Polemik Pembebastugasan Dosen Unnes
Rektor Unnes Mangkir, Debat Publik Batal. BEM-KM: Kami Hanya Ingin Punya Pemimpin Berintegritas
Rektor Unnes Mangkir, Debat Publik Batal. BEM-KM: Kami Hanya Ingin Punya Pemimpin Berintegritas
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: yayan isro roziki
Oleh Rektor Unnes, Prof Dr Fathur Rokhman, SHP dibebastugaskan lantaran dinilai membuat postingan yang mengandung unsur hinaan terhadap simbol negara dan Kepala Negara, Joko 'Jokowi' Widodo.
• Timnya Takluk, Asisten Pelatih Persib Bandung Nilai 2 Hal Ini Jadi Kelebihan PSCS Cilacap
Merasa ada yang janggal dengan pelbagai hal soal pembebastugasan dirinya sebagai dosen, SHP pun menantang sang Rektor untuk debat terbuka.
Gayung bersambut, Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Dr Fathur Rokhman, menerima tantangan debat terbuka dari dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Dr Sucipto Hadi Purnomo.
Sucipto menantang Fathur untuk berdebat tentang unggahannya di media sosial faceook (fb), yang disebut sebagai penghinaan kepada kepala negara.
• Tim EKA Kemendikbud: Sucipto Dibebastugaskan karena Temukan Dugaan Plagiasi Rektor Unnes
"Kalau soal debat saya terbuka saja karena saya memang senang keilmuan. Kalau itu inisiatif dari dosen, ya mangga (silakan) saja digelar," jelas Fathur, seperti dilansir Kompas.com, Selasa (18/2).
Menurut Fathur, terkait debat atau diskusi di kampusnya sudah menjadi tradisi dalam mengkritisi suatu kajian ilmiah dengan melibatkan program studi, fakultas, lembaga penelitian dan universitas bahkan mahasiswa.
"Ini (diskusi) sudah hidup mentradisi di kampus kami, baik di tingkat prodi, fakultas, lembaga penelitian dan universitas bahkan mahasiswa," jelasnya.
• Detik-detik Penjaga Sarang Walet Ditikam Komplotan Rampok Hingga Tewas. Begini Kesaksian Istri
• Kondisi Jembatan Sindang Bikin Ngeri Pengguna, Ini yang Dijanjikan Pemkab Purbalingga
• Wawancara Khusus dengan Sucipto Hadi, Dosen Unnes yang Dibebastugaskan oleh Rektor
• Mencengangkan! Pasien Ini Mainkan Biola sembari Jalani Operasi Pengangkatan Tumor Kepala
Kendati demikian, Fathur berujar proses pemeriksaan terhadap terhadap Sucipto masih terus berlangsung.
"Setiap dosen diduga melakukan disiplin tingkat berat dapat mengklarifikasi dalam pemeriksaan. Hasil pemeriksaan terus kami laporkan ke KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara--Red) dan Kemendikbud," katanya.
Fathur menyampaikan, kampusnya sangat tegas terhadap unggahan di media sosial dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa Unnes yang berisi penghinaan terhadap simbol NKRI dan kepala negara.
"Kami komitmen membangun Unnes sebagai kampus merdeka dengan SDM unggul berkarakter, termasuk cerdas bermedia sosial tanpa hoaks dan hate speech," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Rektor Unnes Mangkir dari Debat Akademik, Panitia Dipaksa Pindah Tempat oleh Pihak Kampus
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/debat-publik-diskusi-publik-bem-km-unnes.jpg)