Berita Banyumas
Mitos Keangkeran Jalan Raya Kebun Krumput Banyumas, yang Justru Banyak Undang Pengemis
Sejumlah pengemis duduk di sepanjang jalan raya Kebun Krumput, Desa Pageralang, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
Jika sedang tidak ada pekerjaan lain, dia memilih mengemis di jalur Kebun Krumput.
"Saya dan suami adalah pekerja srabutan. Kalau ada orang yang mempekerjakan baru saya berangkat.
Misalnya suami saya menjadi tukang bangunan sedangkan saya pembantu rumah tangga," ungkapnya.
Alasan lain di sampaikan oleh Sami (77) warga Desa Pageralang, Kemranjen.
"Dari pada berdiam diri di rumah, mending saya duduk disini dapat uang.
Lumayan uangnya bisa buat tambah-tambah beli kebutuhan pokok," ucap Sami.
Permasalahan pengemis di Kebun Krumput, hingga sekarang belum teratasi.
Kebiasaan masyarakat yang sudah sejak lama ditambah dengan minimnya ketrampilan menjadikan mereka tidak mampu terserap ke sektor riil.
• Tukang Ojek Pengkolan, Mas Pur Tanya Orang Pinter untuk Konsultasi hingga Udin Minta Buru-buru Nikah
• Menanti Aksi Pawang dari Australia Selamatkan Buaya Berkalung Ban, Difilmkan Discovery Channel
"Mereka dari dulu tidak ingin dianggap pengemis.
Sehingga kegiatan itu sudah dianggap tradisi dan diturunkan turun temurun.
Kalau dirazia juga pasti balik lagi," ujar Agus Sriyono selaku Kabid Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial (PJRS) Dinsospermades Kabupaten Banyumas.
Pemkab Banyumas masih berupaya menangani masalah pengemis di Kebun Krumput.
Dinsospermades Kabupaten Banyumas melakukan serangkaian penanganan masalah pengemis di Kebun Krumput.
Tahap pertama adalah mendata pengemis yang termasuk usia produktif terutama wanita-wanitanya supaya diberikan bekal ketrampilan.
Kemudian anak-anak akan dibina dan dibimbing supaya tidak mengikuti jejak orang tuanya.