Teror Virus Corona

Keluarga Pasien Positif Corona Dijauhi Tetangga, Nekat Ancam Bakar Rumah Sendiri

Keluarga pasien positif corona di Bandar Lampung melampiaskan emosi lantaran mendapat stigma dari orang-orang sekitarnya.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa/Freepik
Ilustrasi bentuk virus corona berbentuk bola dengan paku-paku runcing. Peneliti menyebut virus corona bukanlah flu. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Keluarga pasien positif corona di Bandar Lampung melampiaskan emosi lantaran mendapat stigma dari orang-orang sekitarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana mengemukakan, istri pasien positif corona bahkan mengancam akan membakar rumahnya sediri.

"Katanya, kenapa kamu orang larang saya keluar, nanti saya bakar sekalian rumah ini," ucap Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana, menirukan istri pasien positif corona.

Striker PSIS Semarang Asal Brasil Bruno Silva Ingin Jadi WNI dan Bela Timnas Indonesia

Baru Dirilis Hari Ini, Lagu Girl Agnez Mo x Steve Aoki Puncaki iTunes

BIN: Juli 2020 Penyebaran Corona di Tanah Air akan Mencapai 106.287 Kasus Positif, Begini Imbauannya

Kronologi Syekh Puji Kembali Dilaporkan ke Polda Jateng, Kali Ini Karena Menikahi Anak 7 Tahun

Sang istri pasien positif mengancam demikian lantaran ia dikucilkan dan dilarang keluar, meski untuk membeli kebutuhan mendesak.

Reihana menambahkan, keluarga pasien positif juga disudutkan dan diteror.

"Kejadian, istri salah satu pasien positif, mungkin ada tetangga yang tahu suaminya positif, lalu keluarganya diteror," kata dia.

Kemarahan sang istri memuncak dan ia pun mengancam membakar rumahnya sendiri.

"Itu peristiwa yang benar-benar terjadi di lapangan," kata Reihana.

Reihana menuturkan, Dinas Kesehatan sangat berhati-hari perihal identitas pasien, terlebih pasien positif corona.

Sebab, masyarakat masih belum sepenuhnya memberi dukungan pada keluarga pasien.

Data pasien positif pun tidak akan diungkap secara gamblang.

"Jadi kami berhati-hati mengeluarkan data by name by adress, bukan karena kami mau meng-keep nama pasien tersebut."

"Covid-19 bukan aib, masih bisa disembuhkan." kata dia.

Reihana mengatakan, stigma tidak hanya diterima keluarga korban namun juga korban meninggal korban Covid-19.

Penolakan pemakaman terjadi di beberapa daerah.

Kronologi ODP Virus Corona Meninggal Ketika akan Melahirkan

Hujan Lebat di Purwokerto Kabupaten Banyumas, Simak Prakiraan Cuaca Jumat 3 April Menurut BMKG

Penjual Gado-gado Diperiksa Setelah 126 Orang Pembelinya Keracunan Massal

Hujan Lebat di Purwokerto Kabupaten Banyumas, Simak Prakiraan Cuaca Jumat 3 April Menurut BMKG

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved