Berita Jepara

Semua SPPG di Jepara Belum Kantongi SLHS, Bupati Witiarso Targetkan 13 Hari Proses Rampung

Bupati Jepara berharap, 27 SPPG yang ada bisa mendapatkan SLHS dalam waktu 13 hari untuk mengantisipasi keracunan makanan MBG.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/
SIAPKAN MBG - Petugas dapur MBG di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, menyiapkan makanan yang akan dibagikan ke siswa. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Pemerintah Kabupaten Jepara menargetkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut sudah memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) dalam waktu 13 hari.

Saat ini, ada 35 SPPG yang tersebar di wilayah Jepara.

Namun, dari jumlah tersebut, baru 27 SPPG yang mengoperasikan dapur makan bergizi gratis (MBG).

"Kami percepat. Targetnya, dalam 13 hari, semua SPPG sudah memiliki SLHS."

"Kepala puskesmas menjadi tim penilai yang melakukan asesmen terhadap makanan yang dibuat," kata Bupati Jepara Witiarso Utomo seusai rapat koordinasi dengan dinas dan kepala puskesmas se-Kabupaten Jepara, Selasa (7/10/2025).

Baca juga: Makanan MBG di Jepara Tak Boleh Dibawa Pulang, Harus Dimakan di Sekolah. Ini Alasannya

Witiarso menjelaskan, percepatan ini penting untuk memastikan makanan yang didistribusikan kepada anak-anak sekolah benar-benar aman dan layak konsumsi.

"Setiap puskesmas akan melakukan pengecekan sampel makanan dua kali dalam sepekan, bahkan bisa setiap hari di tahap awal, supaya higienitas dan kualitas terjamin," tambahnya.

Menurut Bupati, mekanisme baru ini akan memperkuat pengawasan dan memastikan seluruh SPPG di Jepara mematuhi standar nasional sesuai arahan pemerintah pusat.

Belum Ada yang Bersertifikat

Data Dinas Kesehatan Jepara, saat ini, 35 SPPG yang ada belum mengantongi SLHS.

Padahal, 27 di antaranya sudah beroperasi dan melayani makanan MBG untuk pelajar.

Sementara, delapan SPG lain masih dalam proses pembangunan.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Jepara, dr Vita Ratih Nugraheni mengatakan, proses pengajuan SHLS sudah berlangsung.

"Dari 35, sudah ada 27 yang operasional, semuanya sudah mengusulkan lewat kordinator SPPG masing-masing," kata dr Vita, Jumat (3/10/2025).

Dia menjelaskan, setiap SPPG yang telah mengusulkan SLHS memang harus melalui beberapa tahapan.

Di antaranya, tahapan Inpeksi Kesehatan Lingkungan (IKL), sudah 50 persen penjamah makanan, dan sudah melalui uji laborat.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved