Berita Banyumas

Mitos Keangkeran Jalan Raya Kebun Krumput Banyumas, yang Justru Banyak Undang Pengemis

Sejumlah pengemis duduk di sepanjang jalan raya Kebun Krumput, Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
Tribunbanyumas.com/ Permata Putra Sejati
Seorang pengemis sedang duduk di pinggiran jalan Kebun Krumput, Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, pada Minggu (1/3/2020). 

Bisa melalui pendidikan formal atau pendidikan ketrampilan supaya mereka nantinya dapat bekerja.

Tahap kedua adalah berupaya bekerja sama dengan instansi terkait misalnya kementerian agama untuk memberikan pemahaman terkait spiritual dan mitos-mitos terkait.

Selain itu bekerja sama dengan pihak kampus-kampus di Banyumas dengan nama Campus Social Responsibility (CSR).

Diharapkan mahasiswa dan mahasiswinya nantinya akan ikut mendampingi para pengemis.

Upaya penanganan pengemis di Kebun Krumput juga datang dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banyumas.

"Pemda terus memberikan peluang berupa pelatihan gratis melalui Balai Latihan Kerja (BLK) kepada masyarakat.

Memang diakui keterbatasan SDM yang dimiliki menjadi kendala kami dalam mensosialisasikan program ini," ujar Kasubbag Perencanaan Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Banyumas, Lasmiyati.

Chord Kunci Gitar Lagu Anak Burung Hantu

Babak Baru Krisis Politik Malaysia Raja Tunjuk PM Baru. Mahatir: Saya Dikhianati Pecundang Muhyidin

Para pengemis di Kebun Kruput justru menganggap pengguna jalan akan lebih hati-hati jika di pinggiran jalan terdapat banyak pengemis.

Ada atau tidak ada pengemis, para pengendara tetap melempar recehan di jalur Kebun Krumput demi keselamatannya masing-masing.

Sehingga akan mubazir jika recehan tersebut tidak diambil.

Kemiskinan adalah faktor utama penyebab terus eksisnya pengemis di sepanjang jalan Kebun Kruput.

Ditambah rendahnya pendidikan dan minimnya keterampilan menjadikan mereka tidak memiliki potensi.

Mitos yang kuat membuat mereka kuat bertahan meminta-minta.

Meski sudah diberi peringatan melarang memberikan uang kepada pengemis, tetap saja pengendara masih melakukannya dengan alasan sedekah.

Perlunya penanganan pengemis melalui pendidikan informal atau latihan kerja guna meningkatkan peluang mereka di dunia kerja.

Selain itu perlu pemahaman secara spiritual keagamaan yang di dukung para tokoh masyarakat sekitar. (TribunBanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved