Berita Purbalingga
Kebijakan Salat Idulfitri Bakal Ditetapkan Besok, MUI Purbalingga: Kaitannya Sensitivitas Warga
Pelaksanaan salat Idulfitri akan dibahas bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) pada Rabu (20/5/2020).
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purbalingga hingga saat belum mengeluarkan kebijakan resmi terkait pelaksanaan salat Idulfitri.
Ketua MUI Kabupaten Purbalingga, Roghib Abdurrahman menuturkan, pelaksanaan salat Idulfitri akan dibahas bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) pada Rabu (20/5/2020).
Hal ini dikarenakan terdapat dua konsideran yang berbeda antara Fatwa MUI Pusat dan tausiyah MUI Provinsi Jawa Tengah terkait pelaksanaan salat Idulfitri.
• Banyak Penerima PKH Undur Diri, Dinsos Cilacap: Kami Juga Sedang Siapkan Layanan Aduan
• Pasar Pagi Salatiga Bakal Ditutup Sementara, Satu Pedagang Asal Ungaran Reaktif Corona
• Babak Baru Kasus Covid-19 di Banyumas, Achmad Husein: Sudah Masuk Tahap Transmisi Lokal
• Dilarang UEFA Ikut Berkompetisi, Manchester City Resmi Ajukan Banding
"Tentunya hal ini perlu disikapi bersama saat rapat esok," tuturnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (19/5/2020).
Menurut dia, kebijakan salat Idulfitri pada dasarnya sama dengan kebijakan salat Jumat dan salat tarawih.
Oleh sebab itu, pihaknya tidak bisa serta membendung umat bila sudah masuk ke dalam tataran keyakinan.
"Seperti kebijakan salat Jumat dan tarawih, tidak ada pelarangan ketat."
"Namun prosedur tetap harus dijalankan sesuai protokol kesehatan. Harus dilakukan secara ketat," tuturnya.
Dikatakannya, berbicara soal agama merupakan hal yang sensitif.
Hal ini tentunya membuat dilematis terkait penetapan kebijakan oleh pemerintah atau siapapun.
"Kalau terlalu kendor (kebijakan) terlalu risiko dan bisa jadi bakal menimbulkan gejolak di masyarakat," tutur dia.
Menurut dia, hasil evaluasi kebijakan salat tarawih di rumah misalnya, beberapa pengurus masjid dan musala tidak menjalankannya.
• Jelang Lebaran Makin Meningkat, Pemudik Masuk Purbalingga
• Tinggal Lima Hari, PKM Semarang Bakal Diperpanjang atau Tidak? Begini Jawaban Hendrar Prihadi
• Bantuan Sosial Kemensos Rp 600 Ribu Sudah Cair, Simak Cara dan Syarat Warga Semarang Mengambilnya
• Waryono Gigit Jari Tak Bisa Jemput Anaknya di Semarang, WNI Wajib Karantina di BPSDMD Jateng
"Umat selama ini saat menjalankan salat tarawih hanya menjadi makmum."
"Jadi saat harus dilakukan secara mandiri, justru mereka bingung."
"Akhirnya beberapa warga menjalankan salat tarawih di satu rumah."
"Hal terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Purbalingga," terangnya.
Melihat kondisi tersebut, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait salat Idulfitri.
"Kalau secara pribadi, banyak yang menyatakan tetap mengadakan salat Idulfitri dengan protokol kesehatan," tutur dia.
Sementara itu, Ketua Tahmir Masjid Agung Darussalam Purbalingga, Noer Issja mengatakan, salat Idulfitri diperkirakan tetap dilaksanakan.
Salat Idulfitri hanya diperuntukkan masyarakat yang tinggal di sekitar masjid.
"Kalau Tahmir di masjid ini tidak mengadakan salat Idulfitri."
"Yang akan menggunakannya adalah masyarakat yang ada di lingkungan RT sekitar masjid. Artinya bukan untuk masyarakat luas," ujarnya.
Noer mengatakan, prosedur pelaksanaan pun dikabarkan bakal diatur oleh pihak lingkungan setempat.
"Kami tidak ikut campur terkait pelaksanaan salat Idulfitri itu," tukasnya. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)
• Warga Banyumas Dilarang Gelar Salat Idulfitri di Masjid, Ini Pertimbangan Bupati Achmad Husein
• Wajar Tanpa Pengecualian, Laporan Keuangan Pemkab Purbalingga, Bupati: Ini Keempat Kalinya
• Hubungi Saja Nomor Ini, Bila Masyarakat Jumpai Bansos Tidak Tepat Sasaran di Purbalingga
• Dua Anggota DPRD Kota Semarang Masuk Daftar Penerima Bansos, Begini Jawabannya Saat Dikonfirmasi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/masjid-agung-darussalam-purbalingga_1.jpg)