Berita Kebumen
Gedung Eks Pabrik Gula Prembun Mau Dibongkar, Warga Kumpulkan Tanda Tangan Penolakan
Rencana pembongkaran salah satu bangunan SMPN 1 Prembun Kebumen melahirkan polemik.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Rencana pembongkaran salah satu bangunan SMPN 1 Prembun Kebumen melahirkan polemik.
Masalahnya, bangunan itu adalah bangunan bersejarah yang menjadi bagian dari eks pabrik gula Prembun di era kolonial.
Tak ayal rencana pembongkaran bangunan itu menuai protes keras dari masyarakat. Wacana itu pun ramai diperbincangkan di media sosial.
Di antara yang menentang keras wacana pembongkaran itu adalah Komunitas Poesaka Prembun.
Mereka tak segan menggalang dukungan untuk membatalkan rencana pembangunan itu, baik di dunia maya maupun melalui aksi nyata.
• Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan Kabur, Begini Penjelasan Achmad Yurianto
• Kalau Ada Petugas Mau Semprot Disinfektan di Rumah, Lapor Pak RT, Bisa Jadi Cuma Kedok Penipuan
• Ayah Perkosa Anak Selama Lima Tahun, Terungkap Setelah Ibu Marahi Gadisnya yang Berpacaran
• Dua Pasien Positif Corona di Solo, Ganjar: Lakukan Aktivitas Seperti Biasanya, Tak Usah Panik
Di komplek eks pabrik gula Prembun, mereka membentangkan kain putih untuk menggalang tanda tangan sebagai bentuk dukungan.
Ada pula banyak tulisan berisi pesan perlawanan.
"Warga keberatan jika gedung bersejarah itu dibongkar,"kata Elyas, pengurus Komunitas Poesaka Prembun
Menurut Elyas, warga mulanya tidak tahu ada wacana pembongkaran bangunan tua itu.
Tiba-tiba saja, warga dikejutkan dengan pemasangan pengumuman di tembok yang menyebut gedung untuk dibongkar, lelang Barang Milik Daerah (BMD) tahun 2020.
Sontak rencana pembongkaran itu menuai protes warga dan komunitas yang peduli sejarah.
• 24 Warga China Tertahan di Cilacap Karena Corona, Bagaimana Keadaannya?
• Kapal Pesiar MV Columbus Diizinkan Bersandar di Semarang, 352 Pelancong Ikut Tur Keliling Jateng
• Pengasuh Ponpes di Kabupaten Semarang Nikahi Anak 7 Tahun, KPA Lapor ke Polda Jateng
• 4 Orang Meninggal Karena Corona di Indonesia hingga Jumat 13 Maret Dua Sudah Diketahui Lokasinya
Ia pun mengaku pihaknya telah mengajukan keberatan kepada Pemerintah Kabupaten Kebumen terkait wacana itu.
Bangunan sejarah menurut dia perlu dilestarikan karena bisa jadi pembelajaran bagi generasi seterusnya.
Dari bangunan ini, masyarakat akan mengetahui bagaimana sejarah Prembun yang menjadi pusat industri gula di masa lampau.
"Harusnya itu sudah ditetapkan cagar budaya, kalau satu persatu bangunan dibongkar, kita mau belajar sejarah bagaimana,"katanya. (aqy)