Polemik Pembebastugasan Dosen Unnes
Rektor Unnes Mangkir, Debat Publik Batal. BEM-KM: Kami Hanya Ingin Punya Pemimpin Berintegritas
Rektor Unnes Mangkir, Debat Publik Batal. BEM-KM: Kami Hanya Ingin Punya Pemimpin Berintegritas
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Rektor Universitas Negeri Semarang ( Unnes), Prof Dr Fathur Rokhman, urung menghadiri 'debat publik' yang diselenggerakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM), Kamis (20/2/2020) malam.
Fathur mangkir dengan dalih telah ada agenda lain, yang terlebih dulu terjadwal.
Lantaran sang Rektor mangkir, acara 'debat publik' berubah format menjadi diskusi publik.
Tidak hanya format acara yang berubah, tempat yang semula direncanakan di Graha Cendekia Fakultas Teknik berpindah ke Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas (PKMU) Unnes.
• Babak Baru Polemik Pembebasan Tugas Dosen Unnes, Rektor Fathur Terima Tantangan Debat SHP
• Polemik RUU Ketahanan Keluarga, Komnas Perempuan: Spiritnya Patriarki, Semestinya Tak Diusulkan
• Disinyalir, Judi Togel Marak di Banyumas. Ini Respon PC GP Ansor
• Perihal Pembebasan Tugas Sementara, Dosen Unnes Sucipto Hadi Surati Mendikbud Nadiem Makarim
Ignatius Radite, Menteri Kajian dan Strategis BEM-KM mengatakan, pihak kampus mengingkari kesepakatan sengaja membatalkan perizinan tempat secara sepihak.
"Pada hari Rabu (19/2/2020) kami telah bertemu langsung dengan Pak Wirawan Sumbodo Wakil Dekan III Fakultas Teknik dan Pak Widi (Pengelola Ruang) terkait peminjaman ruangan."
"Sehingga, secara prosedural kami sudah mengantongi izin, tidak masalah legalitas pada perizinan ruangan itu," kata Radite saat menjelaskan kronologi pemindahan tempat, Kamis (20/2/2020) malam.
• Mengisi TTS Bisa Jaga Kesehatan Otak. Selain Itu, Apa Saja yang Bisa Dilakukan? Ini Penjelasan Ahli
Presiden BEM-KM, Muhammad Fajar Ahsanul Hakam, dia percaya lebih dari 200 mahasiswa yang datang, berkeinginan memiliki pemimpin kampus yang punya integritas.
"Kita (kami-Red) tidak berpihak pada Pak Cip atau Pak Fathur, kami berpihak pada keadilan seperti yang ada pada sumpah mahasiswa," tutur Fajar.
• Soal Sucipto, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian: Rektor Unnes Terburu-buru
Dalih Pihak Kampus: Tak Ingin Saur Manuk
Terpisah, pihak kampus berdalih Debat Akademik -yang kemudian menjadi Diskusi Publik-, belum ada tema, teknis, dan sebagainya belum disepakati bersama.
"Debat akademik seharusnya temanya dirancang berbasis keilmuan atau ilmiah."
"Karena kedua belah pihak dari Fakultas Bahasa dan Seni debat dapat dapat dirancang dari perspektif linguistik."
• Cerita Pedagang Peti Jenazah Sering Dengar Bunyi Ketukan dari Dalam Peti, Besoknya Ada Yang Beli
"Kalau masalahnya yang diangkat terkait politik, hukum, pendidikan atau yang lain maka perlu melibatkan orang-orang yang berkompeten dibidangnya dari kedua belah pihak."
"Kalau tidak ada aturan dan ketentuan yang disepakati bisa menjadi liar “saur manuk” dan tidak ada dampak akademik yang didapat,” kata Abdurrahman pada rilis yang diterima Tribunjateng.com pada, Kamis (19/2/2020) siang.
Diskusi Publik tersebut diisi oleh akademisi Universitas Katolik Soegijopranoto Semarang, Donny Danardono; pakar komunikasi politik Universitas Diponegoro, Triyono Lukmantoro; Pemimpin Redaksi Suara Merdeka. Gunawan Permadi; Dosen Unnes yang dibebastugaskan, Sucipto Hadi Purnomo; dan Menteri Kajian dan Strategis BEM KM Unnes, Ignatius Radite; serta dimoderatori oleh Gunawan Budi Susanto.
• Soal Pembebastugasan Dosen Unnes, Akademisi Ubhara: Mengorbankan Kampus Tempat Suci Berpikir Kritis
Sebelumnya, Rektor Terima Tantangan Debat Terbuka