Berita CPNS 2019
2 Peserta Tes SKD CPNS 2019 untuk Pemkab Tegal Bawa Jimat, Didiskualifikasi?
2 Peserta Tes SKD CPNS 2019 untuk Pemkab Tegal Bawa Jimat, Didiskualifikasi? ini penjelasan panitia
TRIBUNBANYUMAS.COM - 2 Peserta Tes SKD CPNS 2019 untuk Pemkab Tegal Bawa Jimat, Didiskualifikasi? ini penjelasan panitia
Seleksi CPNS 2019 di Kota Semarang membawa cerita tersendiri.
Pasalnya dalam tes SKD yang digelar di Universitas Dian Nusantara (Udinus) Kota Semarang ditemukan sejumlah peserta yang kedapatan membawa benda yang disinyalir sebagai jimat.
Mereka kedapatan membawa jimat saat pelaksanaan tes SKD untuk Pemerintah Kabupaten Tegal.
• Kronologi 3700 Orang Terjebak di Kapal Pesiar Mewah karena Virus Corona, Bersumber dari Pria Tua Ini
• Indra 3 Bulan Cari Kekasihnya, 5 Tahun Kemudian Baru Tahu Vivin dan Keluarga di Banyumas Dibunuh
• Kisah di Balik Penemuan Korban Pembunuhan di Sigaluh: Saat Tim Putus Asa, Terdengar Suara Memanggil
• Rumahnya di Banyumas Jadi Lokasi Pembantaian Satu Keluarga, Misem Ungkap Kejadian 20 Hari Setelahnya
Ketua Pelaksana dari Udinus untuk CAT CPNS 7 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, Mohamad Sidiq mengatakan ada dua jimat yang ditemukan oleh petugas sewaktu pelaksanaan tes SKD CPNS 2019 untuk Pemerintah Kabupaten Tegal.

"Benar ada yang membawa jimat saat pelaksanaan SKD," ujarnya saat dihubungi Kompas.com (Tribunbanyumas.com networks), Jumat (7/2/2020).
Ia mengungkapkan, kedua jimat tersebut berupa kertas yang bertuliskan arab gundul serta ketapel yang dibalut kain berwarna merah.
Lebih lanjut, kertas yang bertuliskan arab gundul tersebut ditemukan pada peserta tes pada Senin (3/2/2020) untuk sesi 1.
Jimat bertuliskan arab gundul tersebut, imbuhnya ditemukan pada saku celana salah satu peserta.
"Itu ditemukan pada saat pemeriksaan badan," katanya lagi.

Dibalut kain merah
Lalu, jimat berikutnya yakni ketapel yang dibalut kain berwarna merah ditemukan dua hari setelahnya yakni Rabu (5/2/2020) pada peserta yang tes saat sesi 1.
Jimat berupa ketapel tersebut, kata dia, ditemukan juga saat pemeriksaan badan sebelum tes SKD dimulai.
Kemudian, pemilik dari kedua jimat tersebut diketahui dari peserta dengan jenis kelamin laki-laki.
"Kami juga tidak menanyakan kegunaannya untuk apa karena untuk menjaga perasaan peserta tersebut," terangnya.