Teror Virus Corona
Kisah Detik-detik Terakhir WNI Jalani Observasi di Natuna, Makan dan Tidur Bak di Hotel Bintang 5
Kisah Detik-detik Terakhir WNI Jalani Observasi di Natuna, Makan dan Tidur Bak di Hotel Bintang 5. setelah jalani masa observasi 285 wni dipulangkan
Setelah selesai menjalani masa observasi selama 14 hari di Natuna, untuk memastikan tidak terjangkit virus corona, 285 warga negara Indonesia (WNI) dikembalikan ke kampung halaman.
Di detik-detik terakhir, mereka berkisah bagaimana menjalani kehidupan selama masa observasi. Seperti Apa?
TRIBUNBANYUMAS.COM - Masa observasi untuk 238 warga negara Indonesia (WNI) yang divekuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, di Natuna akan berakhir pada Minggu (16/2/2020) esok.
Selain mereka yang dievakusi, tim penjemput, tim aju, tim kemenlu dan kru pesawat yang berjumlah 47 orang juga dikarantina untuk keperluan observasi selama 14 hari.
Sehingga, total mereka yang menjalani masa karantian atau masa observasi di Natuna adalah 285 orang.
Rencananya, ke-285 orang yang telah selesai menjalani masa observasi itu akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Seperti apa?
• WHO Sempat Pertanyakan Indonesia Negatif Virus Corona, Begini Pernyataan Resmi Terbarunya . . .
• Chen Jurnalis yang Videokan Tumpukan Mayat Diduga Korban Corona, Menghilang. Diculik Pemerintah?
• Bali Dikabarkan Mundur dari Kandidat Penyelenggara U-20 pada 2021, Ini Respon Ketum PSSI Iwan Bule
• Kapolri Ungkap Kelakukan Buruk 1 Persen dari 470.000 Anggota Polri. Sindir Siapa?
Masa observasi dan karantina yang dilakukan tim Komando Tugas Gabungan Terpadu Operasi Kemanusiaan Natuna (Kogasgabpad) 285 WNI akan berakhir pada Sabtu (15/2/2020).
Sehari menjelang dipulangkan, menu makanan mereka terus diperhatikan, mulai dari menu sarapan, makan siang, hingga makan malam, serta asupan vitamin.
Hal itu terlihat dari kiriman video yang berdurasi 2 menit 17 detik yang diterima Kompas.com dari staf Humas Kementerian Kesehatan RI, Dede Lukman.
Dalam video yang direkam oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Budi Sylvana MARS menceritakan, dua orang WNI dari Wuhan tampak sedang asyik menikmati sarapannya, yakni Fico dan Elfi.
• Saling Sapa di Facebook, Lanjut Mesum di Bumi Perkemahan. Janda Muda dan Berondong Digrebek Polisi
Fico, salah satu WNI dari Wuhan yang menjalani karantina di Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, mengaku sangat berterima kasih atas apa yang didapatkan dirinya selama berada di lokasi karantina ini.
Menu Makanan Enak
Sebab, tidak saja fasilitas tempat tinggal yang selalu diperhatikan kebersihan dan kesehatannya, bahkan menu makanan sehari-hari juga diperhatikan, mulai dari sarapan hingga makan malam, sampai asupan vitaminnya.
"Saya sangat berterima kasih sekali karena semua keperluan kami selama di karantina sangat diperhatikan," kata Fico seperti dalam video tersebut, Jumat (14/2/2020).
• Janda 40 Tahun dan Remaja 17 Tahun Ngamar 4 Hari. Awalnya Ngaku Ibu-Anak, Ini yang Terjadi
Fico juga memaparkan menu sarapan yang dikonsumsinya, yakni sosis goreng, tempe goreng, serta daging sapi plus sayur yang dicampur dengan mi goreng.
"Setiap hari menu sarapan mantap-mantap, belum lagi menu makan siang dan makan malamnya, lebih mantap lagi," ceritanya.
Fico juga nengaku semua menunya enak dan pas di lidahnya, bahkan dia selalu ingin menambah makanan, baik sarapan maupun saat makan malam.
Seperti Tidur di Hotel Bintang 5
Senada juga diungkapkan Elfi, WNI lainnya yang juga mengaku sangat cocok dengan menu yang diberikan, mulai dari sarapan hingga makan malam.
• Indonesia Masih Negatif Virus Corona, Benarkah Cuaca dan Matahari Jadi Benteng? Ini Penjelasannya
Elfi bahkan mengaku tidak pernah mendapatkan seperti ini, meski berada di lokasi karantina dan tidur di hanggar, tetapi terasa berada di hotel bintang lima.
"Sangat sangat luar biasa, terima kasih masyarakat Natuna, terima kasih tim Kemenkes dan TNI, dan terima kasih juga kepada Pemerintah Indonesia," ungkapnya.
"Yang pasti setiap hari menu makannya empat sehat lima sempurna," serunya seraya tersenyum.
Dalam video tersebut, Fico dan Elfi juga mengatakan bahwa Natuna memiliki makanan khas, yaitu cumi segar yang selalu mereka dapatkan dalam menu makan siang dan makan malam.
"Ikannya juga segar, jika dibandingkan dengan di Wuhan, makanan di Natuna lebih mantap, menggugah selera," kata Fico.
• Ganjar Usulkan SMP Muhammadiyah di Purworejo Tempat Terjadinya Bullying Ditutup. Sampai Separah Itu?
Dijemput Banyak Pejabat
Sebelumnya, skema pemulangan sudah diputuskan bahwa observasi WNI dari Wuhan yang saat ini tinggal di Natuna berakhir pada Sabtu (15/2/2020) pukul 12.00 WIB.
Artinya, hari Sabtu pagi adalah pengecekan kesehatan terakhir, setelah itu menyiapkan mereka untuk diterbangkan ke Jakarta.
Bahkan rencananya, Menkes, Menko PMK, Kepala BNPB, dan beberapa pejabat lain akan ikut menjemput ke Kabupaten Natuna.
• Masa Observasi di Natuna Selesai, Ratusan WNI yang Dievakuasi dari China Dipulangkan ke Daerah Asal
• Polisi Ringkus 8 Remaja Gangster. Sita Senjata Tajam dari Clurit hingga Pisau
• UGM Terbaik di Tanah Air, Ini 10 Kampus Indonesia yang Masuk 200 Terbaik Asia
• Siswi SMP di Purworejo Korban Bullying Berkebutuhan Khusus, Ganjar: Kita Sedang Merayu Orangtuanya
Sebelum warga yang diobservasi diberangkatkan ke Jakarta, tentunya terlebih dahulu akan dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Baru setelah pukul 12.00 WIB atau setelah makan siang, mereka bisa diberangkatkan menuju ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Direncanakan, akan ada prosesi kecil pelepasan warga yang diobservasi di Bandara Natuna menuju Jakarta.
Saat mereka tiba di Jakarta akan disambut oleh Komisi IX DPR RI dan perwakilan pemerintah daerah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita WNI di Natuna Sehari Jelang Dipulangkan: Makanan Enak, Tidur Serasa di Hotel Bintang 5