Kebumen Berdaya
Kronologi Tanggul Sungai di Karanganyar Kebumen Jebol, Rendam Perumahan dan Jalan Nasional
Empat desa di Kecamatan Karanganyar terdampak luapan air sungai dengan ketinggian 30 cm hingga 1 meter.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Tanggul di dekat pemukiman warga Kelurahan Panjatan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen jebol hingga mengakibatkan luapan air Sungai Karanganyar menggenangi pemukiman dan ruas jalan nasional pada Minggu (9/11/2025) sekira pukul 20.00.
Empat desa di Kecamatan Karanganyar terdampak luapan air sungai dengan ketinggian 30 cm hingga 1 meter.
Empat wilayah tersebut masing-masing Karangkemiri, Candi, Plarangan, dan Panjatan.
Pantauan di Kelurahan Panjatan pada Senin (10/11/2025), tampak kandi tanggul berisi pasir berserakan di sekitar titik tanggul yang jebol.
Warga sekitar sibuk membersihkan endapan lumpur serta perabotan rumah yang basah pasca banjir luapan air sungai pada Minggu malam.
Masjid yang tidak jauh dari tanggul turut terdampak luapan air sungai. Bahkan kantor kelurahan juga tidak luput dari terjangan luapan air sungai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir luapan air sungai tersebut mulai surut sekitar pukul 23.00. Kejadian tersebut merupakan banjir luapan air sungai kali ketiga dalam kurun waktu 1 tahun. Banjir pernah terjadi pada November 2024, Maret 2025 dan November tahun ini.
Warga sekitar, Agus tampak sibuk membersihkan teras rumahnya dari sampah serta endapan lumpur. Lokasi rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari tanggul yang jebol tersebut.
Sebelum tanggul jebol, terangnya, warga turut memantau kondisi tanggul tersebut. Jebolnya tanggul itu bermula dari kebocoran yang ada di tumpukan kandi tanggul bagian tengah. Mengetahui kejadian itu warga langsung bergegas untuk menjauh dari tanggul.
"Terus kita lari ke rumah masing-masing," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin siang.
Dia mengaku selalu was-was ketika hujan karena kondisi tanggul tersebut. Berkaca dari banjir sebelumnya, jelas Agus, debit air sungai naik ketika hujan selama 1 jam.
"Jadi kalau tanggul tidak kuat pasti jebol," terangnya.
Dia berharap tanggul tersebut dapat dibuat permanen sehingga warga aman dan tidak disibukan dengan aktivitas pasca banjir.
"Kita selalu disibukan pasca banjir, bisa dua hari, tiga hari ini (bersih-bersih)," jelas Agus.
Hal senada juga disampaikan warga lain, Margono. Dia berharap dapat dibangun parapet di tanggul tersebut selain beronjong sehingga lebih kuat menahan debit air sungai yang naik saat hujan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/Banjir-sisa-kebumen.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.