Berita Banyumas

Banyak Bangunan Cagar Budaya Banyumas Dikhawatirkan Hilang lantaran Tak Masuk Revisi RDTR

Banyak bangunan diduga cagar budaya di Banyumas belum masuk revisi RDTR Purwokerto. Padahal, kehadiran Purwokerto saat ini diawali sejarah masa lalu.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
CAGAR BUDAYA - Gardu listrik eks ANIEM Nomor 6 di Alun-alun Purwokerto, Rabu (5/11/2025). Bangunan peninggalan Belanda itu diusulkan sebagai satu di antara cagar budaya Banyumas. 

Ringkasan Berita:
  • Rencana revisi RDTR Purwokerto Kota dinilai belum mengakomodasi keberadaan bangunan cagar budaya yang ada.
  • Padahal, perkembangan Purwokerto saat ini hasil dari keberadaan sejarah kota masa lampau.
  • Banjoemas History Heritage Community berharap, pengembangan Purwokerto dan Banyumas pada umumnya harus menghormati masa lalu dengan memunculkannya dalam RDTR.

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Proses revisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Purwokerto dinilai belum sepenuhnya mengakomodir sisi sejarah terbentuknya kota.

Hal ini terlihat dari belum masuknya puluhan objek diduga cagar budaya (ODCB) dalam data yang dipaparkan pada Forum Konsultasi Publik (FKP) Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) revisi RDTR Kawasan Perkotaan Purwokerto yang berlangsung Selasa (4/11/2025).

Jika dibiarkan, bangunan diduga cabar budaya di Banyumas dikhawatirkan hilang.

Padahal, menurut Founder Banjoemas History Heritage Community (BHHC) Jatmiko Wicaksono menilai, cagar budaya merupakan unsur penting dalam pembangunan kota.

Menurut Jatmiko, penyusunan RDTR seharusnya tidak hanya mempertimbangkan aspek tata ruang dan investasi tetapi juga memperhatikan identitas historis kota.

"Purwokerto adalah kota bersejarah."

"Maka, pembangunan ke depan harus menghormati masa lalu, bukan meniadakannya," ujarnya, Rabu (5/11/2025).

"Kota tanpa tinggalan sejarah, seperti bangunan maupun struktur tua, terlalu naif bila disebut sebagai kota bersejarah," imbuhnya.

Baca juga: Akademisi Unsoed Khawatir Tumpang Tindih ICP dengan RDTK, Sarankan Penguatan Citra Kota Purwokerto

Menurutnya, Purwokerto memiliki rentang sejarah panjang sebagai kota besar yang tumbuh dari peradaban lama.

Sejarah itu, kata Jatmiko, bukan sekadar nostalgia tetapi identitas yang membentuk arah pembangunan kota.

"Masyarakat harus tahu perkembangan kota, dari mana (awalnya) dan sampai mana."

"Kalau tidak punya masa lalu maka tidak akan ada masa sekarang," ucapnya.

Ia menambahkan, sejarah perkembangan kota dapat menjadi sumber riset, edukasi, hingga wisata.

Keberadaan bangunan tua dan struktur bersejarah bisa menjadi daya tarik akademisi, peneliti, maupun wisatawan.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved