Berita Regional

Napi di Lapas Ini Produksi Ribuan Face Shield untuk Tenaga Medis, Belajar dari Tutorial Youtube

Napi Lapas Kelas IIA Cibinong, Kabupaten Bogor, Produksi Ribuan Face Shield Belajar dari Tutorial Youtube, untuk disumbangkan kepada Tenaga Medis

Istimewa
Ilustrasi cara produksi face shield di Udinus, Semarang, yang didedikasikan untuk tenaga medis di beberapa rumah sakit Kota Semarang - Di Cibininong, para napi lapas Kelas IIA Cibinong, memproduksi face shield untuk disumbangkan kepada para tenaga medis. 

Prihatin kelangkaan APD untuk tenaga medis, warga binaan Lapas Kelas IIA Cibinong memproduksi face shield. Tim kesehatan Lapas menargetkan bisa memproduksi sedikitnya 2.000 face shield untuk didonasikan ke 111 puskesmas dan sejumlah rumah sakit daerah.

TRIBUNBANYUMAS.COM, KABUPATEN BOGOR - Narapidana (napi) dan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, turut prihatin atas sulitnya tenaga medis memperoleh alat pelindung diri (APD), di tengah masa pendemi virus corona.

Karena itu, mereka pun berinisiatif memproduksi APD sendiri, berupa face shield dan masker kain, yang hasilnya dibagikan kepada para tenaga medis di ratusan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan juga rumah sakit.

Mereka berkreasi memproduksi APD dengan panduan tutorial dari video youtube. Tentu, dengan pendampingan dari tim medis Lapas Kelas IIA Cibinong.

Tim kesehatan Lapas menargetkan bisa memproduksi sedikitnya 2.000 face shield untuk didonasikan ke 111 puskesmas dan sejumlah rumah sakit daerah.

Tim kesehatan Lapas Cibinong, drg Zukhraini Khadija, mengatakan kegiatan yang melibatkan warga binaan itu dilakukan, mengingat sulitnya mendapatkan APD bagi tenaga kesehatan yang sedang berjuang melawan wabah Covid-19.

Pura-pura Menolong saat Ada Kecelakaan, Polisi Gadungan Larikan Sepeda Motor Korban

Kabar Baik! 2 Orang Pasien Positif Corona Sembuh, Total 4 Pasien Covid-19 di Banyumas Pulih

Simpan Televisi Hasil Curian di Atap Rumah Korban, Anak Ini Dilaporkan Polisi Orangtuanya

MHKI Desak Pemerintah Segera Cairkan Biaya Perawatan Pasien Corona, Ini Alasannya

Warga binaan pun tergerak untuk memberi manfaat sambil belajar otodidak dari tutorial video youtube sesuai arahan tim medis Lapas.

Tak butuh waktu lama, face shield tersebut berhasil dibuat dengan modal pembelian bahan baku yang diambil dari penggalangan dana pegawai Lapas dan donatur lain.

"Jadi emang awalnya karena APD langka di mana-mana, terus ada tutorial youtube cara pembuatan face shield sendiri gitu kan."

"Akhirnya tim medis Lapas ajak warga binaan untuk membuat dan dibagikan ke faskes (fasilitas kesehatan, red), terutama Puskesmas karena sedikit sekali APD," ujar Zukhraini ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (19/4/2020) malam.

200 face shield sehari

Para warga binaan bisa membuat sekitar 200 face shield dalam sehari.

Alat itu pun diutamakan untuk penggunaan tenaga kesehatan serta di dalam internal Lapas untuk mencegah penularan Covid-19.

"Produksinya setiap hari 200 pieces tergantung ketersediaan bahan."

"Biasanya dicicil mulai dari potong formnya dulu, terus nanti bikin rangkanya."

"Jadi bukan langsung jadi face shield nanti hari berikutnya pasang karetnya terakhir pasang mikanya," ujar dia.

Selain itu, para warga binaan juga memproduksi perlengkapan penunjang lainnya, seperti masker kain.

Sopir PDP Corona di Tegal Kabur dari Ruang Isolasi Rumah Sakit, Dibantu Sang Istri, Mengaku Bosan

Cara membuat "face shield"

Dia menyebutkan, cara membuatnya pun sangat mudah.

Pertama, bahan baku yang disiapkan yakni busa, lembaran plastik mika dengan ketebalan 0,7 mm, dan lembaran plastik HDPE sehingga nyaman digunakan.

Lembaran plastik mika itu dipotong berbentuk persegi panjang sampai bisa menutup bagian wajah.

Kemudian, plastik jenis HDPE dan busa digunakan pelapis kepala, serta pengait plastik mika yang dilingkarkan di antara telinga hingga menutup sampai dagu.

Meski begitu, Zukhraini mengaku belum bisa memastikan standar kesehatan face shield buatan warga binaan Lapas.

Yang terpenting, kata dia, face shield berbahan mika atau plastik ini dapat mencegah wajah dari penularan Covid-19 melalui cipratan air liur.

Dia menambahkan bahwa alat tersebut lebih disarankan agar digunakan oleh tenaga kesehatan dan petugas yang melayani publik.

Dikarenakan setiap pekerjaan yang berhubungan langsung memiliki risiko terpapar virus lebih besar.

"Yang kita ambil itu terpenting memang menutupi wajah sampai dagu, jadi dari telinga ke telinga sampai tertutup."

"Paling tidak face shield ini bisa melindungi pemakainya dari cipratan yang besar," ungkapnya.

Melebihi target

Sejak dua minggu, sebanyak 1.026 face shield sudah diproduksi dan telah dibagikan ke fasilitas kesehatan di Kabupaten Bogor.

Jumlah ini pun melebihi target awal karena ketersediaan APD di puskesmas sangat minim.

Menurut dia, pembuatan face shield akan terus dilakukan oleh warga binaan untuk memenuhi kebutuhan semua puskesmas yang minim APD.

"Awalnya target kita 1.000 face shield ternyata kalau misalnya dibagi 100 tiap puskesmas 10 itu kayaknya kurang belum lainnya jadi ditambahkan."

"Tahap awal dibagikan sudah sekitar 850 dan yang siap dikirim saat ini ada 25. Yang waiting list diselesaikan itu kira-kira bisa mencapai 2.000," bebernya.

Adapun penyaluran donasi face shield Lapas Cibinong hingga Sabtu (18/4/2020), yakni sebanyak 275 potong face shield dibagikan ke 18 Puskesmas Leuwiliang.

Lalu, 376 potong ke 25 Puskesmas Ciawi. Kemudian, Puskesmas Pabuaran Indah 30 potong, Cirimekar 20 potong, Citeureup 20 potong, dan Ciseeng 16 potong.

Sedangkan untuk RSUD Leuwiliang 30 potong, klinik BPSDM 8 potong, dan 28 potong untuk membantu pembuatan pesanan.

Klinik Rutan Pd Bambu 4 potong, P2U Lapas Cibinong 2 potong, RS Trimitra 30 potong, klinik pratama BNN pusat up unit Layanan Tahanan BNN 20 potong.

"Yang siap dikirim ada 180 pieces untuk 12 puskesmas di wilayah Parung serta 50 pieces untuk RSUD Cibinong."

"Kemudian, untuk waiting list ada 13 puskesmas di wilayah Jonggol, 14 di Jasinga, dan 15 di Cibinong."

"Jadi yang sudah dibagikan ke beberapa wilayah dan selebihnya akan dikirim karena lagi diproduksi, kami optimis minggu depan sudah terdistribusi semua sesuai targetnya 2.000 sampai minggu depan mudah-mudahan jadi semua," ungkapnya.

Zukhraini menambahkan, setidaknya ada 10 warga binaan yang dilibatkan dalam pembuatan alat pelindung wajah tersebut.

Tentunya pengerjaan yang dilakukan setiap hari ini akan memberi efek positif dan membangkitkan semangat hidup kepada para warga binaan.

"Kami lihat dari efek positifnya kepada warga binaan, jadi mereka merasa ikut berkontribusi dalam pengggulangan Covid-19 ini, meskipun warga binaan terpenjara, tapi tetap bisa aktif melakukan hal yang bermanfaat," imbuhnya.

Menurut dia, jika mengandalkan pembelian dari luar akan tidak cukup, apalagi saat ini APD sudah masuk barang langka.

Ia berharap aksi warga binaan ini bisa memberikan contoh kepada Lapas lain ataupun masyarakat dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 secara gotong royong.

"Harapan kami daerah lain pun ikut tergerak sama-sama saling bantu, kita ada SDM yang bisa buat terus kerja gotong royong untuk belanja bahannya, jadi bisa bermanfaat, terutama untuk internal Lapas juga, alangkah lebih baik lagi buat sekeliling," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Belajar dari YouTube, Napi Lapas Cibinong Bikin Ribuan APD untuk Disumbangkan

Kisah Anak Putus Sekolah Jadi Kuli Bangunan di Demak, Rawat Kedua Orangtua yang Alami Gangguan Jiwa

Petugas Kaget Lihat Video Asusila Belasan Gay, Ditangkap Saat Mandi di Gunung Panjang Bogor

Kasus Positif Corona Pertama di Boyolali, Seusai Pulang dari Surabaya

Fakta Fenomena Munculnya Cacing di Solo dan Klaten, Pakar Sebut Berkait Aktivitas Gunung Berapi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved