Berita Otomotif
Hati-hati! Sembarang Gunakan Lampu Dim Bisa Mengundang Celaka. Ini Panduannya. . .
Hati-hati! Sembarang Gunakan Lampu Dim Bisa Mengundang Celaka. Ini Panduannya. . .
TRIBUNBANYUMAS.COM - Lampu jarak jauh atau dikenal juga sebagai high beam utawa lampu dim, sangat membantu pandangan pengemudi saat malam hari.
Terutama, membantu jarak pandang kala mengemudi di jalan yang sepi gelap, berliku, tanjakan/turunan.
Namun, bila digunakan sembarangan, lampu dim bisa mengundang celaka bagi pengguna jalan lain, terutama yang datang dari arah berlawanan.
Karena itu, komponen ini tidak boleh digunakan sesuka hati.
• Kadernya Tak Dipilih PDIP, Gerindra Jateng Ingin Ada Poros Baru
• Maling Bobol Minimarket di Banyumanik Semarang, Satu Barang Ini yang Diambil, Polisi Buru Pelaku
• Ikut Memandikan Jenazah Ashraf Sinclair, Ustaz Ahmad Habib Uraikan Ketakjubannya: Masya Allah. .
• Babak Pertama Uji Coba PSCS Cilacap Lawan Persib Bandung Tuan Rumah Imbangi Tim Tamu
Jusri Pulubuhu selaku Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menjelaskan, lampu dim sebaiknya hanya dinyalakan pada jalanan yang sepi dan tidak ada penerangan.
Perlu diketahui, lampu dim tidak boleh digunakan saat ada kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan.
“Lampu dim atau high beam hanya digunakan ketika visibilitas di depan kabur, dan lakukan hanya sekejap bukan secara terus menerus. Ketika ada kendaraan lain high beam harus diturunkan ke low beam,” ujar Jusri kepada Kompas.com belum lama ini di Jakarta.
• Seorang Ayah Setubuhi Anak Selama Tiga Tahun Saat Istri Sakit Keras
Hal ini bertujuan untuk menarik perhatian pengguna jalan lainnya agar mengetahui keberadaan kita.
“Seperti saat memasuki tikungan ada blind spot, high beam digunakan agar pengendara bisa berkomunikasi dengan pengemudi lainnya, sehingga pengemudi lain bisa dari jauh mendeteksi keberadaan kita,” ujar Jusri.
Kebanyakan masyarakat Indonesia juga salah paham akan kegunaan high beam.
• Kini Bebas, Zikria Dzatil Penghina Wali Kota Surabaya Risma: Saya Merasakan Kebaikan Bunda Risma
Banyak yang menggunakan lampu ini sebagai alat untuk komunikasi terhadap pengemudi lain, ketika akan menyalip kendaraan, padahal hal tersebut tidak tepat untuk dilakukan.
“Ketika ingin menyalip kendaraan, cukup dengan menyalakan lampu sein. Kecuali pergerakan kendaraan di depan saat menyalip berbahaya, misalnya kendaraan tersebut tiba-tiba menutup lajur kita, baru boleh dinyalakan,” ujar Jusri.
• Raih Cumlaude di UGM, Ahmad Suyoko jadi Pemuda Pertama di Kampungnya yang Bisa Kuliah
• Momen Viral Siswa Didik Polisi Ini Cium Kaki Ayahnya yang Seorang Tukang Bakso, Peserta Lain Terharu
• Turis Perempuan Asal Rusia Tewas Terseret Ombak di Bali
• Gara-gara Minum Teh, Bocah 7 Tahun Dianiaya hingga Tewas. Pelaku Tidur Pulas saat Diperiksa Polisi
Jusri berpesan usahakan untuk selalu menggunakan lampu jarak dekat, karena sinar terang pada lampu jauh akan menyebabkan pengendara lain terganggu.
Ini bisa membahayakan pengemudi lainnya, oleh karena itu gunakan high beam hanya dalam keadaan tertentu atau terpaksa. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Asal-asalan Pakai Lampu Dim Bisa Bikin Celaka Orang Lain