia muda ini disuntikkan ke dalam embrio tikus dan membiarkannya berkembang dalam waktu dua minggu.
Sel manusia ditemukan dalam hati, otak, mata, jantung, darah, dan tulang sumsum chimera tersebut.
Namun, tidak ada sel manusia ditemukan dalam sistem reproduksi chimera seperti pada sel telur atau sperma.
• Berkah Tetap di Rumah Saja, Peminat E-Perpus Kabupaten Batang Tambah Dua Kali Lipat
• Perpanjangan Masa PKM Kota Semarang Direstui DPRD, Kadarlusman: Jangan Sampai Berakhir Sia-sia
• Ini Dosa Besar Pelanggar Aturan Covid-19 Menurut Jusuf Kalla: Jadi Penyebar Virus Tanpa Disadari
• Pemkot Tegal Sidak Supermarket, Bukan Makanan Kadaluarsa Tetapi Temukan Ini
Sudah Sejak 1984
Percobaan chimera pertama dilakukan pada 1984.
Yaitu ketika ilmuwan menciptakan chimera kombinasi antara kambing dan domba dengan cara menyatukan sel embrio dari masing-masing hewan.
Chimera tersebut bertahan hidup hingga tua.
Desember 2019, para ilmuwan China menciptakan dua ekor chimera gabungan monyet dan babi.
Namun, hewan tersebut hanya bertahan hidup satu minggu lamanya.
Percobaan chimera, untuk apapun tujuannya, menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak.
Jika sel pada hewan bisa menyatu dengan apik dengan stem cell manusia, bukannya tak mungkin di kemudian hari bisa menyaksikan organ manusia ditanam pada tubuh hewan.
Ini menjadi potensi untuk mempersingkat antrean transplantasi organ manusia.
Oleh karena kasus chimera tikus-manusia ini memiliki jumlah sel manusia tertinggi pada hewan.
Percobaan ini merupakan loncatan besar dalam dunia medis. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makhluk Campuran Tikus dan Manusia Tercipta, 4 Persen Selnya Mirip Kita"
• RS Darurat Covid-19 Kendal Sudah Tampung 10 PPDT, Semuanya Dari Luar Negeri
• Bupati Semarang: Silakan Gelar Salat Idulfitri, Bila Berada di Wilayah Zona Putih
• Korban PHK Dipastikan Dapat Bantuan di Cilacap, Disnakerin: Sudah Diusulkan ke Pemprov Jateng
• Terminal Kota Tegal Tetap Saja Sepi Penumpang, Padahal Sudah Direstui Kemenhub