Berita Nasional

Pemerintah Anugerahi 10 Tokoh Gelar Pahlawan Nasional, Siapa saja Mereka?

Kakak mendiang Marsinah, Marsini memohon agar semua pihak tak melupakan Marsinah dan melanjutkan perjuangannya dalam membela kaum buruh.

|
Editor: Rustam Aji
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
JADI PAHLAWAN NASIONAL - Marsinah, aktivisi buruh perempuan yang menjadi simbol perlawanan buruh, tepat di Hari Pahlawan, dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional, Senin (10/11/2025). 

Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah dari Provinsi Sumatera Barat, Pahlawan bidang perjuangan pendidikan Islam).

Rahmah El Yunusiyyah adalah ulama, pendidik, dan pejuang kemerdekaan yang dedikasinya paling menonjol dalam mempelopori pendidikan perempuan Islam di Indonesia.

Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dari Provinsi Jawa Tengah, Pahlawan bidang perjuangan bersenjata.

Tradisi Politis Gelar Pahlawan Nasional Artikel Kompas.id Perjuangan militer Sarwo Edhie dimulai sebagai komandan kompi dalam TKR selama periode perang kemerdekaan 1945-1949.

 Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pahlawan bidang perjuangan pendidikan dan diplomasi.

Sultan Muhammad Salahuddin berperan besar di bidang pendidikan dan menjadikan HIS di Raba pada tahun 1920, sekolah kejuruan wanita tahun 1922, hingga sekolah agama dan umum tahun 1922.

Baca juga: Sehari Banyumas Dilanda 23 Kejadian Bencana, Didominasi Tanah Longsor

Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil dari Provinsi Jawa Timur, Pahlawan bidang perjuangan pendidikan Islam.

Syaikhona Muhammad Kholil merupakan ulama karismatik yang menempuh jalur pendidikan kultural, sosial, dan agama.

Almarhum Tuan Rondahaim Saragih dari Provinsi Sumatera Utara, Pahlawan bidang perjuangan bersenjata.

Tuan Rondahaim Saragih dikenal sebagai Napoleon dari Batak.

Di bawah kepemimpinan Tuan Rondahaim Saragih, pasukan rakyat di Simalungun mencatatkan riwayat perjuangan menonjol melawan kolonialisme Belanda dengan fokus pada pertahanan kemerdekaan yang berhasil.

Kemenangan signifikan terutama setelah pertempuran Dolok Merawan dan Dolok Sagala.

Almarhum Zainal Abidin Syah dari Provinsi Maluku Utara, Pahlawan bidang perjuangan politik dan diplomasi) Zainal Abidin Syah adalah Sultan Tidore ke-37 yang memimpin sejak tahun 1946 hingga wafatnya pada tahun 1967.

Sementara itu, atas pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto dan Gus Dur, disambut baik Partai Golkar.

Hal itu disampaikan Ketua Bidang Media dan Opini DPP Partai Golkar, Nurul Arifin.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved