Berita Kecelakaan

Kisah Almarhum H Supono Mustajab, Penolong Sumanto di Purbalingga, Sopir Penabrak Masih Diburu

Suasana duka masih menyelimuti kediaman pemilik Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) H Mustajab Purbalingga, Rabu (18/3/2020).

TRIBUN BANYUMAS/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Suasana di rumah duka Almarhum H Supono Mustajab di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Rabu (18/3/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Suasana duka masih menyelimuti kediaman pemilik Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) H Mustajab Purbalingga, Rabu (18/3/2020).

Dia adalah Almarhum H Supono Mustajab yang tinggal di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga.

H Supono meninggal dalam kecelakaan di Jalan Raya Desa Serang, Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, Senin (16/3/2020) sekira pukul 08.30.

Pemilik RSKJ Mustajab Purbalingga Meninggal, Diseruduk Mobil Bak Terbuka, Sopir Menghilang

Mulai Besok di Wilayah Perbatasan Banyumas, Pengecekan Suhu Tubuh Penumpang Bus

Ganjar Gratiskan Warga yang Mau Tes Virus Corona, Ini Daftar Tujuh RS Milik Pemprov Jateng

Kala itu, sepeda motor Vario nopol R 4204 MV yang dikendarai almarhum ditabrak sebuah mobil bak terbuka bernopol T 8528 EC.

Adapun pasca tabrakan, sang sopir mobil bak terbuka tersebut melarikan diri dan hingga saat ini masih dalam pencarian oleh pihak kepolisian.

Karangan bunga dari para kerabat dan pejabat masih berjajar rapi di sekitar pekarangan rumah H Supono.  

Keluarga dan kerabat pun hingga kini masih terlihat silih berganti berdatangan ke rumah duka.

Yassin Tahlil dikumandangkan setiap tamu yang melayat.

Keluarga mengenal sosok H Supono memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Semasa hidup Almarhum sering dimintai warga setempat untuk menolong keluarganya yang mengalami gangguan jiwa.

“Adanya yayasan RSKJ H Mustajab, terinspirasi saat almarhum masih menjadi kepala desa (Kades) dan melihat warganya terkena gangguan jiwa."

"Warganya tersebut berasal dari keluarga kurang mampu,” ujar istri H Supono, Hj Siti Sofiyatun saat dijumpai Tribunbanyumas.com, Rabu (18/3/2020).

Sembilan Orang Positif DBD, DKK Salatiga: Hasil Penelitian, Nyamuk Sudah Kebal Insektisida

Pilkada Serentak, Rekomendasi Partai Nasdem Jateng di Kebumen dan Demak, Ini Nama Paslonnya

Kesal Lihat Pemuda Mabuk Ugal-ugalan, Pria Ini Lempar Bambu, Pengendara Terjatuh dan Meninggal

Menurut Hj Siti, melihat kondisi warga seperti itu, almarhum bercita-cita untuk membantu masyarakatnya yang memiliki gangguan jiwa.

Niat suaminya tidak diketahuinya.

Sedikit demi sedikit halaman rumah diratakan untuk dibangun RSKJ.

“Waktu itu juga dibikinkan sumur. Tapi anehnya sumur kok di dalam kebun waktu itu."

"Terus ada uang lahan perkarangan itu di pondasi. Dari situlah saya mulai tahu ada rencana membangun RSKJ,” tuturnya.

Sedikit demi sedikit, kata dia, H Supono membangun ruangan yang dikhususkan untuk rawat inap pasien terkena gangguan jiwa.  

Saat itu rumah peninggalan orangtuanya dijadikan tempat penitipan pasien yang terkena ganggguan jiwa.

 “Pembangunan klinik didukung sepenuhnya oleh masyarakat sekitar."

"Masyarakat tidak ada sedikitpun yang protes maupun menolak. Tamu yang datang rata-rata berasal dari desa tetangga,” ujar dia.

Karena Ulah Geng Motor, Jari Tangan Catur Nyaris Putus, Dibacok Pakai Pedang di Mugassari Semarang

Satu Pasien Kembali Dinyatakan Negatif, Update RSMS Purwokerto: Ada Enam PDP di Ruang Isolasi

Bupati Kudus Nonaktif Dituntut 10 Tahun Penjara, Tamzil: Saya Tidak Terlibat Kasus Suap

Menurut Siti, pada 2002 klinik milik suaminya tersebut mulai diresmikan Bupati Purbalingga, Triyono Budisasongko.

Pihak pemerintah memberikan dana hibah untuk menambah bangunan klinik H Mustajab yang dibangun di lahan sawah di sebelah rumah.

“Kami kala itu benar-benar mendampingi beliau (H Mustajab) dari nol dan sekarang klinik itu sudah menjadi klinik utama,” jelasnya.

Menurut dia, H Supono dikenal bisa mengobati orang terkena gangguan jiwa.  

Hal ini tak lepas dari tirakat yang dilakoni suaminya.

“Sejak kecil H Supono telah terbiasa prihatin dan tak pernah lepas melakoni puasa Senin, Kamis."

"Waktu ajalnya menjemput pada Senin (16/3/2020) siang, almarhum juga meninggal dalam keadaan berpuasa,” imbuhnya.

Menerima Sumanto

Hj Siti menuturkan ada kisah menarik pula dimana kala itu sempat menggegerkan masyarakat secara nasional.

Yakni apa yang yang dialami Sumanto, si manusia kanibal kala itu.

Saat mengetahui Sumanto akan dibebaskan dari Lapas Purwokerto, tak ada satupun warga di desa kelahirannya mau menerima.  

Warga menolak kehadiran Sumanto.

Ini Ponsel Rekomended Buat Rekam Video Resolusi 4K, Lengkap Harga dan Spesifikasinya

Longsoran Tebing Galian C Sempat Tutup Jalan Penghubung Desa Keniten dan Windujaya di Banyumas

Istri Almarhum H Supono Mustajab, pemilik RSKJ H Mustajab Purbalingga, Hj Siti Sofiyatun.
Istri Almarhum H Supono Mustajab, pemilik RSKJ H Mustajab Purbalingga, Hj Siti Sofiyatun. (TRIBUN BANYUMAS/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS)

Hal ini membuat H Supono terketuk hatinya untuk menerima dan merehabilitasi Sumanto di kliniknya.

“Waktu itu Sumanto terkenal dengan kanibal. Tidak ada satu pun yang mau menerima. Bapak (H Supono) terketuk hatinya untuk menerima Sumanto,” terangnya.

Sebelum menampung Sumanto, kata dia, suaminya meminta izin terlebih ke Bupati Purbalingga.

Selain itu pihaknya juga meminta pernyataan dari keluarga Sumanto.

“Sampai hari ini Sumanto masih ada di sini, menjadi penghuni di klinik Yayasan An’nur."

"Kami juga telah lima kali mendatangi keluarganya untuk mengembalikan Sumanto, tapi keluarga dan masyarakat menolak,” tuturnya.

Sementara itu, anak sulung H Supono, Imam Fauzi Wahyudiana menuturkan, saat ayahnya dibawa ke RSUD dr Goeteng Taroenadibrata diterima langsung adik kandungnya yang kebetulan sedang piket. 

Saat itu adiknya masih berkomunikasi dengan ayahnya.

“Kondisi Bapak, tangan kanan, kaki kanan, dan leher patah. Kondisi seperti itu beliau masih bisa ngobrol,” jelasnya.

Penting Biar Makin Paham, Lima Tahapan Edukasi Anak tentang Virus Corona

Cegah Virus Corona Bisa Dimulai Diri Sendiri, Ikuti Panduan WHO Berikut Ini

Corona Bukanlah Virus Mematikan di Dunia, Ini Buktinya

Menurutnya, sebelum kecelakaan, ayahnya akan mengecek pembangunan vila di Desa Serang, Kecamatan Karangreja.

Tiap pagi ayahnya selalu rutin mengontrol pembangunan vilanya tersebut.

“Kebetulan mbah kakung (H Supono) sedang bangun vila. Tiap pagi mengontrol pekerjanya yang membangun vilanya,” tutur dia.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, ayahnya sempat berpesan kepada anak-anaknya agar meneruskan perjuangan H Supono.  

Anak-anaknya juga diminta untuk mengembangkan klinik peninggalannya.

“Saya harap pelaku yang menabrak Bapak saya segera tertangkap."

"Karena pelaku tidak beretika baik mendatangi keluarga korban hingga sampai sekarang,” tukasnya.

Sopir Kabur

Seperti yang telah diberitakan Tribunbanyumas.com sebelumnya, H Supono Mustajab meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Desa Serang, Karangreja, Purbalingga, Senin (16/3/2020) sekira pukul 08.30.

Warga Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga tersebut tewas seusai bertabrakan dengan sebuah mobil bak terbuka.

Pertama di Cilacap, Overpass Sigong Mulai Diujicobakan, Peresmian Tunggu Jadwal Gubernur Jateng

Tiga Desa di Kecamatan Jeruklegi Bakal Dilintasi Tol Pejagan-Cilacap, Exit Tol di Sumingkir

Desa Sumingkir Jadi Exit Tol Cilacap, Kades: Terdampak Cuma di Dusun Kedung Banteng Selatan

"H Supono Mustajab saat ini sedang mengendarai sepeda motor Vario," kata Kapolsek Karangreja, AKP Nur Susalit.

AKP Nur Susalit agak kerepotan untuk mengungkap asal muasal kecelakaan tersebut.

Sebab, sang sopir mobil bak terbuka Futura bernopol T 8528 EC, menghilang saat polisi tiba di lokasi kejadian kecelakaan tersebut.

"Kami hingga saat ini masih mencari keberadaan sopir mobil bak terbuka tersebut."

"Kami belum ketahui identitasnya. Mobil ditinggal begitu saja di lokasi kejadian," terangnya.

Berdasarkan keterangan beberapa saksi, kata AKP Nur, mobil melaju dari arah Desa Serang menuju Purbalingga.

Sedangkan motor yang dikendarai H Supono itu, dari arah sebaliknya.

Tepat di lokasi itu, diduga mobil mengalami oleng ke jalur kanan atau berseberangan sehingga menabrak motor dari arah berlawanan.

"H Supono sempat ditolong warga dan dibawa ke RSUD Goetheng Taroenadibrata. Namun akibat luka serius yang diderita korban, meninggal dunia setibanya di rumah sakit," terang Kapolsek.

Adapun bila dilihat dari kerusakan kedua kendaraan, benturan yang dialami cukup keras. 

Mobil bak terbuka itu rusak di bagian depan hingga bodi penyok dan kaca pecah.

Sedangkan motor hancur nyaris tidak berbentuk.

"Saat ini kasus kecelakaan yang menewaskan satu korban yakni pemilik RSKJ tersebut, kami sudah serahkan ke Unit Laka Satlantas Polres Purbalingga."

"Kedua kendaraan pun sudah dibawa ke sana untuk dijadikan barang bukti."

"Untuk sopir mobil, masih kami cari keberadaannya," katanya. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Hoaks, Kabar Pasien Meninggal Asal Kebumen Adalah Positif Corona

ZI Buka Suara, Pelantikan Perangkat Desa Bertarif di Purbalingga, Terjadi Juga di Cipawon Bukateja

Konsultasi Soal Virus Corona? Hubungi Dokter RSUD Margono Purwokerto, Ini Nomor Teleponnya

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved