Berita Banyumas
Mitos Keangkeran Jalan Raya Kebun Krumput Banyumas, yang Justru Banyak Undang Pengemis
Sejumlah pengemis duduk di sepanjang jalan raya Kebun Krumput, Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Sejumlah pengemis duduk di sepanjang jalan raya Kebun Krumput, Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas.
Sepanjang jalan Kebun Krumput terlihat pohon-pohon karet pinus produktif yang tingginya sekira 10 meter.
Suasana rindang dan asri semakin terasa dengan banyaknya tanaman lain seperti sengon dan mahoni.
Jika ingin berpergian ke arah Yogyakarta melalui Purwokerto dan Kebumen pasti melewati jalur Kebun Krumput.
Pengendara yang baru pertama kali melewati jalur tersebut mungkin akan terheran-heran.
Bukan karena pamandangan alamnya yang sejuk, melainkan deretan pengemis duduk di sepanjang pinggir jalan.
Inilah Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas yang dikenal dengan Desa Pengemis.
• BREAKINGNEWS: Bukan Karena Corona, Laga Uji Coba PSCS Lawan PSIM Dihentikan Sementara Karena Ini
• Duo Inzaghi Bersaudara: Filippo dan Simone Rajai Klasmen Liga Italia
Fenomena pengemis di sepanjang jalur Kebun Kruput muncul karena perpaduan antara mitos dan kebiasaan masyarakat.
Sudah sejak 1970-an, sering terjadi kecelakaan hampir setiap hari di wilayah tersebut.
Secara logis kondisi jalanan memang menanjak dan berkelok tajam sehingga rawan terjadi kecelakaan.
Mendapati kondisi yang memprihatinkan dengan banyaknya kecelakaan, warga sering berjaga bergantian jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan.
Pengendara yang melintas dengan selamat secara sukarela melemparkan uang recehan sebagai wujud terima kasih sekaligus buang sial.
• Chord Kunci Gitar Lagu Anak Burung Kakak Tua
• Chord Kunci Gitar Lagu Anak Tik Tik Tik Bunyi Hujan
Tetapi, seiring berjalannya waktu banyak pengendara membuang uang receh sebagai bentuk keselamatannya.
Mereka melakukan supaya terhindar kecelakaan di jalur Kebun Kruput.
Alhasil uang recehan banyak berceceran di jalan dipunguti warga sekitar.