Teror Virus Corona
Innalillahi, Pemuda Meninggal di RSUD Cilacap, Diskominfo: Berstatus PDP Sejak 21 Maret
Meninggalnya satu pasien remaja tersebut, sehingga total hingga saat ini PDP yang meninggal di RSUD Cilacap ada tiga orang.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Satu pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Cilacap meninggal dunia, Selasa (31/3/2020).
Itu sesuai laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cilacap.
Meninggalnya pasien tersebut, sehingga total hingga saat ini PDP yang meninggal di RSUD Cilacap ada tiga orang.
• Lagi, 14 Jadwal Kereta Api Dibatalkan, PT KAI Daop V Purwokerto: Total Jadi 54 Perjalanan
• Santri Ponpes Al Ihya Ulumaddin Cilacap Dipulangkan, Gus Shoim: Ikhtiar Kami Cegah Virus Corona
• Tak Mau Tertular Virus Corona, Warga Lomanis Cilacap Terapkan Lockdown Jalan Gang Permukiman
• Identitas Lengkap PDP Virus Corona Diumbar di Medsos, Pemkab Cilacap Kecewa: Sungguh Tak Manusiawi
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupetan Cilacap, M Wijaya menyampaikan, PDP yang meninggal itu berjenis kelamin laki-laki dan berusia 19 tahun.
"Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Tangerang, Provinsi Jawa Barat," kata Wijaya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (31/3/2020).
Menurut Wijaya, pasien tersebut dirawat di RSUD Cilacap mulai Sabtu (21/3/2020).
Pasien datang dengan keluhan demam dan mengalami sesak napas selama beberapa hari.
Pada Minggu (29/3/2020) malam, kondisi pasien semakin memburuk.
Kemudian pada Selasa (31/3/2020) ini dilaporkan bila pasien tersebut telah meninggal dunia.
Berdasarkan laporan kronologi perawatan pasien, kata Wijaya, pasien dirawat di RSUD Cilacap selama lebih dari satu pekan.
Wijaya juga menegaskan PDP belum tentu positif terjangkit virus corona.
PDP, kata Wijaya, adalah orang dengan gejala deman di atas 38 derajat Celcius atau ada riwayat demam, ISPA tanpa pneumonia ringan.
Serta diduga pula memiliki riwayat perjalanan ke negara atau daerah terjangkit atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam 14 hari terakhir.
Saat ini, pasien PDP asal Cilacap Utara itu telah dilakukan swab, namun belum diketahui hasilnya.
Santri Perempuan
Sebelumnya, PDP kedua yang meninggal di RSUD Cilacap adalah berjenis kelamin perempuan berusia 13 tahun.
Wijaya menerangkan, pada Senin (23/3/2020) pasien datang dari Poli Anak dengan keluhan batuk, sesak napas selama satu minggu, dan panas selama dua minggu.
Sebelumnya, pada Jumat (20/3/2020) pasien berobat di Puskesmas Kawunganten dan dirontgen di Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Cilacap.
Hasilnya, pasien tersebut mengidap bronkhopenumonia.
• Laporkan OJK, Bila Debt Collector Meneror Anda
• Jam Malam Juga Diterapkan di Kota Pekalongan, Berlaku Mulai 1 April Pukul 21.00
• Sama-sama Mengusung Desain Layar Invinity V, Cuma Ini Bedanya Samsung Galaxy A01 dan A01s
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Satu PDP Asal Cilacap Meninggal, ODP Virus Corona Jadi 683 Orang
Kemudian pada Senin (23/3/2020) pasien dirujuk ke RSUD Cilacap.
Sekira pukul 17.00 di hari itu juga, pasien dipindahkan ke ruang isolasi.
Setelah di RSUD Cilacap, kata Wijaya, sehari kemudian tepatnya pada Selasa (24/3/2020) sekira pukul 11.00 dilakukan swab orofaring dan nasofaring.
"Pada Kamis (26/3/2020), pukul 21.00, kondisi pasien semakin menurun, kondisi umum lainnya pun kian melemah," ujar Wijaya.
Lalu pada Jumat (27/3/2020) sekira pukul 03.30, pasien dinyatakan meninggal dengan diagnosis penyebab kematian gagal napas berat.
Wijaya menegaskan, pasien bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota.
Pasien adalah seorang santri di Kabupaten Cilacap.
Aktivitas keseharian juga di pondok pesantren (ponpes).
Adapun PDP pertama yang meninggal adalah asal Kecamatan Cipari yang merupakan mahasiswi di Jakarta juga meninggal, Senin (23/3/2020).
Meski demikian, riwayat perjalanan pasien yang juga merupakan mahasiswi itu dicurigai ia berpotensi terjangkit corona hingga statusnya naik menjadi PDP.
"Dia adalah mahasiswi di Jakarta. Pulang Cilacap pada Jumat (13/3/2020) dengan keluhan sakit dan diagnosis infeksi pernapasan akut," kata Kepala Dinkes Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi, Senin (23/3/2020).
Setelah mengetahui mengidap infeksi pernapasan, lanjut Pramesti, pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Majenang.
Lantas, tim medis RSUD Majenang melakukan screening dan mendeteksi ada Covid-19.
Sehingga status pasien menjadi ODP kemudian pasien dirawat di ruang isolasi.
Ketika dirawat di ruang isolasi, kondisi pasien semakin kurang baik dan pasien masuk kriteria PDP.
Setelah masuk kriteria PDP, pada Sabtu (21/3/2020), sekira pukul 22.00, pasien dirujuk ke RSUD Cilacap.
Pasien langsung ditangani dokter spesialis paru-paru.
"Kemudian kondisi pasien semakin melemah, pada Minggu (22/3/2020) pukul 16.20, pasien dinyatakan meninggal," kata Pramesti.
Sementara itu sampai saat kini masih belum diketahui apakah pasien positif atau negatif mengidap virus corona.
Berdasarkan data tersebut, dengan demikian hingga saat ini total ada dua PDP perempuan meninggal dan satu laki-laki dan itu semua adalah remaja.
Selain ketiga PDP di RSUD Cilacap, satu pasien juga sebelumnya meninggal di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto pada Selasa (24/3/2020).
• 13 Desa di Banyumas Sudah Jalankan Local Lockdown, Berikut Daftarnya
• Khasiat Kayu Bajakah Kalimantan dan Ciu Wlahar, Bahan Membuat Hand Sanitizer Cegah Virus Corona
• Bikin Kaget Warga, Tiwi Keliling Purbalingga Naiki Mobil Damkar, Sosialisasi Sekaligus Bagi Masker
• Kisah Pilu Kakak Beradik di Banjarnegara, Rumah Ambruk Karena Bambu Sudah Lapuk
Update Data Pasien
Data lain, saat kini total ada 34 PDP di Kabupaten Cilacap.
Secara rinci, 10 orang sudah dinyatakan negatif dan 24 orang masih menunggu hasil laboratorium.
Sedangkan untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terus meningkat.
Bila pada Senin (30/3/2020) jumlah ODP sebanyak 564 orang, saat ini ODP berjumlah 683 orang.
Yakni 80 orang sudah selesai pemantauan dan 603 dalam pemantauan.
Untuk sementara sampai saat ini, pasien positif yang masih dirawat satu orang.
Dan satu pasien positif corona yang meninggal dunia berjumlah satu orang.
Satu pasien positif virus corona yang masih dirawat di RSUD Cilacap adalah seorang balita berusia empat tahun.
Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta dan Sumedang.
Sedangkan untuk pasien pasien positif virus corona yang meninggal adalah seorang pasien berjenis kelamin laki-laki dan berusia 65 tahun.
Pasien meninggal di rumah sakit di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Hingga saat ini, Pemkab Cilacap tak henti-hentinya mengimbau masyarakat.
Agar ODP tidak meningkat pesat Pemkab Cilacap diimbau kepada para perantau untuk sementara waktu ini tidak pulang ke kampung halaman.
Hal itu dimaksudkan untuk ikut serta berpartisipasi membantu pencegahan virus corona dan lonjakan pasien.
Sedangkan untuk langkah antisipasi, Pemkab Cilacap telah melakukan pengawasan di perbatasan Cilacap.
Termasuk menghentikan bus-bus yang membawa penumpang warga Cilacap untuk dilakukan pemeriksaan.
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji juga mengimbau kepada perantau yang sudah tiba di kampung halaman untuk periksa kesehatan di Puskesmas terdekat.
Sementara itu Sekda Kabupaten Cilacap Farid Ma'ruf mengatakan jumlah perantau yang pulang kampung dipastikan lebih dari 5 ribu orang. (Muhammad Yunan Setiawan)
• Kisah Pilu di Tasikmalaya, Jenazah Pasien Positif Corona Nginap Sehari di Mobil Ambulans
• Saya Legowo Demi Keselamatan Orang Banyak, Hajatan Penikahan Berhenti Seketika di Kesugihan Cilacap
• Jangan Mudik! Makin Masif Dikampanyekan Pemprov Jateng, Ganjar: Ini Demi Keluarga Tercinta
• Mengintip Keajaiban Potensi Lokal Banyumas, Ciu Wlahar Dilirik Bupati Banyumas Bikin Hand Sanitizer