Berita Jateng
Setiap Tahun 2400 Warga Wonosobo Pergi Bekerja ke Luar Negeri
Hingga saat ini, mayoritas pekerja migran asal Wonosobo masih didominasi oleh sektor rumah tangga di wilayah Asia Pasifik.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
Ia menuturkan, pada tahun 2024 sempat ditemukan kasus calon pekerja ilegal tujuan Serbia. Sebanyak lima orang berhasil diamankan sebelum akhirnya diberangkatkan.
“Itu terakhir kali kita tangani bersama kepolisian. Untungnya mereka belum berangkat,” imbuhnya.
Disnakertrans Wonosobo juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur tawaran kerja dari pihak yang tidak jelas.
“Pertama, cari informasi. Pastikan negara tujuan aman dan merupakan negara penempatan resmi. Jangan memaksakan diri bekerja di tempat yang belum terverifikasi,” ujar Firman.
Masyarakat disarankan datang langsung ke kantor Disnakertrans, Mal Pelayanan Publik (MPP), atau pemerintah desa untuk mendapatkan informasi resmi terkait negara tujuan dan peluang kerja yang sah.
“Jangan mudah percaya calo. Pastikan dulu perusahaan penempatan terdaftar di sistem kami,” tegasnya.
Baca juga: Cilacap Penyumbang TKI Terbesar, Sejumlah Instansi Antisipasi Kasus TPPO
Hingga saat ini, mayoritas pekerja migran asal Wonosobo masih didominasi oleh sektor rumah tangga di wilayah Asia Pasifik.
“Pekerja kita paling banyak di Hong Kong, sekitar 3.000 orang. Selain itu, ada juga di Taiwan dan beberapa di sektor pertanian formal,” ujarnya.
Pemerintah berharap, dengan peningkatan kompetensi dan sertifikasi bagi calon pekerja migran, lebih banyak warga dapat mengakses lapangan kerja formal di luar negeri secara aman dan legal.
"Jumlah pekerja migran paling banyak dari Wonosobo ada di Kecamatan Selomerto, Leksono, dan Kaliwiro.
Kita ingin memastikan warga Wonosobo bekerja dengan aman, legal, dan sejahtera,” pungkasnya. (ima)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.