Wabah Virus Corona

Pasien Corona Ditolak di Pangandaran Akhirnya Dirawat di Cilacap, Begini Kronologi Versi Dinkes

Heboh kabar Pasien Dalam Perawatan (PDP) Corona asal Pangandaran ditolak beberapa rumah sakit di sana.

Editor: Rival Almanaf
Tribunbanyumas.com/ Permata Putra Sejati
Simulasi petugas medis yang menggunakan perlengkapan khusus saat menangani pasien Corona 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Heboh kabar Pasien Dalam Perawatan (PDP) Corona asal Pangandaran ditolak beberapa rumah sakit di sana.

Karena tidak kunjung mendapat rumah sakit, akhirnya pasien tersebut dirawat di RSUD Cilacap Jawa Tengah.

Menanggapi kabar tersebut Kadinkes Kabupaten Pangandaran Jawa Barat angkat bicara.

Ia membantah adanya penolakan, menurutnya pasien dibawa ke daerah lain karena ruang isolasi di rumah sakit terdekat dengan Kabupaten Pangandaran, dalam kondisi penuh.

"Puskesmas sudah kontak Rumah Sakit Banjar, Ciamis, Tasik, namun ruangan isolasinya penuh," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yani Ahmad Marzuki saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (21/3/2020).

Yani sekaligus membantah informasi yang beredar bahwa pasien ditolak di sejumlah rumah sakit.

Dari Saling Ejek, Remaja 16 Tahun Di Semarang Ini Dikeroyok, Dipukuli Paving Block

Solo Tetapkan KLB Corona, Pedagang di Pasar Gede: Harga Tidak Naik Tapi Pembeli Sepi

Pemerintah Indonesia: Tidak Semua Warga Akan Bisal Langsung Ikuti Rapid Test Corona

Resmi! Polri Tunda Penerimaan Tamtama, Bintara, hingga Taruna Akpol 2020, Simak Info Lengkapnya

Hal itu, kata dia, tidak benar.

"Bukan berarti (pasien) dibawa ke sana kemari. Diombang-ambing. Tetapi lewat telepon," jelasnya.

Yani menjelaskan, pasien tersebut menderita demam tinggi selama empat hari di Jakarta.

Suhu tubuhnya 38 derajat Celcius.

"Pengakuan pasien, ia sempat kontak dengan pasien positif covid di Jakarta. Kata dia, pasien positif itu sudah meninggal dunia," jelas Yani.

Pasien bukan warga Pangandaran

Dia melanjutkan, pasien ini kemudian hendak pulang kampung ke Cilacap, Jawa Tengah.

Namun karena istrinya berada di Pangandaran, ia akhirnya menuju Pangandaran.

"Pasien ini bukan warga Pangandaran, KTP-nya Jawa Tengah," kata Yani.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved