Berita Pati

Suami Ditahan, Istri Supriyono dan Teguh Istiyanto Terus Dukung Perjuangan AMPB Pati

Istri Supriyono dan Teguh Istiyanto menyatakan tetap mendukung perjuangan suami dan AMPB Pati meski suami mereka ditahan polisi.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/MAZKA HAUZAN NAUFAL
DUKUNG SUAMI - Anik Sriningsih (kanan), istri Supriyono alias Botok, dan Siti Khodijah, istri Teguh Istiyanto, memberikan keterangan kepada wartawan di Warung Kerang (WK) Kaliampo, Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Senin (3/11/2025) malam. Mereka menyatakan tidak patah semangat mendukung perjuangan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) sekalipun kini suami mereka ditahan polisi. 

Ringkasan Berita:
  • Istri aktivis Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) Supriyono dan Teguh Istiyanto tetap mendukung perjuangan warga Pati meski suami mereka ditahan polisi.
  • Mereka mengakui adanya risiko dari perjuangan yang disuarakan Surpiyono dan Teguh.
  • Hari ini, mereka akan membawa AMPB, keluarga besar, dan tetangga untuk menjenguk Supriyono dan Teguh yang ditahan di Mapolda Jateng Semarang. 

 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PATI - Istri dan keluarga besar Supriyono alias Botok serta Teguh Istiyanto berencana mendatangi Mapolda Jawa Tengah untuk memberi dukungan kepada aktivis Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) itu.

Istri Supriyono, Anik Sriningsih, dan istri Teguh, Siti Khodijah, menyatakan tetap semangat mendukung AMPB meski suami mereka ditangkap polisi.

Hal ini diungkap Anik dan Siti saat bertemu wartawan, Senin (3/11/2025) malam.

Diketahui, Supriyono dan Teguh ditetapkan sebagai tersangka setelah memblokade Jalan Pantura Pati-Rembang di Desa  Widorokandang, Pati, Jumat (31/10/2025).

Aksi itu bentuk kekecewaan mereka atas hasil sidang paripurna DPRD Pati yang menolak pemakzulan Bupati Sudewo.

Baca juga: Surat Dua Aktivis AMPB dari Penjara Polda Jateng: Minta Masyarakat Pati Tak Patah Semangat Berjuang

Per Sabtu (1/11/2025), menurut keterangan Polresta Pati, Supriyono dan Teguh ditetapkan sebagai tersangka dan dibawa ke Mapolda Jateng.

Anik maupun Siti mengaku telah mengetahui adanya risiko semacam ini di balik perjuangan suami mereka.

Namun, keduanya menegaskan tidak patah semangat dan tetap mendukung suami mereka memperjuangkan suara rakyat.

"Dengan adanya ini, kami berdua tidak patah semangat mendukung perjuangan suami kami."

"Kami selalu mendukung perjuangan suami. Dari awal pun kami sudah tahu, dalam perjuangan ini ada risiko seperti ini tapi saya tetap mendukung, tidak gentar."

"Soalnya, menurut saya, pemerintahan itu kotor, saya nggak suka itu," ucap Anik di rumah makan miliknya, Warung Kerang (WK) Kaliampo, Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Senin malam.

Namun, sebagai istri, dia tetap merasa sedih ketika Supriyono dan rekan seperjuangannya, Teguh, ditangkap aparat penegak hukum.

Menurut Anik, suaminya dan Teguh Istiyanto hanya menyuarakan suara rakyat.

"Suami saya dan Pak Teguh melakukan aksi itu (pemblokiran jalan) kan atas dasar kekecewaan karena hasil sidang paripurna tidak sesuai dengan suara rakyat, kami kecewa," jelas dia.

Bawa Rombongan Pendukung

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved