Teror Virus Corona

Ratusan Mahasiswa Indonesia di Mesir Kekurangan Bahan Makanan, Terjebak Lockdown Tak Bisa Pulang

Ratusan Mahasiswa Indonesia di Mesir Kekurangan Bahan Makanan, Terjebak Lockdown Tak Bisa Pulang. KBRI di sana pun berinisiatif membei bantuan

TRIBUN-VIDEO.COM/ Aprilia Saraswati
Ilustrasi Lockdwon atau karantina wilayah - Mesir menerapkan kebijakan lockdwon parsial sejak 15 Maret 2020, akibat kebijakan tersebut, saat ini ratusan mahasiswa Indonesia di Mesir kekurangan bahan makanan. 

"Kita kekurangan bekal akibat lockdown, karena wabah Covid-19 yang diberlakukan Mesir sejak 15 Maret lalu."

TRIBUNBANYUMAS.COM - Pemerintah Mesir memberlakukan karantian atau lockdown secara parsial sejak 15 Maret 2020, guna menanggulangi dan memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Meski di wilayah karantina masih bisa beraktivitas, namun sangat terbatas.

Sehingga, ratusan mahasiswa di Mesir --khususnya yang berasal dari Sumatra Barat (Sumbar)-- saat ini kekurangan bahan makanan.

Lantaran 'terjebak lockdown' ratusan mahasiswa tersebut juga tak bisa pulang ke Tanah Air.

Jangan Klik Tautan! Beredar Pesan Berantai Pemerintah Gratiskan Internet, Kominfo: Hoaks, Penipuan

Bupati Budhi Minta Warga Banjarnegara Eks-Peserta Ijtima Ulama Segera Lapor

Kabar Baik! 3 Vaksin Virus Corona Telah Diuji pada Manusia, Total 70 Vaksin Covid-19 Dikembangkan

Polisi Juga Tangkap Provokator Penolak Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di Banyumas

Tercatat ada 320 mahasiswa Sumbar yang tergabung dalam Kesepakatan Mahasiswa Mesir (KMM).

"Kita kekurangan bekal akibat lockdown, karena wabah Covid-19 yang diberlakukan Mesir sejak 15 Maret lalu," kata Ketua KMM Abdan Syukri yang dihubungi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (14/4/2020) malam.

Abdan mengatakan, Pemerintah Mesir melarang orang keluar rumah dari pukul 20.00 sampai 06.00 waktu setempat.

Akibatnya, mahasiswa yang bekerja sambil kuliah tak bisa bekerja sehingga kekurangan bekal.

Sebanyak 75 orang anggota KMM di antaranya kuliah sambil bekerja dan tak mendapatkan kiriman dari orang tua.

Ada juga di antara mereka yang mendapatkan kiriman, tetapi tak cukup sehingga harus bekerja. Karena itu, karantina wilayah memberatkan mereka.

"Apalagi Pemerintah Mesir menerapkan denda Rp 4 juta jika melanggar aturan karantina," jelas Abdan.

Resmi! Pak RT dkk Jadi Tersangka, Provokasi Warga Tolak Jenazah Perawat RSUP Kariadi Korban Corona

Masih ada kuliah daring

Menurut Abdan, mahasiswa yang kekurangan bekal dan kiriman itu mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah ataupun lembaga di Indonesia selama masa pandemi Covid-19.

"Seandainya lockdown terus berlanjut, harga bahan pokok akan naik. Kini harga bahan pokok belum naik signifikan," jelas Abdan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved