Berita Pati

Sebulan Dimutasi Tiga Kali, Dokter RSUD Soewondo Pati Ini Tak Tahu Alasan Bupati Sudewo Memindahnya

Seorang dokter ASN Pemkab Pati mengaku dimutasi tiga kali dalam satu bulan oleh Bupati Sudewo. Dia pun tak mengetahui pasti alasan mutasi itu.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/MAZKA HAUZAN NAUFAL
PANSUS HAK ANGKET - Suasana rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Pati terkait pemakzulan Bupati Sudewo di Gedung DPRD Pati, Kamis (21/8/2025). Dalam rapat Rabu (3/9/2025), pansus memeriksa seorang dokter RSUD Soewondo Pati yang menerima SK mutasi hingga tiga kali dalam satu bulan. 

Madun juga bertanya, apakah Reni maupun suaminya pernah terlibat mendukung paslon pada Pilkada lalu. 

"Apakah ketika Pilbup, Ibu tidak mendukung bupati terpilih? Ibu memilih siapa itu rahasia Ibu, tapi apakah Ibu atau suami pernah mengajak atau melarang memilih Paslon tertentu sehingga nasib Ibu hampir sama dengan kejadian lain."

"Rata-rata, karena dianggap berpolitik oleh bupati yang menang sehingga sewenang-wenang memutasi bawahannya, bahkan dipingpong seperti ini," tanya Madun. 

Reni pun mengaku tidak pernah bermasalah dengan orang-orang di lingkungan rumah sakit, baik dengan pegawai maupun keluarga pasien. 

Termasuk, dengan pimpinan. 

"Saat saya dimutasi, Bu Direktur menjawab, saya tidak ada masalah. Katanya ini hanya bagian dari perjalanan hidup."

"Bahkan, beliau berharap, saya bisa kembali lagi ke RSUD Soewondo karena memang saya tidak ada masalah apa pun," jawab Reni. 

Baca juga: Fakta Baru Sidang Pansus Pati, Para Camat Kompak Bantah Klaim Bupati: Kenaikan PBB Bukan Usulan Kami

Sementara, menyoal apakah dirinya terlibat berpolitik saat Pilbup, Reni menegaskan bahwa baik dirinya maupun suami adalah ASN yang berkomitmen menjunjung netralitas. 

Dia dan suaminya tidak pernah terlibat dalam politik praktis. 

"Kami tidak pernah berpolitik, baik kampanye, memasang status, atau mengajak orang memilih paslon tertentu. Bahkan, kami menolak amplop dari mana pun," tegas Reni. 

"Pekerjaan kami saja sudah banyak, ngapain ngurus politik."

"Kami hanya rakyat yang menggunakan hak pilih tapi tidak pernah ngajak-ngajak memilih paslon tertentu," ujar Reni. 

Dia mengaku tidak tahu apa yang menjadi alasan dirinya dimutasi, bahkan menerima SK mutasi tiga kali hanya dalam kurun satu bulan. 

"Saya hanya menerima dan menjalani. Menyerahkannya pada Allah."

"Saya sadari, sebagai ASN, saya sudah menyatakan bersedia ditempatkan di mana saja."

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved