Berita Regional
Tarmijan Tewas Tersambar Petir saat Kendarai Sepeda Motor, Pulang dari Mencari Jerami
Seorang petani di Jombang, Jawa Timur, Tarmijan Tewas Tersambar Petir saat Kendarai Sepeda Motor, Pulang dari Mencari Jerami
"Pada saat masih mengendarai sepeda motor, korban kena sambar petir. Korban langsung terjatuh dan meninggal."
TRIBUNBANYUMAS.COM, JOMBANG - Tarmijan (51), seorang petani asal Dusun Sedah, Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, ditemukan tewas tergelatak di pinggir jalan, Minggu (5/4/2020).
Jasad Tarmijan ditemukan tergeletak di Jalan Dusun Kedungbader, Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Tarmijan diduga tewas tersambar petir saat mengendarai sepeda motor, sepulang dari mencari jerami untuk pakan ternak.
• Warga di Banyumas yang Tidak Kenakan Masker Didenda Rp20 Ribu, Pemkab Distribusikan 1 Juta Masker
• PSBB Wabah Virus Corona, Kegiatan Masyarakat Apa Saja yang Dibatasi? Berikut Penjelasan Kemenkes
• Hari Ini Klaim Token Listrik Gratis Melalui WA Bisa Dilakukan. Simak, Begini Caranya
• Mulai Hari Wajib Gunakan Masker! Achmad Yurianto: Lindungi Diri Sendiri dan Orang Lain
Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Mojowarno AKP Yogas.
"Pada saat masih mengendarai sepeda motor, korban kena sambar petir. Korban langsung terjatuh dan meninggal," ujar Yogas saat dihubungi Kompas.com.
Menurut Yogas, Tarmijan tersambar petir saat dalam perjalanan pulang ke rumahnya pada Minggu siang.
Sebelumnya, korban diketahui sempat mencari jerami di Dusun Gembrong, Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno.
"Hasil pemeriksaan luar oleh petugas medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," tambah Yogas.
• Video 60 Warga Babakan Karangpucung Cilacap Mengungsi Hindari Longsor Susulan
Di Demak, 4 Pemanen Padi Tewas Tersambar Petir
Sembilan orang tersambar petir, saat sedang memanen padi di persawahan turut Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Minggu (29/3/2020).
Dari 9 orang yang tersabar petir, 4 di antaranya dikabarkan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
Kepala Dusun (Kadus) Ngaluran, Abdul Muarif memaparkan kronologi tewasnya empat warga pedukuhan yang dipimpinnya itu.
Dituturkan, kronologi peristiwa tersebut berawal ketika rombongan pemanen padi, dengan anggota sekitar 40 orang bekerja memetik padi di sawah.
Sektiar pukul 12.00, jelang waktu istirahat hujan mulai turun. Para buruh tani itu pun mencari tempat berteduh.
• Sidang Isbat Awal Ramadan Dilaksanakan 23 April, Kemenag: Tahun Ini Caranya Berbeda