Teror Virus Corona
WHO: Beberapa Hari Lagi, Kasus Terkonfirmasi Virus Corona Capai 1 Juta Orang
Rabu (1/4/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan informasi kekhawatirannya terhadap penyebaran virus corona.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Rabu (1/4/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan informasi kekhawatirannya terhadap penyebaran virus corona.
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus khawatiran terhadap peningkatan virus corona yang begitu cepat akhir-akhir ini.
Sesuai yang dilansir dari Kompas.com, Kamis (2/4/2020), Ghebreyesus mengatakan, dalam lima minggu terakhir, telah terlihat pertumbuhan kasus baru yang nyaris eksponensial.
Mencapai hampir di semua negara, teritorial, ataupun wilayah.
• Awas Beredar Gula Oplosan Rafinasi, Polisi Tangkap Pelaku Asal Mandiraja Banjarnegara
• Cerita Betty Tan di Purwokerto, Galeri Gaun Pengantin Disulap Jadi Tempat Produksi APD Tenaga Medis
• Sedih Saksikan Insiden Pemakaman Pasien Virus Corona, Ahmad Tohari: Bukan Watak Orang Banyumas
• Alhamdulillah, Tiga PDP RSUD Cilacap Dinyatakan Negatif, Pramesti: Mereka Sudah Dipulangkan
"Angka kematian telah berlipat ganda dalam seminggu terakhir."
"(Dan) dalam beberapa hari ke depan, akan mencapai 1 juta kasus terkonfirmasi, dan 50 ribu kematian akibat virus corona," ujarnya.
WHO tak menampik jumlah kasus yang dilaporkan di Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan tidak setinggi negara-negara lain.
Akan tetapi, negara-negara ini rentan mengalami dampak sosial, ekonomis, dan politis yang serius akibat Covid-19.
"Sangat penting bagi untuk memastikan bahwa negara-negara ini terlengkapi untuk mendeteksi, menguji."
"Termasuk mengisolasi, dan mengobati kasus-kasus, serta mengidentfikasi kontak," kata Ghebreyesus.
"Kami bersemangat untuk melihat hal ini terjadi di banyak negara, meskipun sumber daya terbatas," imbuhnya.
Solidarity Trial
Dalam konferensi pers yang sama, Ghebreyesus juga menyampaikan perkembangan terbaru akan Solidarity Trial.
Sejauh ini, sudah ada 74 negara yang telah bergabung atau sedang proses bergabung dengan Solidarity Trial.
Sebanyak 200 pasien juga telah dipasangkan secara acak dengan salah satu obat atau kombinasinya yang diuji.
"Setiap pasien yang bergabung dalam uji ini membawa satu langkah lebih dekat ke obat mana yang bekerja," kata Ghebreyesus.
• BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Musim Pancaroba di Jateng, Berpotensi Muncul Hujan Es
• Janji Bupati Banjarnegara Kepada Perantau, Melindungi Mereka Agar Tidak Diusir Apalagi Dikucilkan
• Kabur Saat Dirawat di RS Rujukan Corona, Pasien yang Tinggal di Ungaran Timur Kini Meninggal Dunia
• Pasien Positif Corona Meninggal di Purwokerto Sempat Membaik, Rekan Saat Outbound Sembuh di Solo
Untuk diketahui, Solidarity Trial adalah pengujian klinis terhadap empat obat yang berpotensi menyembuhkan virus corona.
Pengujian klinis ini dilakukan di berbagai negara dan digawangi oleh WHO.
Tujuannya untuk mencari tahu obat mana yang paling efektif dalam menyembuhkan virus corona Covid-19.
Obat yang diuji ada empat, yaitu obat antivirus remdesivir, kombinasi lopinavir, dan ritonavir yang selama ini digunakan untuk HIV.
Termasuk kombinasi lopinavir bersama ritonavir dan interferon beta, serta obat antimalaria klorokuin.
Masker Medis
Ghebreyesus berkata, prioritas WHO saat ini adalah agar para petugas kesehatan di garda terdepan dapat mengakses alat pelindung diri (APD), termasuk masker dan respirator.
Itulah sebabnya, WHO terus bekerja sama dengan pemerintah dan produsen untuk meningkatkan produksi dan distribusi APD, termasuk masker.
Namun, dia juga melihat bila pada saat ini, sedang ada perdebatan mengenai penggunaan masker oleh masyarakat.
Akan tetapi, WHO hanya merekomendasikan penggunaan masker medis untuk orang yang sedang sakit atau yang merawat orang sakit.
Itu pun harus digabungkan dengan upaya perlindungan lainnya agar efektif melindungi dari infeksi virus corona.
"WHO terus mengumpulkan segala bukti yang ada dan terus mengevaluasi potensi penggunaan masker yang lebih luas untuk mengontrol penularan Covid-19 pada tingkat komunitas," katanya.
Dia melanjutkan, ini adalah virus yang sangat baru, dan pihaknya selalu belajar.
"Bersamaan dengan berkembangnya pandemi, begitu juga dengan bukti dan nasihat kami," bebernya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Jumlah Kasus Corona Global Akan Capai 1 Juta dalam Beberapa Hari"
• Ijab Kabul Digelar di Balai Desa, Kondisi Dusun Lockdown di Purbalingga, Pengantin Kenakan Jas Hujan
• Jam Malam Diberlakukan Hari Ini, Kapolresta Banyumas: Mulai Pukul 22.00 Hingga Subuh
• Dua PDP RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Meninggal, Keduanya Asal Kecamatan Kejobong
• Tidak Bakal Ditilang, Dispensasi Khusus Perpanjangan SIM, Ini Penjelasan Lengkap Polda Jateng