Berita Nasional

Mendikbud Nadiem Sebut 3 'Dosa' Tak Terampuni di Sekolah: Apakah Kami Punya Kekuatan Menanganinya?

Mendikbud Nadiem Sebut 3 'Dosa' Tak Terampuni di Sekolah: Apakah Kami Punya Kekuatan Menanganinya?

WARTA KOTA/Henry Lopulalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Nadiem Anwar Makarim, menyebut ada tiga 'dosa' yang tak bisa ditoleransi dan tak terampuni di sekolah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu, menungkapkan hal tersebut saat rapat dengan Komisi X DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Ketiga 'dosa' tak termapuni itu, menurut Nadiem, adalah pendidikan yang mengarah ke radikalisme, kekerasan seksual, dan perundungan/perisakan atau biasa disebut bullying.

Jet Tempur F-16 yang Diupgrade TNI AU Mampu Gendong Rudal Jarah Jauh Berteknologi Canggih

3 Avanza Kiriman dari Jateng Ini Sudah Sebulan Mangkrak di Pelabuhan Makassar, Tak ada yang Ambil

Video Antusiasme Suporter Tonton Laga PSCS Cilacap Vs Persib Bandung

Hasil Sementara PSCS Cilacap vs Persib Bandung, Tuan Rumah Unggul Cepat di Babak Kedua

Hal itu ia sampaikan ketika mendapatkan pertanyaan soal penanganan kasus bullying di sekolah dari anggota Komisi X DPR.

"Saya sangat setuju bahwa nggak bisa hal-hal yang negatif ini hanya dilakukan dengan penguatan karakter."

"Harus ada tindakan tegas. Harus ada konsekuensi yang sangat berat bagi pelaku yang bisa disebut dosa-dosa di sekolah kita."

"Dosa-dosa ini secara pribadi, menurut saya ada tiga dosa yang harusnya ada penindakan tegas," kata Nadiem.

Hati-hati! Sembarang Gunakan Lampu Dim Bisa Mengundang Celaka. Ini Panduannya. . .

"Satu, adalah radikalisme yang diajarkan kepada anak-anak kita. Kedua, adalah kekerasan seksual, dan ketiga adalah kekerasan yaitu bullying," lanjut dia.

Menurut Nadiem, harus ada tindakan tegas terhadap tiga 'dosa' tersebut.

Ia mengakui bahwa penanganannya tidak bisa sekadar dengan strategi penguatan karakter atau perubahan pola pikir.

"Tentang tiga dosa ini bahwa ini harus penindakan yang luar biasa seriusnya dan tegas."

Kadernya Tak Dipilih PDIP, Gerindra Jateng Ingin Ada Poros Baru

"Ini yang sedang kami rumuskan caranya. Jadi enggak bisa perubahan pola pikir doang. Harus ada tindakan yang tegas," tuturnya.

Ia pun mengatakan saat ini Kemdikbud tengah mengkaji mengenai tindakan yang tepat untuk menangani hal-hal tersebut.

Sebab, kata Nadiem, dalam hal ini sebenarnya pemerintah daerah dan dinas pendidikan yang secara langsung berkoordinasi dengan sekolah-sekolah setempat.

Maling Bobol Minimarket di Banyumanik Semarang, Satu Barang Ini yang Diambil, Polisi Buru Pelaku

Seorang Ayah Setubuhi Anak Selama Tiga Tahun Saat Istri Sakit Keras

Siap-siap! Selain Plastik Menkeu Usulkan Tarif Cukai untuk Minuman Berpemanis. Ini Alasannya. . .

Perihal Pembebasan Tugas Sementara, Dosen Unnes Sucipto Hadi Surati Mendikbud Nadiem Makarim

"Apakah saya punya kekuatan atau kemampuan sebagai Kemdikbud untuk menanganinya? Mungkin."

"Tapi harus kami kaji dulu. Bagaimana yang bisa kami lakukan. Terutama karena sekolah dan konsekuensi itu dipegang di dinas pendidikan. Di pemerintah daerah," ujar Nadiem. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nadiem Bicara 3 'Dosa' di Sekolah: Radikalisme, Kekerasan Seksual, dan "Bullying"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved