Berita Nasional

Polemik RUU Ketahanan Keluarga, Komnas Perempuan: Spiritnya Patriarki, Semestinya Tak Diusulkan

Polemik RUU Ketahanan Keluarga, Komnas Perempuan: Spiritnya Patriarki, Semestinya Tak Diusulkan

net.
Ilustrasi ketahanan dan keharmonisan keluarga. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketahanan Keluarga menuai berbagai macam respon, dari  publik.

Sejumlah kalangan melontarkan reaksi negatif terhadap RUU Ketahanan Keluarga ini.

RUU usulan DPR RI ini dinilai penuh nuansa patriarki dan membawa kemunduran bagi semangar emansipasi wanita.

Kritik atas RUU ini di antaranya datang dari Komnas Perempuan. Komisioner Komnas Perempuan, Bahrul Fuad, menyatakan substansi RUU Ketahanan Keluarga memakai perspektif budaya patriarki.

Daftar Jenis Pelanggaran yang Terekam Kamera Tilang Elektronik untuk Pengendara Motor dan Mobil

Disinyalir, Judi Togle Marak di Banyumas. Ini Respon PC GP Ansor

Cerita Pedagang Peti Jenazah Sering Dengar Bunyi Ketukan dari Dalam Peti, Besoknya Ada Yang Beli

Mengisi TTS Bisa Jaga Kesehatan Otak. Selain Itu, Apa Saja yang Bisa Dilakukan? Ini Penjelasan Ahli

Menurut Bahrul, RUU Ketahanan Keluarga seolah menarik perempuan hanya boleh aktif di ranah domestik.

"RUU Ketahanan Keluarga ini spiritnya patriarki. Jadi menarik lagi perempuan ke ranah kerja-kerja domestik. Kalau orang Jawa itu, istilahnya sumur, dapur, kasur," kata Bahrul kepada Kompas.com, Jumat (21/2/2020).

"Padahal di era sekarang kita bersama mendorong perempuan agar bisa setara dengan laki-laki, menempati posisi-posisi strategis di ranah publik," ujar dia.

Dia mengatakan, RUU Ketahanan Keluarga bertentangan dengan visi pemerintah yang ingin menciptakan sumber daya manusia unggul.

Selebrasi Mahmoud Eid dapat Reaksi Keras dari Persija, Aji Santoso Bicara Latar Belakang Pemainnya

Menurut Bahrul, penciptaan sumber daya manusia (SDM) unggul artinya memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh masyarakat.

Bahrul menyebutkan, dalam hal ini perempuan mesti diberikan hak yang sama dengan laki-laki untuk bisa berkontribusi bagi negeri.

"Ini juga bertentangan dengan spirit kita bersama membangun sumber daya manusia yang unggul, yang jadi visi pemerintah."

"Visi SDM unggul itu memberikan kesempatan kepada semua masyarakat, khususnya perempuan untuk bisa beraktivitas, mengembangkan potensi untuk sama-sama membangun negeri," tuturnya.

Timnya Takluk, Asisten Pelatih Persib Bandung Nilai 2 Hal Ini Jadi Kelebihan PSCS Cilacap

Tak Semestinya Diusulkan

Maka, menurut Bahrul, RUU Ketahanan Keluarga tidak semestinya diusulkan.

Ia mengatakan, RUU Ketahanan Keluarga juga terlalu mengatur urusan pribadi warga negara.

Dia mengatakan, sebaiknya DPR menyelesaikan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) yang belum rampung sejak periode lalu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved